6

1.7K 84 14
                                    

Saat mendekat.

"Plakk" dengan cepat Betrand menepis tangan pria itu yg sedang memegang pistol, sehingga pistol tersebut terpental ke kolong mobil.

"Bugh"

"Bugh"

"Bugh"

"LO KIRA GUE BAKAL SEBODOH ITU HAH! BELOVSAX GAK AKAN PERNAH DIPEGANG OLEH TANGAN YG SALAH! " Sentak Betrand

Hantaman berkali2 dari Betrand untuk pria tersebut, pria tersebut sudah tersungkur tak berdaya, tapi tetap Betrand menghabisinya.

"AWW" rintihan suara masuk ke dalam kuping Betrand membuat Betrand menoleh kebelakang. Dan ternyata Anneth dipukul oleh rekan pria lainnya sampai jatuh.

"ANJING! " Sentak Betrand langung menyerang pria tersebut, alhasil pria itu juga sampai tak berdaya, sebenernya Betrand ingin menghabisinya, tp ingat Anneth juga terbaring lemah.

"AWAS KALO ADA APA2 SM CEWEK GUE,LO MASIH BERMASALAH SM GUE! " Ucap Betrand menarik kerah baju pria dengan kencang lalu menjatuhkannya,dia yg bener2 di lumbung emosi.

"Bertahanlah" ucap Betrand panik menggendong Anneth yg area hidungnya sudah di lumuri darah segar bekas tonjokan tadi.

Terus melajukan mobilnya dgn kecepatan maksimum dengan satu tangan, dia takut Anneth kenapa2, apalagi dengan keadaannya yg sudah tak sadarkan diri.

Terus mengusap dan menggenggam tangan Anneth, beberapa kali menoleh ke arah Anneth, dan menjatuhkan air matanya.

Kali ini Betrand benar2 panik melihat Anneth seperti ini. Disisi lain dia juga sangat kesel dan ingin membalas dendam pada pria2 tadi.

Sesampainya dirumah sakit, Anneth segera di angkat ke brankar rumah sakit, dan dilarikan ke UGD.

"Anda tunggu sini, biar dokter yg menanganinya semua. "Ucap perawat saat ingin memasuki ruangan.

Bolak-balik didepan ruangan dengan panjatan doanya, hanya itu yg bisa dilakukan oleh Betrand, percaya Tuhan akan membantunya.

Beberapa menit kemudian.

Suara pintu ruangan terbuka,Betrand langsung menghampiri dokternya.

" bagaimana dok? " ucap Betrand penuh kekahawatiran.

"Pasien tidak apa2, hanya saja hidung pasien luka didalamnya, menyebabkan hidung pasien mimisan,juga lebam di pipi. " jelas dokter.

"Boleh saya melihatnya? " tanya Betrand.

"Silahkan, saya permisi dulu" jawab dokter, lalu pergi meninggalkan Betrand.

Wajah penuh kekhawatiran yg saat ini menghiasi wajah tampannya Betrand, ia yg dikenal laki2 cool dan jarang peduli dengan orang lain, kini sangat amat khawatir melihat kondisi istrinya saat ini.

"Neth.. " ucap lembut Betrand, membuat Anneth membuka matanya dengan perlahan.

"Bet sakitt" rengek Anneth pada Betrand.

Betrand dengan sigap mendekat pada Anneth.

"Apa yg sakit hah? " jawab Betrand lembut mengusap kepala Anneth.

"Hidung Anneth sakit banget"ucap Anneth memegangi hidungnya.

" maafin aku ya" ucap Betrand sangat lembut sambil menggenggam tangan Anneth sebelahnya yg gk diinfus.

"Ini salah Anneth juga gak ikutin kata kakak" bales Anneth juga merasa bersalah.

"Gak, salah gue gak bisa jagain lo" ucap Betrand masih setia mengenggam tangan Anneth yang kekeh kalo dia memang benar salah.

BETRAND (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang