Hotel yang ingin dituju hampir sampai,semua yang ada didalam mobil tertidur kecuali Ridwan yang masih fokus menyetir.
Yang awalnya Betrand tidur diatas pangkuannya Anneth,kini berpindah Anneth yang tidur diatas pangkuannya Betrand karna kejadian muntah tadi.
Melewati daerah pesisir pantai yang adem melihatnya.Kendaraannya juga yang terus beriringan dengan mobil pak Daus yang dibawa oleh Deven.
Sekitar 35 menit akhirnya sampai juga dihotel penginapan,yang kawasannya tepat dipinggir pantai.
Setelah memarkirkan mobilnya,Ridwan sedikit meregangkan badannya.Betrand yang merasa kalo mobilnya sudah berhenti pun terbangun.
"Udh sampe Wan" ucap Betrand mengusap wajahnya yang baru saja terbangun dengan penglihatan yang masi keset.
"Udah Bet,tapi dichat pak Daus suru tunggu dimobil dulu." jawab Ridwan.
Betrand hanya mengangguk,lalu ia melihat ke arah bawahnya,kini wajah Anneth yg menjadi perhatiannya.Mengusap-ngusap pipi lembut milik Anneth,sampai-sampai Anneth terusik.
"Udah sampe yaa?" tanya Anneth terbangun.
"Iya,tapi kata pak Daus disuru tunggu disini dulu." ucap lembut Betrand.Anneth pun menduduki dirinya.
"Udah gak pusing?" tanya Betrand pada Anneth,yang sedang fokus pada pemandangan luar.
"Udah enggak." jawab Anneth namun pandangannya tetap ke arah pantai sana.
"Ih aku mau turun." ucap Anneth bersiap membuka mobilnya,namun terlebih dahulu membangunkan Zara.
"Zar Zar dah sampee." Anneth menggoyangkan tubuh Zara agar bangun.
Zara pun terusik,lalu ia bangun sambil mengulet.
"Ayo kepantaii." ajak Anneth menarik-narik baju Zara yang sedang mengumpulkan nyawa.
Zara pun bersiap turun.
"Kamu gak turun?" tanya Anneth pada Betrand.
Betrand menggelengkan kepalanya sambil memainkan hp nya,Anneth pun segera turun dari mobilnya.
Berlari-lari kecil senang melihat pemandangan pantai tersebut.Sedangkan Zara masi dalam proses pengumpulan nyawa sebenernya.
"Kangen bgt gua liat lo kayak gini Neth." ucap seseorang yang memerhatikan Anneth dari kejauhan.
Sedangkan Betrand masi fokus dengan hpnya,namun dia teringat muntahan Anneth tadi belum sempat dibuang.Akhirnya ia pun turun untuk membuang sampah tersebut.
"Wan ntar mobil jangan lupa lo kunci." perintah Betrand dibalas ancungan jempol oleh Ridwan,lalu ia berjalan menghampiri Anneth yang sudah berada dibibir pantai bersama Zara.
Sengaja tak terlalu mendekati Anneth,karna biar ia main dengan Zara.Ia pun duduk diatas tanpa beralaskan apapun,memandangi Anneth yang begitu bahagia ia ikut bahagia.
"Anneth emang lucu banget kalo lagi bahagia kayak gitu." ucap seseorang membuat Betrand menoleh kebelakang dengan raut wajah dingin nya.
Betrand tak membalas apa-apa raut wajahnya menjadi berubah karena orang itu mendekati Betrand.
"Kayaknya dari banyak nya cewek diluar sana selain bunda sama Thalia cuman Anneth yang bisa buat lo senyum lagi Bet." ucap pria itu duduk di sebelah Betrand.
"Gua lagi gak mau cari masalah,lo lergi atau gua yang pergi." ucap dingin Betrand pandangan lurus kedepan.
"Santai broo,gua gak cari keributan kok disini,gue cuman mau bilang lo beruntung punya Anneth" ucap pria itu,namun tak digubris oleh Betrand, justru ia malah meninggalkan pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETRAND (TAMAT)
Teen FictionAdrastos Betrand Pratama Onsu dikenal dengan nama panggilan Betrand,ia merupakan anak dari ceo perusahaan ternama Media Onsu Perkasa biasa dikenal dengan nama MOP yaitu Ruben Onsu dan istrinya yang bernama Sarwendah Onsu. Betrand juga memiliki geng...