40

1.2K 101 21
                                    

Study tour yang menyenangkan, tapi tidak dengan Anneth sudah memasuki hari ke tiga, ia merasa khawatir dengan keadaan Betrand yang sampai hari ini juga belom mengabarinya.

Atau Betrand sengaja.

Terkadang teman-teman nya mengajak ia tertawa , ikut tertawa namun palsu.

Di penutup acara, Anneth terpilih untuk berbicara didepan sebagai perwakilan dari seluruh murid disekolah nya untuk mengungkapkan dan ucapan terima kasih untuk para guru.

Kata-kata nya yang ia buat dengan tertata rapih elegant dan sopan.

"Disini terakhir Anneth mungkin juga mewakili teman-teman Anneth semua, ingin mengucapkan banyak-banyak terimakasih atas semua ilmu yang bapak juga ibu guru berikan pada kami dengan ikhlas sabar juga teliti dalam mengajarkan kami,terima kasih banyak.sekian dari Anneth Selamat malam."

Anneth pun turun dari panggung, malam tersebut juga menjadi malam yang penuh dengan air mata, dimana seluruh murid semuanya bersalaman dan saling berpamit juga ucapan terima kasih pada para guru.

"Gak nyangkaa kita udah lulus hiks hiks." ucap Sifa dengan tangis yang tersedu-sedu.

Anneth dan Zara memeluk Sifa.

"Kita bakal jadi sahabat selamanya kan" ucap Anneth.

"Gue ikutann" Angga yang tiba-tiba saja ikut berpelukan dengan mereka bertiga.

Anneth tak merasa risih, karena Angga juga merupakan sahabat terdekatnya.

"Awas ntar Betrand liat." ucap Sifa.

"Gk ada dia kan kagak ikut." jawab Angga.

Tangisan menjadi tawa, sebab kalimat receh sifa dan Angga.
.
.
.
Usai dari perjalanan studytournya, mereka pun pulang dan kembali ke Jakarta.

"Neth lo balik bareng gue aja,Betrand masi gak bisa dihubungi kan?" ucap Zara.

Anneth mendadak mengecek ponselnya.

"Gk usah deh Zar,gue biar naik taksi aja." ucapnya.

"Dih kenapa?"

"Barang gue kan banyak,trs juga rumah kita gak searah malah jdi ngerepotin."

"Apaan si lu, kayak sm siapa aja."

"Gakpapa Zarr."

Zara tak lagi bicara.

Sesampainya di Jakarta,semua murid-murid sibuk dengan mempersiapkan barang-barangnya yang akan diturun kan.

Begitu juga dengan Anneth,ia membeli oleh-oleh yang lumayan banyak ia beli.Ia juga membelikan oleh-oleh untuk mang Abin juga bi Ina.

"Lo tunggu dulu biar gue turun duluan,abis itu tolongin lo." Zara telah siap dengan barangnya ia juga bersiap turun.

Anneth sangat bersyukur bisa memiliki teman yang sangat baik dan peka terhadapnya.
.
.
.
Sedangkan Betrand sebenernya sudah berada dilingkungan sekolah untuk menjemput Anneth bersama ayah bunda nya.

Ia sengaja selama Anneth disana tak pernah mengabari,karena ia ingin memberika surpise untuk Anneth.

"Mana ya Anneth,bunda kangen banget." ucap Sarwendah tak sabar berjumpa dengan menantunya itu.

"Sabar bun itu pada antri turun nya." saut ayah Ruben.

"Eh nyo kamu gk bantu kesana,kasian Annethnya." pinta ayah.

"Gk usah yah biar suprise" ucap Betrand dengan santai.

Plak

Pukulan pelan mendarat di bahu Betrand.

BETRAND (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang