22

1.1K 75 9
                                    

Memasuki hari ke empat,Betrand belum juga siuman dari koma nya.

Anneth setia menjenguknya setiap habis pulang sekolah,sebenarnya sangat capek,belom lagi disekolah terdapat les tambahan untuk kelas 12 menjelang Ujian Akhir.

Betrand juga dipindahkan dikamar pasien,agar bisa dijenguk dan dijaga oleh sanak familynya.

Betrand juga di jaga oleh bundanya,sebenarnya ada ayahnya juga,namun ayahnya hanya mengambil cuti 3 hari dikarnakan ada pekerjaan yg tak bisa ditinggalkan,namun jikalau ada waktu ,dia akan menjenguk anaknya.

"Anak ganteng bunda lama banget ih tidurnya." ucap Sarwendah yg setia disamping brankas Betrand sambil mengelus2 rambut tebal milik Betrand.
.
.
.
Sambil menunggu bel pulang...

Dikelas Anneth selalu saja kepikiran keadaan Betrand.

Sesekali ia memandangi jendela luar,entah ia kenpa.

"Neth..." panggil Zara menyenggol lengannya Anneth.

"Hmmm" jawab Anneth.

"Lo kenapa si,belakangan ini lo tuh diem aja." ucap Zara namun Anneth hanya diam.

"Neth... " lagi2 menyenggol lengannya.

"Gua takutt Zarr." ucap Anneth.

"Takut kenapa?" heran Zara.

"Gue udh kehilangan Alvaro,dan gk mau juga kehilangan Betrand.." ucap Anneth menatap ke arah Zara.

Zara memeluk temannya itu,ia sebenernya tuh tau Anneth pasti kepikiran keadaan Betrand.

"Nethh lo tuh hrs yakin,kalo Betrand pasti bakal sehat lagii." ucap Zara sambil memeluk Anneth dan mengelus punggung Anneth.

Anneth ternyata menangis didalam pelukannya Zara,ia bnr2 sangat ketakutan.

"HEH!!GK USH DRAMA2 DEH LO,PAKE ACARA NANGISS SEGALA!!!LO TUH PEMBAWA SIALL TAU GAK."

Teriak Novi yg tiba2 saja datang ke kelas Anneth lalu berkata2 yg gk jelas.

Anneth tak menggubrisnya dia tetap menangis dipelukannya Zara,justru Zara yg mendengus kesal.

Zara melepaskan Anneth dari pelukannya.

"HEH!CEWE MURAHANN!" belom selesai ngomong,Novi menjenggut kerah seragam Zara.

"SEKALI LGI LO SEBUT"

"Apa!? CEWE MURAHAN!? " ucap Zara tak takut sama sekali dgn Novi.

Plakk.

Satu tamparan keras yg dirasakan Zara.

Zara terkejut ia reflek memegang pipi bekas tamparan Novi.

Anneth yg melihatnya pun ikut terkejut.

Anneth berdiri memisahi Zara.

"Lo kenapa sih nov!? Gua punya salah apa sm lo!? Klo emang bukan perjodohan,gue sm Betrand gk bakal gini!gua gk ngerebut Betrand dari elo!Tapi Betrand yg bisa ngerebut hati gue!" ucap Anneth dia sangat kesal selalu saja Novi bilang dia telah merebut Betrand dari nya.

"Dan satu hal,gua bukan pembawa sial,itu semua musibah!" ucap Anneth menggandeng Zara  lalu pergi meninggalkan kelasnya.

Novi justru disorakin oleh teman2 sekelasnya Anneth dan Zara,lalu Novi mendengus kasar,lalu keluar juga dari kelas Anneth.
.
.
.
Pulang sekolah,Anneth langsung menuju rumah sakit dengan taksi online.

Sebenernya Anneth bisa mengendarai motor,karna sudah lama gk mengendarainya jd dia lebih baik memesan taksi online dari pada harus celaka dalam perjalanan.

BETRAND (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang