MALESUB KU YANG PEMALU

Chapter 4: Jiwa omega

Malam pergantian tahun
Hari ini adalah awal tahun yang indah, datangnya bulan januari ialah awal baru yang indah bagi setiap orang. Disisi lain dari kerumanan banyaknya orang zyanlee yang duduk sendirian diperapian mendengar seruan lembut. Rayzi yang membawa 1keranjang jagung hasil pembelian dari kemenangannya menyusun sesuatu dengan cepat, membuat ia merasa megirangan.

"Zyanlee..lihat lah, aku bawa apa" sahutnya sambil berlari kearah zyanlee.

Zyanlee yang melihatnya mulai menarik tangan rayzi untuk duduk disampingnya, mereka terlihat seperti seorang teman lama yang telah dipisahkan dan bertemu kembali, semenjak kejadian itu mereka terlihat seperti seseorang yang sudah saling mengenal masing-masing. Tapi tentang perasaan zyanlee yang ingin menggingginkan menjadi malesub?
Ah, sepertinya ini belum waktunya mereka saling menjalin cinta antara dominant dan submissive.

Dirumah rayzi

Saat mereka pulang dari acara malam tadi, zyanlee mulai mengetuk gelang yang ada ditangan rayzi, ketukan yang berasal dari gelang rayzi membuat gelang satunya lagi yang berada ditangan zyanlee mulai bergetar. Ya itu adalah gelang pemberi sinyal.

"Rayzi, maaf.. Kalo aku meninggalkan mu tadi malem hanya untuk membeli gelang ini" sahut zyanle sambil melihat mearah gelang yang dipakai rayzi.

Rayzi yang baru sadar kalo dia memakai gelang pemberian zyanlee mulai kaget karna ia tidak merasakan kalo saat itu dipakaikan ketangannya.

"Ah.., i..iya, tidak... Kau sangat membantu, kau hebat. Anu.., tapi gelang ini? Kenapa gelang ini susah sekali dilepas" sahut rayzi.

"Kau ingin melepaskannya? Kau tak suka?" sahut zyanlee sambil melirik kearah mata rayzi yang sedikit sayu.

"Ah, tidak... Bukan itu, aku suka kok" sahut rayzi.

Zyanlee yanh tau, kalo rayzi benar-benar tidak mau terlihat kalo zyanlee mencintanya mulai menarik pergelangan tangannya dengan keras. Tatapan matanya begitu menyeramkan, tapi ia mencoba untuk menahannya sehingga tangga rayzi hanya memerah karna kesakitan.

"Aku akan meninggalkanmu, tapi kalo kau butuh bantuan, tolong ketuk gelangnya...aku akan selalu bersama mu" sahut zyanlee dengan ekpreso yang dingin dan pergi menjauh.

Rayzi yang dari tadi hanya melihatan zyanlee tanpa berbicara sedikit lun mulai menundukan kepala, ia tau kalo ini bukanlah kejujuran, sebenarnya ia emang menyukai zyanlee.. Tapi jiwa omeganya terlalu sensitif saat dekat dengan zyanlee.

"Argh, kenapa gw gk bisa jujur sama hati anj***" sahut rayzi sambil mengacak-ngacak rambutnya.

Disatu sisi saat rayzi sedang kesal karna dirinya sendiri, kelvin yang tidak sengajah menatapnya dari jendela rumahnya rayzi mulai melempar dengan bungkus soda.

Tuk

"Aduh, argh bungkus soda?" sahut rayzi yang memegang bungkus soda itu dan satu tangannya yang kain mengusap kepalanya.

Saat melihat sekeliling, rayzi melihat kelvin sedang berada di jendela kamarnya sambil meledeknya

"Heh, ngapain lu disitu? Kek apaan aja.. Sini bro, ayo kita cerita sesama omega..." sahut kelvin dengan percaya diri.

"Cerita-cerita, lu ngintip ya?" sahut rayzi.

"Yoi, melihat peperangan kecil diatas sini adalah pemandangan yang manis, hahahahhaa" sahut kelvin dengan menyebalkan.

"Njir, sini gk lu.. Awas aja lu gw kesana luh..." sahut rayzi sambil berjalan masuk kerumahnya.

"Njir, beneran kesini dong" sahut kelvin.