Chapter 14: Kau harus menemaniku

183 4 0
                                    

Saat merasa situasinya sudah aman kelvin mulai menjahili saudaranya lagi, yang akhirnya membuat rayzi merasa kesal dan menakut-nakutinya dengan kucing sehingga kamar mereka terdengar berisik kembali. Kakak mereka yang dari tadi lagi maskeran membuat timun dimatanya jatuh dan berteriak memarahi kedua adiknya.

"Tidurrrrrrr" sahut kakaknya.

"iya kak, iya kami tidur.." sahut mereka.

Keesokan harinya

Hari ini adalah hari jumat, rayzi mulai berangkat kekantor karna pinggannya sudah membaik, Saat ia sudah sampai dikantor ia melihat stela yang berlari kearahnya, ia mengadu kepadanya kalo devon telah menghabisi makanan bekalnya jadi ia sepertinya tidak akan bisa makan.

Saat mereka saling berbincang dan mereka berdua saling berantem, rayzi melihat atasannya kekantor dengan tampilan yang lebih rapih.

Saat rayzi melihat atasannya terus, stela mulai memberikan dokumen untuk rayzi kasihkan kepada atasannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat rayzi melihat atasannya terus, stela mulai memberikan dokumen untuk rayzi kasihkan kepada atasannya.

"Rayzi, ini ada dokumen yang baru aja kami selesaikan tolong kasih ke tuan ya" sahut ztela sambil memaksa rayzi memegangnya.

"Hahahh, bener juga sana-sana.." sahut devon sambil mendorong rayzi untuk jalan.

Didalam ruangan, zyanlee yang sedang sibuk membaca semua hasil dokumen mulai menyuruh masuk orang yang mengetuk pintuk ruangannya sambil melihat sekilas.

"Permisi tuan' sahut rayzi

"Ya? oh rayzi, masuklah.. simpan itu disini' sahut zyanlee sambil mulai membaca kembali dokumennya.

"Saya simpen sini ya tuan" sahut rayzi.

"Iya, oh iya rayzi terimakasih ya" sahutnya sambil tersenyum biasa.

Setelah rayzi keluar dari ruangan atasannya, devon dan stela yang berusaha menguping pembicaraan rayzi dan atasanya didekat pintu, akhirnya membuat mereka jatuh.

"Kalian ngapain?" sahut rayzi sambil menarik mereka keluar ruangan atasannya.

Zyanlee yang melihat mereka semua hanya menggelengkan kepala dan mulai membaca berkas-berkasnya lagi.

Malam hari pun tiba, para karyawan yang sudah selesai mulai pulang termasuk rayzi yang sedang bersiap-siap pulang, zyanlee yang melihat rayzi mulai menyuruhnya untuk jangan pulang terlebih dahulu dan pulang larut malam, sambil memberikannya banyak dokumen untuk menyusun dokumen itu bersama zyanlee diruangan atasanya.

"Nah, rayzi duduk disini.. berhadap-hadapan tidak masalah kan? tapi kalau kau gk mau.. kau.." sahut zyanlee yang terputus karna rayzi menutup mulutnya.

"Maaf-maaf, aku..aku mau disini" sahut rayzi.

'Hmm, saat ini sunyi sekali ya, kau punya lagu?" sahut zyanlee sambil sekilas menlirik kearah rayzi.

"Ah, lagu ya.. bentar" sahut rayzi dengan gemeteran.

Rayzi yang menyalakan kagu dihandponenya, membuat mereka berdua kaget dan akhirnya rayzi meminta maaf sambil mematikan musiknya. Zyanlee yang melihat rayzi mulai mengeluarkan handponenya dan mendengarkan musik. Musik di handpone yang ia setel benar-benar sangat menenangkan pikiran mereka dan ini terkesan sangat manis. Hingga saat rayzi ingin berbicara zyanlee mulai menyuruhnya untuk diam sambil mengusap tangan rayzi.

Saat zyanlee menemukan kesalahan, ia langsung memukul meja dan merasakan pusing dikepalanya, suara meja yang dipukul oleh atasannya membuat ia kaget, sehingga ia akhirnya memberikan obat dan minum untuk atasannya itu sambil merapihkan berkas dan memisahkan 1 dokumen yang terdapat sedikit kesalahan.

"Tuan istirahat lah.. selain itu kau kan seorang wanita, aku akan menginap dan tidur disofa untuk menemani mu lembur" sahut rayzi.

Zyanlee melihat tatapan rayzi yang tenang kerahnya, ini sangat lembut bahkan sama lembutnya seperti tubuh omeganya itu. Baginya omeganya itu gk berubah sama sekali ia masih seperti dulu, sifatnya bahkan perhatiannya.

"Rayzi, kau adalah malesub ku yang baik, terimakasih karna kau mau menemaniku malam ini" sahutnya sambil tersenyum.

"ah, mwehehhe.. iya tuan, aku akan menjadi omega yang baik, eh maksudnya bawahan mu yang baik.." sahut rayzi yang kaget karna bilang omega sambil mengusap kepalanya yang kejedut tembok.

"Hahaha, rayzi kau lucu" sahut zyanlee dengan pipinya yang memerah.

Berkas-berkas yang ia simpen didalam dokumen telah selesai semua, ia senang karna pekerjanya selesai dan semuanya rapi. Sedangkan disatu sisi zyanlee yang melihat jam karna tau lampu listrik akan diperbaiki dan mati, ia mulai melangkah keluar ruangan dan mencari rayzi.

Saat rayzi ingin kembali ke atasannya, ia meresa seperti ada yang menyentuh pundak dan tangannya. Ia melihat atasannya ada dibelakangnya sehingga membuat ia kaget. Lampu yang mati mulai membuat mereka menyalakan senter dan mencari listrik dikantor. Saat mereka ingin mencari listrik saling terpisah.

Saat mereka saling terpisah, disatu titik rayzi melihat sebuah kain yang bergerak -gerak. ia mengira kalo didalam kain itu adalah zyanlee.

"Tuan, kenapa kau bermain-main disitu?" sahut rayzi.

Saat rayzi ingin mendekat kekain itu, ia ditarik orek zyanlee karna ia baru saja mengecek listrik diluar kantor. Rayzi yang kaget karna zyanlee berada disampingnya mulai ketakutan dan melompat sambil memeluk zyanlee. Suara rayzi yang terlihat mulai membuat orang yang berada dikain itu mulai membuka kainnya.

"Ah, maaf-maaf tuan... saya petugas listrik yang ingin memperbaiki listrik" sahut petugas itu.

Rayzi yang mendengar ucapan dari petugas itu mulai tertawa malu dan turun. Setelah lampu nyala kembali. Zyanlee mulai mengucapkan terimakasih kepada patugas listrik tersebut, sambil kembali keruangannya dan diikuti oleh rayzi.  Zyanlee yang melihat rayzi mulai menarik tangannya dan melingkari pinggangnya.

Ia mengusap kepala rayzi. Saat itu mereka saling menyusun dan menyelsaikan dokumen-dokumennya. sampai semuanya selesai.

Saat tengah malam dan semuanya sudah selesai, rayzi yang tertidur karna kecapean dimeja kerja zyanlee, mulai membuatnya mengusap pelahan kepalanya rayzi. Ia menggendong tubuh rayzi dan menempatkan rayzi disofo dekat meja kantornya. Ia mulai menggigit tangan rayzi dan mencium darahnya kebibirnya.

"Tidurlah yang nyeyak, omegaku" sahut zyanlee.

To be countinue




MALESUB KU YANG PEMALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang