Winona dan segala drama hidupnya.
menjadi dirinya harusnya mudah bukan? menjadi cucu perempuan satu-satunya di keluarga powerfull di Indonesia, materi yang berlimpah, ia bisa mendapatkan semuanya hanya dengan menunjuk.
tapi ternyata tidak semudah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Winaya berdecak sebal kepada tiga orang pria di depannya yang sedang menatapnya seolah terdakwa, Naya duduk di kursi sambil menatap sebal ke depan sedangkan sofa lain ada Nathaniel yang asik dengan mainan pemberian papinya.
"Kalian gak akan dapat apapun dari saya, saya gak mau menghianati bu Winona," ucap Winaya sekali lagi.
Altario memutar matanya malas, beberapa kali menghela nafas berat karena susah sekali mencari informasi dari asisten sekaligus adik angkat Winona ini, hari ini Winaya bertugas untuk menemani Nael karena Winona ada meeting sampai malam, lalu Altario meminta Naya untuk mengantarkan Nathaniel ke kantornya tujuannya selain memang ingin bermain bersama anaknya, Altario juga ingin sedikit meminta bantuan Naya untuk membantunya, tetapi tidak semudah itu karena gadis itu begitu loyal kepada Winona.
"Kamu gak akan menghianati Nona Nay, justru kamu membantu Nona untuk dapat mewujudkan keluarga yang utuh buat Nael," bujuk Altario, Altario meminta Naya untuk membantunya kembali pada Winona, pria itu bahkan sudah menyiapkan banyak sekali rencana, tapi Naya enggan membantu karena Winona belum terlihat memberi lampu hijau untuk ayah Nathaniel itu.
"Emangnya bu Nona mau kembali sama Pak Altario? bisa aja bu Nona lagi deket sama pria lain, oh kalo saya gak salah ingat sekarang sedang dekat Arkaish Wijaya, bisa aja bu Nona wujud in keluarga untuh buat Nael sama Pak Arkaish," balas Naya mencoba memancing Altario
"Gak boleh! Nathaniel gak boleh punya ayah lain, cuma saya satu-satunya papi buat Nael!" ucap Altario keras yang berhasil membuat Nathaniel mengalihkan perhatian dari mainannya.
"Hmm apa Papi? Nael punya apa Papi?" tanya bocah empat tahun itu dengan polos
Altario mendekat kearah Nael dan membawa Nael ke dalam pangkuannya, "Gak papa sayang, Nael punya Papi dan cuma Papi dan Mami."
Nathaniel mengangguk polos seolah mengerti "Oke Papi,"
Winaya berdecak melihat tingkah Altario, lebih sebal lagi ketika Naya melihat jika Althafandra saudara kembar Altario sedari tadi menatapnya.
"Bantuin aja kali Nay, siapa tau Winona memang masih cinta sama Altario kan," celetuk Haikal yang sedari tadi juga memperhatikannya.
"Cinta gak cinta itu urusan Bu Winona Pak, lagian saya gak ada hak untuk ikut campur urusan percintaan Bu Winona," balas Naya
"Oh ya Pak, sebaiknya sekarang bapak mulai mencari cara untuk menjelaskan tentang Nathaniel ke keluarga besar, baik itu Salim atau Hartono, karena saya mendengar kabar jika bapak Sandi Salim dan bapak Darmadi Hartono sudah mulai curiga," ucap Winaya kepada Altario.
Altario lupa jika dia tidak akan mungkin menyembunyikan Nael terus menerus, ia juga tidak ingin menyembunyikan Nael tetapi agak susah untuk menjelaskan kepada keluarga besar ditambah hubungannya dengan Winona yang tidak bisa dibilang baik.