28. Kenapa gak nikah aja?

711 126 6
                                    

Sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh Winona untuk membawa Nathaniel ke makam orang tuanya, ia selalu berpikir bahwa ia tidak akan siap untuk membiarkan Nael melihat kesedihan Winona ketika berada di makam orang tuanya, tapi hari ini Winona mem...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh Winona untuk membawa Nathaniel ke makam orang tuanya, ia selalu berpikir bahwa ia tidak akan siap untuk membiarkan Nael melihat kesedihan Winona ketika berada di makam orang tuanya, tapi hari ini Winona memberanikan diri membawa Nathaniel untuk bertemu Kakek Neneknya dari pihak Winona.

Melihat kedekatan Nathaniel dengan orang tua Altario membuat Winona berandai-andai, seadainya orang tuanya masih ada, seandainya kecelakaan pesawat itu tidak pernah ada apakah orang tuanya akan menerima Nathaniel seperti halnya yang dilakukan orang tua Altario, apakah orang tuanya akan menyayangi Nathaniel seperti yang Agung dan Yuna lakukan?

Winona tersenyum lalu mengusap lembut surai Nathaniel yang terlihat kebingungan melihat hamparan makam yang belum pernah anak itu lihat sebelumnya. 

"Ini dimana Mami?" tanya Nael bingung 

Winona membawa Nathaniel untuk berjongkok bersamanya, "Ini tempat Kakek Nenek, Nael, Mama Papanya Mami." 

"Kayak Kakek Agung sama Nenek Yuna, Mami?" 

Winona mengangguk, ia usap surai putranya dengan lembut, "Iya sayang, seperti Kakek Agung dan Nenek Yuna, kalo yang ini namanya Kakek Bayu dan Nenek Thea." 

Nathaniel mengangguk paham lalu mengusap nisan orang tua Winona, "Halo Kakek Nenek, ini Nael," dengan polos Nathaniel mengenalkan diri. 

"Kakek Neneknya dimana Mami?" Nael bingung ia sudah mengenalkan diri tetapi tidak melihat Kakek Neneknya hanya ada dirinya dan sang Mami. 

"Kakek Nenek sudah di surga sayang," jelas Winona sambil menatap sayang Nathaniel. 

"Surga itu jauh ya Mami?" 

Winona mengangguk "Jauh sekali sayang." 

"Berarti Nael gak bisa ketemu sama Kakek Nenek, Mami?" 

Lagi-lagi Winona memberikan anggukan untuk sang anak, "Belum bisa sayang, kita doakan saja ya Kakek Nenek agar tenang di surga sana." 

"Oke Mami, Nael akan berdoa terus buat Kakek Nenek, buat Mami juga, buat Papi juga, buat Kakek Agung dan Nenek Yuna juga, buat onty Ay dan Uncle Andra juga, buat semuanya," ucap bocah 4 tahun itu dengan begitu menggemaskan. 

Winona memeluk putranya, "Pintar sekali anak Mami, terimakasih ya sayang sudah hadir di hidup Mami." 

Dengan senyum lebarnya Nathaniel menjawab, "Sama-sama Mami." 

Winona bahagia, bahagia sekali memiliki anak sepintar Nathaniel, Nathaniel yang lebih berharga dari apapun yang ada di dunia Winona. 

"Hai Ma, Pa, maaf baru datang lagi setelah lima tahun, terakhir kali aku kesini aku nangis kayak orang gila yang takut sendirian di dunia, aku memang takut sendirian Ma, Pa, tapi tuhan ternyata baik sekali, saat aku ngerasa gak punya siapa-siapa lagi, tuhan kasih aku Nathaniel, namanya Nathaniel Askara, mungkin sebentar lagi akan jadi Nathaniel Aksara Hartono

The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang