Chapter 23

1.1K 186 3
                                    

~{happy reading}~
.
.
.

"Recipro Burst!"

Sring!

Iida melompat dan menendang katana milik Stain yang hampir menebas lengan Todoroki. Karena nya katana milik Stain patah.

Setelah nya Iida kembali memukul mundur Stain dengan cepat menggunakan tendangan maut milik nya.

"Iida! Apa kau baik-baik saja?" Ucap ku muncul tiba-tiba sebagai kelopak mawar di samping nya dengan tubuh yang kembali ke bentuk semula.

"Kau sudah bisa bergerak? Ternyata Quirk itu tidak sekuat yang kupikir kan." Ucap Todoroki.

'ni anak suka bet ngeremehin orang. Bukan masalah Quirk nya kuat tapi tu orang yang kuat! Gak liat tangan mu hampir ditebas? Untuk gak buntung kamu nak.' aku hanya menanggapi ucapan Todoroki dengan muka datar. Pengen ku gebukin juga ni orang.

"Todoroki, Midoriya, dan [Name], ini bukan urusan kalian jadi aku minta maaf." Ucap Iida yang kini menunduk.

"Kau berkata seperti itu lagi?" Ucap Midoriya.

"Itulah sebabnya, aku tidak akan membiarkan kalian berdua terluka lebih dari ini!" Ucap Iida yang menatap ke arah Stain.

"Percuma saja kau mencoba merubah sisi luar mu. Sisi dalam seseorang tidak akan berubah semudah itu." Ucap Stain dengan tangan yang berlumuran dan dan katana milik nya yang patah.

"Selamanya, kau akan menjadi pahlawan palsu yang memprioritaskan kepentingan dirimu sendiri. Kau adalah penyakit bagi dunia ini yang menyebut dirimu sebagai pahlawan. seseorang harus mengobati penyakit itu." Ucap Stain menatap dengan tajam kearah Iida.

'pemikiran yang keren hanya saja cara nya yang agak brutal yah.'

"Pemikiranmu sangatlah kuno. Iida, jangan dengarkan pemikiran pembunuh seperti dia." Ucap Todoroki.

"Tidak, dia benar aku tidak berhak untuk menyebut diriku sebagai pahlawan." Ucap Iida dengan wajah yang menggelap.

"Walau begitu, aku tidak boleh menyerah. jika aku menyerah Ingenium akan mati." Ucap Iida lantang dengan darah yang mengalir dari luka di lengan nya dan tangan yang mengepal erat.

"Omong kosong!" Stain melesat untuk menyerang Iida dengan cepat dihalau oleh Todoroki yang menyerang dengan api milik nya.

"Bodoh, si pembunuh pahlawan itu hanya mengincar aku dan bocah ber armor putih itu! Lebih baik jangan melawan nya dan lari saja!" Teriak Native.

"Aku tak akan membiarkan Native-san terbunuh oleh nya." Aku kembali bersiap untuk menyerang Stain.

Aku melesat untuk mendekat ke arah nya dengan mengarahkan belati milik ku. Serangan ku membuat nya terluka di bagian lengan kiri nya.

Stain mundur dan kembali menghindar dari serangan es milik Todoroki yang mengarah ke arah nya.

Aku terus menyerang sambil merubah tubuh ku menjadi kelopak mawar yang berpindah-pindah untuk menyerang Stain dari berbagai arah.

Hal ini membuat tubuh ku mulai terbiasa walaupun dapat kudengar suara lengan dan kaki ku yang retak saat aku berubah.

'aku harus menyelesaikan ini dengan cepat.'

Saat Stain menghindari serang api Todoroki dan belati milik ku, ia dengan cepat melemparkan pisau kecil ke arah Todoroki.

Aku dengan cepat mengarahkan sulur mawar dari tangan ku yang mengarah ke pisau kecil itu dan membuat nya terperangkap di sulur mawar milik ku.

ZYTKA  | BNHA X READER |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang