Chapter 24

1K 176 23
                                    

~{happy reading}~
.
.
.

[Name] telah bangun setelah tidur panjangnya. Saat ini ia menggunakan pakaian rumah sakit dengan perban yang melilit di tangan dan kaki nya dan terdapat beberapa plester yang berada di wajah nya. Ia tengah berjalan keluar kamar inap menuju kamar milik trio bermasalah.

"hei semua! [Name] anak Daisuke datang uhuyy!" Iiih [Name] prik.

Mereka bertiga menatap kedatangan [Name] dengan datar. [Name] dengan santai muncul di balik pintu dan masuk dengan santai nya.

"[Name] kau di rawat di mana?" Tanya Todoroki ke arah ku yang kini duduk di ranjang yang berada di samping Iida.

"Aku di kamar sebelah."

"Mengapa tidak di sini?" Aku melihat Todoroki dengan tatapan aneh.

'betul kek nya kalo Bakugou manggil Todoroki setengah-setengah bukan Quirk nya doang yang setengah tapi otak nya juga deh.'

"Terkadang aku bingung dengan mu Todoroki. Pinter kok pinter banget. Bego kok bego banget. Makin ke sini kok makin kesana sih." Capek gua lihat kelakuan dispenser satu ni. [Name] kan cewek masa satu tempat dengan laki-laki. Iiih nanti di grepe-grepe lagi.

-oh cewek toh. Tak kira makhluk jadi-jadian.

"[Name] kau baik-baik saja?" Tanya Midoriya.

"Yah, aku baik-baik saja. Bahkan aku bisa berkeliling rumah sakit dengan semangat." Aku mengeluarkan permen yang ku dapat dari suster cantik yang merawat ku.

"Kalian mau?" Ucap ku sambil menyodorkan permen yang kumiliki.

"Tidak, terima kasih." Ucap Iida dan Midoriya sedang kan Todoroki hanya menggeleng saja.

"Baiklah. Berarti semua ini untuk ku." Aku membuka bungkus permen dan memakan nya dengan senang.

"Kalau dipikir-pikir, kita sudah melakukan hal yang hebat, bukan?" Ucap Midoriya tiba-tiba.

"Benar." Ucap Todoroki.

'aku tidak akan mengatakan itu adalah hal yang hebat setelah terakhir kali mengancam nyawa.' [Name] hanya diam dengan wajah menekuk.

"Melihat akhir yang seperti itu membuatku berpikir kalau benar-benar suatu keajaiban kita bisa selamat." Ucap Midoriya.

'jadi apa nya yang hebat?' pembicaraan ini benar-benar membuat kesal saja.

"Dengan kakiku yang seperti ini, dia mungkin saja bisa membunuhku kalau dia mau." Midoriya memandang kaki nya diperban.

"Benar, sudah jelas kalau dia sengaja meninggalkan kita hidup-hidup. Kau hebat karena bisa menghadapinya setelah menjadi incaran pembunuhan seperti kemarin." Ucap Todoroki yang melihat tangan nya lalu mengalihkan perhatian nya ke arah Iida.

"Oh, apa kalian sudah siuman?" Pintu bergeser dan menampilkan Gran Torino dan Manual di sebelah nya.

"Nak, ada banyak hal yang ingin ku bicarakan dengan mu." Ucap Gran Torino mendekat ke arah Midoriya.

"Oh! Maaf.."

"Tapi sebelum itu, kau ada tamu." Gran Torino mengalihkan pandangan nya ke pintu masuk yang menampilkan seseorang berbadan besar dengan kepala yang berbentuk seperti anjing.

(Jangan ngegas baca nya.)

"Kepala kepolisian Hosu, Tsuragamae Kenji."

Iida dan Todoroki berdiri sedangkan Midoriya duduk karena kaki nya yang terluka, [Name] juga ikutan berdiri bukan sekedar berdiri tapi menjauh dari nya dengan pandangan was was (dibaca: takut.) ke arah wajah yang berbentuk anjing.

ZYTKA  | BNHA X READER |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang