CHAPTER 12 [Mall]

619 67 0
                                    

-----

Selamat membaca

-----

Saat jam pelajaran baru setengah jam. Sebuah pemberitahuan dari speaker terdengar menggema di seluruh penjuru kelas.

"Perhatian kepada semua murid. Karena hari ini semua guru akan mengadakan rapat secara besar-besaran, mohon maaf acara belajarnya harus usai. Hari ini sekolah diliburkan. Besok masuk seperti biasa, terima kasih."

Semua murid bersorak gembira mendengar pengumuman tersebut, termasuk Heksa dkk. Siapa coba yang tak senang saat mendengar pengumuman seperti ini?

"Kita ke mall aja yuk?" ajak Heksa. "Lagian ini masih jam 9, kalau langsung pulang ke rumah, bosen," lanjutnya.

"Gue sih ayo aja," balas Yoga.

"Kalau yang lain?" tanya Heksa pada Rasya, Jiko dan Januar.

"Gue juga ikut deh," jawab Rasya, sedangkan Jiko dan Januar hanya mengangguk menyetujui usulan Heksa.

"Lo telepon Jidan! Suruh ke sini!" perintah Januar pada Heksa.

Heksa mengambil ponsel di sakunya seragamnya.

"Halo."

"Halo Bang, kenapa?"

"Lo ke kelas gue, sama Chiko juga!"

"Mau ngapain? Lo nya aja yang kesini Bang."

"Ye si anying, gue gak terima bantahan."

"Tapi Bang, kelas lo jauh."

"Jauh apanya? Kita cuma beda sepuluh langkah Jidan, ya Allah."

Terdengar Jidan menghela napas diseberang sana. "Yaudah iya, gue sama Chiko kesana."

"Nah gitu dong. Buruan gue tunggu."

"Iya."

"Buru---"

Tut tut

"Gak sopan banget ini orang," gumam Heksa saat Jidan mematikan sambungan telepon secara sepihak.

"Apa katanya?" tanya Jiko.

"Mereka otw."

Semenit kemudian, Chiko dan Jidan sudah berada di depan kelas Heksa.

"Kalian gak pulang? Kalian tadi denger kan pengumuman dari Pak Hendri?" tanya Chiko.

"Denger," balas Januar singkat.

"Terus kenapa malah kumpul di kelas gini?" tanya Jidan.

"Rencananya kita mau ke mall, lo berdua mau ikut gak?"

"Kapan?"

"Tahun depan."

"Oh, terus kenapa rencananya sekarang kan masih lama ke tahun depan?"

"Ya sekarang lah Jidan lemot," balas Rasya ngegas saat mendengar pertanyaan polos yang terlontar dari mulut Jidan.

Jiko dan Yoga menepuk bahu Rasya pelan. "Sabar, lo kayak gak tahu dia aja."

"Jadi gimana mau ikut gak?" tanya Yoga.

"Maulah, gaskeun."

***

Kini Heksa dkk sudah berada di dalam mall, mereka celingak-celinguk seperti orang linglung.

"Kita kemana dulu nih?" tanya Jiko.

"Arcade."

Mereka semua mengikuti usulan Chiko, pertama-tama mereka akan ke arcade. Disana mereka memainkan dance-dance revolution, air hockey, maxsimum tune dan walking dead dan lainnya.

Heksa Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang