CHAPTER 18 [Quality Time]

568 66 0
                                    

Ini hari Minggu, waktu tak terasa, Heksa sudah menjalani masa skorsing selama 7 hari. Itu berarti besok Senin ia dan sahabatnya sudah bisa kembali masuk sekolah.

Sedikit flashback ke hari-hari sebelumnya lebih tepatnya hari Rabu, hari ketiga dari masa skorsing Heksa dkk. Mereka pergi ke rumah Bima untuk meminta maaf, walaupun sebenarnya Bima yang duluan mencari gara-gara pada mereka.

Itu juga atas inisiatif Joni sih, sedangkan Heksa yang pada dasarnya penurut mencoba berunding dengan sahabatnya dan hasilnya hari itu juga mereka pergi ke rumah Bima dengan berbekal alamat dari pak Hendri.

Kenapa pak Hendri bisa tahu? Karena ia menghubungi kepala sekolah tempat Bima sekolah, dan meminta alamat rumah Bima pada beliau.

Bima yang sama-sama kena skorsing, tadinya tidak menerima saat mereka akan memasuki rumahnya. Namun karena ucapan dari Heksa membuat ia mengurungkan niatnya saat akan menutup pintu

"Kita kesini baik-baik, cuma mau minta maaf. Walaupun sebenernya yang harus minta maaf itu lo, karena lo yang mulai duluan," ucap Heksa Rabu itu.

Dan hari itu juga Heksa dkk dan Bima dkk saling meminta maaf dan memutuskan untuk menjadi teman.

Mereka bermain di rumah Bima hingga siang hari.

Kembali ke sekarang.

"Panonna alus, irung alus, biwir alus."

"Ditempo ti hareup, ti gigir meni mulus."

"Ngan hanjakal pisann..."

"Kalakuan siga setan.."

"Gunta-ganti jalu, teu sirikna unggal minggu."

Pagi hari ini Heksa sedang mencuci motor kesayangannya, yang belum ia cuci selama 1 Minggu. Di halaman depan rumahnya.

"Kulit kelir konéng cangkang cau."

"Huntuna bodas tipung tarigu."

"Biwir beureum-beureum jawér hayam."

"Panon coklat kopi susu."

Sambil mulutnya bersenandung, menyanyikan salah satu lagu Sunda favoritnya. Runtah - Doel Sumbang.

"Ngan naha atuh beut dimumurah?"

"Gebleg hirup daék jadi runtah."

"Ulah bangga bisa gunta-ganti jalu."

"Komo jeung poho dibaju."

Disana juga ada Joni yang sedang mencuci mobilnya, juga Marka yang sedang mengelap motornya yang baru saja di cuci.

Heksa yang sedang asik-asiknya bersenandung disertai dengan tangannya yang sibuk menyabuni body motor berteriak.

"AYAH, ADA SERANGGA TOLONG!" teriaknya.

Heksa buru-buru berlari mendekati sang ayah. Heksa melompat pada punggung lebar ayahnya.

Ia bahkan tak sempat mencuci tangannya yang penuh busa saking takutnya dengan serangga. Alhasil semua busa yang berada di tangan Heksa mengenai singlet yang dikenakan Joni.

Marka yang melihat wajah ketakutan serta lari Heksa yang terseok-seok, tertawa ngakak. Ditambah ia juga melihat ekspresi sang ayah yang terkejut. Tontonan pagi, batinnya.

Heksa Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang