A-20

49.2K 4.8K 167
                                    

Semburat sinar mentari baru menyapa bumi, tapi Athalia sudah berada dalam mobil yang melaju melintasi jalan sepi menuju rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semburat sinar mentari baru menyapa bumi, tapi Athalia sudah berada dalam mobil yang melaju melintasi jalan sepi menuju rumahnya.

Jiveer menjemput paksa Athalia, pria baya itu menyuruh asisten pribadinya membawa Athalia bagaimana pun caranya. Termasuk membuat keributan dengan sang dokter yaitu Louis.

Tak pernah menyangka ada orang tua egois seperti Jiveer, dimana putrinya masih membutuhkan perawatan lebih lanjut tapi sudah dipaksa pulang.

Jangan mengira ini mengenai biaya, tentu tidak. Pengusaha ternama seperti Jiveer pun mampu membeli saham rumah sakit jika pria itu mau.

Athalia yang tak mau membuat kerusuhan pun dengan tenang mengikuti kemauan Riko, asisten Jiveer.

...

Jiveer mengetuk pintu kamar Thania, putri tersayangnya merajuk sejak perdebatan semalam. Demi apapun hatinya tak nyaman telah membuat Thania menangis.

Demi sang putri emas, ia pun meminta asistennya untuk menjemput dalang dari permasalahan yang terjadi.

"Baby open the door.. sorry sayang..
Thalia sedang diperjalanan kamu tak ingin menyambut kakak mu itu." dengan kalimat halus ia gunakan untuk membujuk kesayangan.

Pintu terbuka dengan Thania yang mengintip. Oh tuhan lihat betapa mengemaskannya sang putri tercinta, tapi ada yang berbeda, mata indah itu sembab dan itu karna ulahnya semalam.

"Benarkah.. Papa gak bohongin Thania kan.."

"Keluarlah baby.. Papa tidak berbohong. Kakakmu pulang bersama Riko."

Mendengar hal yang di tunggu-tunggu datang Thania langsung menuju lantai bawah.

"Kakak... i miss you.." memeluk erat Athalia menyalurkan rasa rindu yang dipunya, bahkan netranya basah siap mengalirkan anak sungai.

"Miss you too adek... jangan terlalu kenceng kakak susah nafasnya.." Bisiknya pelan, merasa kurang nyaman dengan tatapan Jiveer yang kini berada disana juga.

"Kakak dari mana aja tiga hari ini?"

"Kakak ikut seminar diluar kota.. Sorry gak bilang sama kamu." memberi senyum meyakinkan.

Retakan hati kembali ia rasakan, bibir itu tersenyum indah menutupi gundah. Athalia tak mengerti kenapa keluarganya menutupi fakta dari Thania bahwa sebenarnya ia sedang sakit. Bahkan Jiveer berpesan untuk mencari alasan yang masuk akal.

"Lain kali Kakak harus bilang sama aku.. dan liat kenapa kakak pucat sekali.. are you okay?"

Selalu terhubung ikatan yang mereka punya. Thania bisa merasakan sesuatu yang tak biasa dari saudara kembarnya.

"I'm fine dek mungkin cuma lelah.. kakak istirahat dulu ya." Thania mengangguk, dirinya pun tak urung ikut menemani Athalia menuju kamarnya.

Jiveer menatap kedua putrinya dengan pandangan yang tak terbaca. Entah apa yang pria baya itu pikirkan dalam posisi duduk yang masih menatap kedua gadis yang kini hilang dibalik tangga.

Athalia Secret. |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang