A-26

48.4K 4K 164
                                    

Dokter muda itu fokus dengan kegiatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dokter muda itu fokus dengan kegiatannya. Riset penelitian mengenai anatomi manusia kembali ia lakukan demi mendapatkan celah pengobatan.

Athalia-nya harus sembuh!
Dengan itu sang dokter memacu kinerja otaknya meski malam sudah sangat larut.

Sejak beberapa hari yang lalu Louis dengan semangat melakukan kegiatan barunya ditambah ia terpilih langsung untuk menjadi perwakilan rumah sakit di seminar dokter PIN POI atau lebih jelasnya pertemuan ilmiah nasional Onkologi Indonesia.

Fokusnya tersita saat pintu ruang kerjanya dibuka, kekasihnya datang dengan keadaan yang sangat menggemaskan. Kemeja besar miliknya membalut tubuh mungil sang gadis.

Sialnya, selain mengemaskan Athalia terkesan sexy. Kewarasaanya seperti dirampas paksa dari logika.

"Kenapa bagun baby..?" tangannya terbuka lebar memberi isyarat untuk mendekat.

"Tadi kebangun mau kekamar mandi. Aku pikir kakak udah pulang__ ahw.." pekik Athalia kaget saat tubuhnya dibawa duduk diatas paha yang lebih tua.

Jantungnya serasa akan meledak, menyadari posisi mereka sangat dekat, bahkan Athalia bisa menghirup aroma maskulin yang menenangkan.

"Enggak sayang, aku tidur disini gapapa kan?"

Memang biasanya Louis akan pulang ketika kekasih kecilnya sudah terlelap.

"Kenapa nanya aku.. Ini kan apartement Kakak.."

"Kan kamu yang tinggal di sini cinta.." tatapannya tak ingin berpindah barang sebentar saja, menatap semestanya dengan bahagia.

Lelahnya hilang hanya karna menatap wajah kekasihnya yang kini telah bersemu merah. Sarat akan keindahannya.

Terkekeh pelan, Athalia di buat terpesona, di lihat dari jarak dekat dokter yang merangkap sebagai kekasihnya itu sangat tampan.

"Kamu lapar engga sayang? atau mau makan sesuatu mungkin..?" satu tangan kekar itu melingkar apik menahan supaya Athalia aman dan satu lagi mengusap surai dengan sayang.

Yang ditanya hanya menggeleng pelan, gugup dengan keadaan saat ini. Bisakah Louis tidak bersikap terlalu manis, ia takut menambah penyakit diabetes.

Sedangkan pelaku utamanya diam dalam detak jantung terpikat akan pesona kekasih kecilnya.

"Sayang kamu ada yang luka?" ucapnya cemas saat melihat bercak darah dibagian kemeja putih tersebut.

"Engga.. aku gak ada luka sama sekali. Emang kenapa?"

"Ini darah siapa sayang..? Kamu mimisan lagi, Baby..?"

Athalia terdiam menatap bercak darah dibagian dadanya, ah ternyata ia meninggalkan jejak.

"Iya dikit doang Kak.."

Sontak dokter itu beranjak dari posisinya yang bersandar.

"Sayang, kepala kamu pasti sakit kan itu kenapa kamu kebangun tidurnya. Baby.. kenapa engga bilang, Sayang..?"

Athalia Secret. |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang