A-21

47.3K 4.4K 79
                                    

Athalia berjalan dikoridor sekolah, beberapa siswa menghambur keluar sejak bell istirahat dimulai. Ditangannya terdapat coklat pemberian Rabecca, gadis itu bilang supaya mood-nya tak rusak dihari ini.

"Hai.. Ku lihat kau semakin mempesona dengan gayamu yang sombong." Clara mengejeknya.

"Terlebih kau sudah punya teman ternyata. aku tak menyangka bahwa kau bisa memiliki seorang teman mengingat sikapmu yang dingin." seperti bicara sendiri, meski kini posisi keduanya berjalan setara disampingnya. Tak ada tanggapan dari Athalia, gadis itu malah tenang memakan coklatnya.

"Sialan.."

Meninggalkan kekesalan pada Clara yang di abaikan. Bahkan kini Athalia berjalan lebih cepat menuju taman dibelakang sekolah.

Menurutnya Clara bukan lah manusia yang harus ia tanggapi kehadirannya, anggap saja angin busuk.

...

Sekolah mulai sepi, Athalia duduk sendiri. Termenung memikirkan maksud Jiveer apa selain menyakitinya.

Pagi tadi, pria itu memintanya untuk turut berangkat bersama menggunakan mobil yang dipakai Jiveer biasanya. Tapi lihat, sekarang ia ditinggalkan bagaikan orang yang terbuang, bahkan hari mulai sore. Gadis itu enggan beranjak dari kursi tempatnya menunggu.

Ting..

__________


Thaniaku.

Kak, kakak dimana?
Masih disekolah?
Papa bilang kakak ada kelas seni, jadi aku pulang duluan.


Kakak udah selesai ini mau pulang.


Aku suruh sopir jemput kakak ya..

Engga.

Terus pulangnya gimana?


______

Tanpa menjawab pesan terakhir, Athalia menyimpan kembali ponselnya.

Senyum pedih itu kembali terbit, menatap semburat senja yang kini menghiasi langit.

Hm..? dirinya memang sengaja ditinggal. Ternyata Jiveer memang gila.
Jelas tidak ada untungnya pria itu berlaku seperti itu, atau mungkin menyakiti Athalia sudah menjadi kepuasaannya tersendiri.

Ditengah lamunan itu ponselnya kembali berbunyi, dengan nada panggilan.

Dr. Louis 🐰 is calling..

"Halo adek, kamu sedang apa? Sibuk engga?"

"Aku masih disekolah kak."

"Wait, jam pulang kamu sudah lewat 2 jam yang lalu.. Sedang apa kamu disana sayang..?"

"Hanya duduk.."

Diseberang sana Louis dapat menangkap jika Athalia sedang tak baik-baik saja.

"Sayang kamu sama siapa disana..?"

Dengan cekatan Louis menuju mobilnya, mempersingkat waktu.

"Sendiri kak.. Disini sepi ternyata ya.."

Mendengar itu jantungnya semakin berdebar, entah pikiran negatif apa yang tak merasuki otaknya.

"Adek.. jangan matiin telfonnya ya.. kakak lagi dijalan jemput adek.."

Athalia Secret. |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang