A-23

45.1K 4.5K 115
                                    

Hujan bahkan semakin menghantam, seolah paham perasaan gadis yang hanya terdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hujan bahkan semakin menghantam, seolah paham perasaan gadis yang hanya terdiam.

Tak tau arah kemana ia harus pergi
Meratapi pedih dalam hati. Rasanya ingin mati dan menghilang dari belahan bumi ini.
Suara tangis itu tersamarkan dalam guyuran hujan, meredam segala sesak yang tertahan.

Tuhan, rencana apa yang sedang engkau siapkan? Sakit sudah tak mampu lagi ditahan. Bolehkah ia mati dan terlupakan?

Sesak yang menyakitkan, menghantam kewarasan. Semesta telalu kejam menghukum tanpa memberi sedikit celah untuk bahagia menyapa.

Dasar anak bodoh

Gadis sialan.

Tidak tau diri.

Anak sialan.. Anak tak berguna..

Pembangkang.

Mati saja kau.

Kalimat-kalimat sarkasme terus terngiang seolah semakin menjatuhkan, pun dengan segala sakit fisik yang masih terasa nyata.

Sangat lelah, sebabkan luka yang terus meradang menghapus sisi kesabaran.
Athalia menyerah dari bertahan yang tak di inginkan.

If you're brave enough to say goodbye, life will reward you with a new hello.

...

Mobil melaju pelan membelah hujan yang menyebabkan jalanan temaram. Kedua dokter itu terus berbincang segala macam.

"Rasanya aku ingin kabur dari kenyataan."

"Kenapa tidak kau terima saja Livy? Gadis itu terlihat lugu dan baik hati."

Tama menoleh kaget "Lugu kau bilang? Astaga kau tidak tau saja kelakuannya yang gila. Setiap hari merengek hanya karna makanan yang tak bisa ia makan."

Louis tertawa pelan melihat temannya frustasi.

"Aku tidak tau kenapa Ibu sangat menyukai gadis bongsor itu."

"Hei Dok kau body shaming.. Jangan terlalu benci nanti cinta kau sendiri yang bucin."

"Cinta..? Haha tak akan per__

__Oh shit.."

Tama menginjak pedal rem dengan tiba-tiba lantaran melihat hal yang tak biasa diujung sana.

"Perhatikan caramu menyetir.. Astaga.." Louis mengusap keningnya yang terbentur.

"Lihat.. itu manusia atau hantu? Untuk apa dia berdiri disana.."

"Oh god bagaimana jika orang itu ingin melompat.."

Tama terus mengoceh, sedang kan Louis hanya menatap lamat gadis di ujung sana.

Ini sudah larut malam, bagaimana bisa orang itu berdiri di ujung jembatan.
Oh benar benar yang diucapkan Tama, bisa jadi orang itu berniat melompat untuk mengakhiri hidupnya.

Athalia Secret. |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang