BAB 3

940 73 57
                                    

Dila berjalan menyusuri jalan menuju ke rumahnya, ia barusaja kembali dari rumah dimana adiknya Dira dibesarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dila berjalan menyusuri jalan menuju ke rumahnya, ia barusaja kembali dari rumah dimana adiknya Dira dibesarkan. Perlahan air matanya mengalir turun, harapannya untuk bertemu dengan sang adik pupus sudah mengetahui kalau korban bully adalah adiknya.

"Kita belum ketemu lho kamu nggak mau ketemu sama kakak, Dira?" Dila menyeka air matanya dengan kasar.

Ia kira nama korban bully yang masuk ke berita tempo hari adalah gadis yang bernama sama dengan adiknya tapi nyatanya memang adiknyalah yang menjadi korban bully tersebut. Dila berbelok ke kanan dan memasuki halaman rumahnya yang sudah ada Sahara dan Habib.

"Kak Dila habis dari mana?" Tanya Habib menghampiri Dila.

Dila mendekati Habib sambil tersenyum kecil, "habis dari rumah temen kakak," jawabnya lalu berjalan memasuki rumah.

Di dalam sudah ada Lilis dan Ratna yang sedang mengurusi Oliv adiknya yang barusaja berumur 5 bulan tersebut. Lilis mendekati Dila sembari membawa sepiring kerupuk udang, "udah balik? Mau ini nggak?" Tawarnya oada gadis tersebut.

Dila menggeleng berlalu melewati Lilis, "nggak Bu, Dila mau tidur aja," sahutnya memasuki kamarnya.

Lilis menatap Dila yang terlihat lesuh tersebut, "kenapa mbak, sama Dila?" Tanya Ratna heran.

"Huh~ nggak tau mungkin bener kali yang kita kira," jawab Lilis mengambil Oliv dari gendongan Ratna.

"Aduh~ jadi kasihan sama Dila," ujar Ratna berjalan menuju ke dapur menaruh kembali kerupuk udang yang ada di piring.

Dila langsung menghambur ke dalam selimutnya, menutup semua bagian tubuhnya, "hiks!" Terdengar isakan pelan dari balik selimut tersebut, membuat Ratna mengurung niatnya untuk menawarkan makanan pada gadis tersebut. "Hiks! Hiks! Dira.... kakak pengen ketemu sama kamu......perginya cepet amat nggak pengen ketemu kakak ya?"

Dila mengeluarkan semua emosinya dalam kamar, ia mengucapkan semua keluh kesahnya serta rasa sesal saat terlambat mengetahui akan kebenaran tersebut. "Mahessa! Mahessa! Mahessa?!" Berkali-kali Dila mengucapkan nama yang sama.

Tangannya mengepal hingga membuat kukunya menusuk ke telapak tangannya, air mata yang mengalir dari pelupuk mata gadis itu sudah membasahi wajahnya. Dila meraih hpnya yang sengaja ia tinggalkan saat berkunjung ke rumah Agam tadi siang, ia langsung membuat kamera dan mengambil poto surat dari ibu kandung mereka dan poto bayi kembarnya.

Ting!

Kasus bully di SMA Royal Elit, kabar terbaru perihal kasus bully di salah satu SMA elit, mendengar kalau korban mengalami masa koma dan masih melewati keadaan kritis saat ini. Notifikasi masuk membuat Dila semakin kesal dan langsung mengutak-atik hpnya mencari perihal keluarga Mahessa, SMA Royal Elit dan sehubungan dengan kasus Dira.

Sekolah elit yang memiliki akreditasi terbaik.

Sekolah dengan penghargaan terbanyak dalam bidang budaya.

Dia Kembaranku [Slow Update] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang