BAB 11

525 27 37
                                    

Dila duduk di antar ranjang sambil mengunyah sebuah cemilan coklat tanpa henti sejak 10 menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dila duduk di antar ranjang sambil mengunyah sebuah cemilan coklat tanpa henti sejak 10 menit yang lalu.

Tok! Tok! Tok!

"Dila?"

"Ya tante??"

Dila bergegas turun dari ranjang membuka pintu kamarnya yang di tunggu seseorang. Santi sudah ada di depan pintu sambil merapikan jam tangan di pergelangan tangannya, "tante mau pergi sebentar jadi tante tinggal ya? Nanti kalau ada apa-apa telpon aja."

"Oke!" Dila mengangguk paham, memang ya kalau sudah jadi istri orang kaya itu bisa super sibuk.

Santi tersenyum dan membelai wajah Dila sesaat, "tante pergi dulu ya!?"

"Hati-hati dijalan tante," ujar Dila menyalami tangan Santi sebelum ia turun ke lantai satu.

Santi bergegas menuju garasi dan mengambil sebuah kunci mobil di atas sofa ruang tamu, ia menuju ke sebuah mobil hitam merek *****.

Dila dapat melihat dari lantai 2 saat mobil Santi memberikan beberapa klason sebelum akhirnya berjalan pergi meninggalkan rumahnya. "Hah~ enaknya ngapain ya?" Tanya Dila menatap sekeliling kamarnya yang bersih.

Tak banyak yang di lakukan Dila selama tinggal bersama dengan Santi dan Agam, pria itu sudah jelas sibuk bekerja, Santi yang dalam masa pengobatan melakukan banyak aktivitas di luar rumah agar tak depresi terus menerus, sekarang Dila ditinggal sendiri setiap siang hari.

"Bosan banget~~ mau main keluar ntar ketahuan sama landak menor," celetuk Dila berbaring ke atas ranjang.

Dila masih penasaran dengan cowok tempo hari yang menghampiri rumah Agam tanpa ada tanda-tanda ingin masuk atau mampir. "Saha ya? Mana liat-liat aja kek mau maling, kalau dipikir-pikir aneh juga tu anak! Pacarnya Dira?"

Dengan sigap Dila bangkit dari tidurnya dan berjalan turun ke lantai satu, ia langsung berjalan menuju ke kulkas karena mendadak haus.

Kulkas seperti biasa dipenuhi oleh berbagai minuman dan buah-buahan segar "udah kayak mau jualan aja" ucap Dila meraih sebuah minuman rasa apel hijau. Ia selalu penasaran dengan tv yang besarnya setengah pintu utama rumah Agam tersebut, dika meraih remot tv dan menyalakan.

Siaran pertama yang dia adalah sebuah sinetron Indos*ar yang menayangkan seorang mayat yang masuk ke mesin molen saat hendak di antarkan ke luang kubur.

"Nggak masuk akal anjing!!" Dila bergegas mengganti channel tv ke siaran lain yang tak jauh dari gosip dan gosip, "ngumpulin dosa aja, skip!"

Jari jempol Dila terus menekan tombol remot mencari channel tv yang ia inginkan.

"Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan kasus dari sebuah sekolah ternama...."

"Eh??" Dila langsung melempar revit ke atas sofa dan duduk menatap layar tv yang tengah menayangkan sebuah berita.

Dia Kembaranku [Slow Update] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang