Agra Shankara, dulu ia adalah anak laki-laki pemalu yang selalu bersembunyi saat bertemu dengan disng baru. Dirinya hanya terus menghabiskan waktu bersama sang pengasuh dan sesekali bersama bibinya Saevana. Jika ditanya bagaimana dengan orang tuanya, Agra tidak dekat bahkan bsia di bilang asing dengan kedua orang tersebut.
Sejak kecil saat dirinya belajar berjalan bersama pengasuh pun ibunya sama sekali tak berada di dekatnya, melihat pertumbuhan selayaknya seorang ibu yang melihat setiap pertumbuhan anaknya. Mila ibu dari Agra hanya sibuk bekerja sebagai artis dan pergi kesana-kemari sesuai jadwalnya. Sedangkan ayahnya, Jerome yang merupakan HRD dari sebuah perusahaan pengelola tambang batu bara di beberapa daerah seperti Papua hanya membiarkan anaknya tumbuh bersama orang yang digajinya. Bahkan bisa di hitung hari saja bagaimana dan berapa banyak antara Agra dan ayahnya itu bicara dalam setahun.
Agra hanya memiliki bibi dari pihak ibu yaitu Saevana, karena Jerome merupakan anak tunggal, tidak memiliki nenek ataupun kakek karena saat kedua orang tuanya menikah status mereka adalah anak yatim-piatu. Jika di bahas teman masa kecil maka ada satu jawabannya, Agra memiliki seorang teman masa kecil, seorang gadis ceria yang selalu mendekatinya saat berada di taman kanak-kanak, mengajaknya bermain. Bagi Agra gadis itulah pewarna dalam kehidupan sepinya, namun sayang itu tak berlangsung lama karena sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa gadis itu dan terjadi di depan mata Agra sendiri.
Felica, nama gadis yang meninggal di depan mata Agra tersebut, gadis 6 tahun yang meninggal karena di tabrak sebuah mobil saat hendak melintasi jalanan. Nyawanga tak terselamatkan walaupun sudah di bawa kerumah sakit terdekat. Mulai sejak itu Agra memilih menjauh dari semua karena di pikirannya is mengira semua orang yang dekat dengannya nanti akan berakhir naas.
Njir! Dark banget dah masa lalu tu anak, batin Dila bergidik ngeri saat mendengar cerita Saevana.
"Terus mbak kok nggak mati?" Tanya Dila tanpa merasa bersalah.
"Jadi kamu haraps saya mati?" Tanya Saevana berbalik dengan senyum jengkel.
"Nggak sih," jawab Dila sambil mengelakkan pandangannya, "kan tadi temanya gitu," tambahnya masih blak-blakan.
Saevana menghela nafas panjang, "memang, bahkan sampai sekarang pun dia masih berpikir kayak gitu," ujarnya dengan wajah iba.
"Gila! Beneran? Kagak gila tu anak?" Tanya Dila kaget bahkan sampai membuat darah naik di selang infusnya.
Saevana memasang senyum kecut, melihat pola pikir Agra yang terus menyalahkan dirinya sendiri membuatnya sedih, kakaknya Mila yang seharusnya bisa menjadi teman mengatasi traumanya masih sibuk dengan pekerjaan sampai melupakan kalau anak laki-lakinya kini sudah menginjakkan umur 17 tahun. Jerome kini yang tampak mulai berusaha menjalin hubungan baik dengan Agra agar anak tersebut mau menerima posisi sebagai penerusnya nanti.
Jadi dia anak orang kaya dong? Batin Dila syok saat mulai menyadari penjelasan Saevana barusan.
Ya iyalah lah mbak namanya juga anak HRD, kalau nggak mungkin sekolah di yang elit-elit kan? (Author)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Kembaranku [Slow Update]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] SCHOOL STORY 🙏Typo sebanyak dosa Malin Kundang 🙏 SMA Royal Elit, siapa yang tak tahu dengan satu sekolah ini. Sekolah yang memiliki murid-murid genius ataupun anak-anak yang berasal dari keluarga berada. Sekolah berbasis i...