BAB 5

730 57 61
                                    

> 2 hari kemudian <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


> 2 hari kemudian <<

Dila duduk bersama Agam dan Santi di dalam ruang makan. Keadaan wanita berumur 40 tahun itu terlihat sudah lumayan baik dari hari sebelumnya.

"Dila suka ikan salmon?" Tanya Santi menatap Dila yang tengah berkutat dengan garpu di piringnya.

"Hah? Sa...salmon?" Tanya Dila merasa kalau dirinya salah dengar.

"Iya, kamu suka nggak? Dira suka salmon soalnya," lanjut Santi tersenyum kecil.

"Belum pernah makan salmon tante," Jawan Dila memotong daging yang ada di piringnya dengan susah payah.

Alah? Susah bet anjing! Bisa pake tangan aja nggak sih? Batin gadis itu mulai kesal akan garpu di tangannya.

Santi mengulum senyum mendengar jawaban Dila, ia lupa kalau anak ini bukan tubuh di tempat tinggal yang sama dengan Dira adiknya.

Dila melirik Santi yang terlihat tak bersemangat, "hah~ selain salmon Dira suka apa tante?" Tanya berusaha membuat perasaan wanita itu membaik.

Santi mengangkat pandangannya menatap Dira dengan tatapan sedikit bersemangat, "Dira suka sama asparagus, suka madu, apalagi yang berbau dark coklat, dia juga suka sama makanan pedes," jawab Santi terlihat senang.

"Dia...suka asparagus?" Tanya Dila mengernyit heran.

"Hu'um."

Gila aneh bener dah! Pikir Dila

"Dira suka sama yang berhubungan dengan cerita, dia bahkan nyetok novel banyak, tante sampai bikin ruangan khusus buat novel-novelnya," lanjut Santi menjelaskan perihal benda favorit Dira.

"Suka pantai!" Sambung Agam terlihat lega melihat Santi yang mulai menerima keadaan mereka.

"Suka main."

"Suka jalan-jalan tapi nggak suka shopping buat keperluan kecantikan."

Mereka berdua sibuk menyebutkan satu persatu kegemaran Dira pada Dila, gadis itu hanya diam mendengarkan semuanya tanpa ada komen.

"Dila suka pantai?" Tanya Agam.

"Suka tapi kalau panas bikin rambut bau matahari," jawab Dila ngasal, ia bahkan tak ingat kapan terakhir kali ia pergi ke tempat berpasir tersebut.

Wait! Bau matahari kek apaan anjir? Pikirnya.

"Dira alergi udang," ucap Santi meraih gelas berisi air putih yang ada di sisi kanannya.

"Cuma udang?" Tanya Dila mengangkat 1 alisnya.

"Iya, kamu juga?" Tanya Agam menghap potongan kecil daging di piringnya.

"Iya bahkan banyak seafood yang bikin aku alergi," jawab Dila masih berusaha motong daging dipiringnya dengan penuh kesabaran.

"Cumi-cumi juga?" Tanya Santi sedikit khawatir.

Dia Kembaranku [Slow Update] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang