"Dira kamu ngapain disana?"
Anjir ngapain ketemu sama Ari di waktu gini sih? Batin Dila merutuki nasibnya yang naas.
Ari mendekati Dila sambil memasang ekspresi wajah heran dan penasaran, membuat Dila menelan ludah dan mulai berkeringat dingin.
"Ngapain sih?" Tanya gadis itu lagi.
"Itu....aku ....la...lagi nonton tutorial berak lancar," jawab Dila sembarangan.
"Hah?"
"Btw kamu ngapain sampai kesini?" Tanya Dila mengalihkan topik mereka tadi menjadi pembahasan lain.
Ari menghela nafas panjang, "aku mau ke toilet tadi," jawabnya sambil memejamkan matanya sejenak.
"Lah toilet bukannya kesana?" Sahut Dila sambil menunjuk ke arah depannya.
"Nggak mau disana banyak cowoknya lewat, mending toilet khusus laboratorium," jawab gadis itu sembari menyilangkam kedua tangannya di depan sambil bergeleng-geleng.
Dila menghela nafas lega,"kebetulan aku mau ke toilet juga, barengan yuk," ajaknya sambil mengapit lengan Ari.
Gadis itu tersenyum lebar lalu mengangguk, "ok," jawabnya lalu berjalan bersampingan dengan Dila sambil mengobrol hal random.
Sebenarnya tanpa Dila sadari ia tidak sendirian disana, ada juga seseorang dari balik tembok bangunan tersebut yang secara tak sengaja mendengarkan hal yang sama dengan Dila, dibandingkan Dila yang mampu mengontrol ekspresi wajahnya yang mendengar itu malah menunjukkan wajah ketakutan dan sangat berkeringat dingin.
✨✨✨
"Ih~ gara-gara Dira kita jadi dapet poin 2 merah," keluh Acha sambil memainkan secuil rambutnya dengan jari telunjuk.
Clara menghela nafas kasar sambil mengacak-acak rambutnya, "sialan!" Umpatnya, di depannya ada Lancie yang sedang merokok.
"Gimana Lancie, kayaknya si Dira udah mulai gila!" Ujar Acha kesal akan nilai ujian harian miliknya yang mendadak turun.
Lancie melempar puntung rokok ke atas sebuah asbak, "hah~ gua lagi kesel jangan banyak tanya lu!" Jawabnya menatap tajam kearah Acha.
Acha mengerut dan mulai bergelantungan ke pundak Clara, sedangkan gadis itu tengah berpikir keras agar rencana mereka pada Dila tak lagi gagal. Ntah ada apa Clara terlihat aneh dengan raut wajah yang sangat sulit untuk diartikan, seakan-akan ia jauh lebih takut akan sesuatu daripada mendapatkan lebih banyak poin merah atas namanya.
Gimana? Gimana? Gimana? Gimana? Gimana? Gimana caranya? Kalau gini terus Lancie bisa marah, batin Clara terlihat sangat panik.
Clara melirik Lancie yang sudah menghisap rokok barunya, gadis itu mengembuskan asap rokok dari mulutnya dengan dahi yang sangat berkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Kembaranku [Slow Update]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] SCHOOL STORY 🙏Typo sebanyak dosa Malin Kundang 🙏 SMA Royal Elit, siapa yang tak tahu dengan satu sekolah ini. Sekolah yang memiliki murid-murid genius ataupun anak-anak yang berasal dari keluarga berada. Sekolah berbasis i...