Bab 21

423 33 68
                                    

Hari kedua Dila bersekolah sebagai Dira tampak sangat bersemangat, ia bahkan sudah membayangkan bagaimana reaksi kesal Lancie saat bertemu dengan dirinya nanti di sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari kedua Dila bersekolah sebagai Dira tampak sangat bersemangat, ia bahkan sudah membayangkan bagaimana reaksi kesal Lancie saat bertemu dengan dirinya nanti di sekolah. Dila duduk di bangku belakang sambil memerhatikan chat dari Amel yang tampak mengingatkan dirinya akan tugas hari ini. Agam memerhatikan gadis itu dari kaca spion, dimana Dila tampak tengah menyeringai lebar membuat Agam bergidik ngeri.

Apalagi yang direncanakan Dila hari ini? Batin Agam menahan rasa syoknya mengingat makan malam kemarin.

   Kemarin malam.

Agam menghela nafas panjang sembari berjalan setelah keluar dari mobilnya ke arah pintu rumah, tangan kanannya tampak melonggarkan lilitan dasi di kerah kemeja berwarna putih yang ia kenakan.

Jam sudah menunjukkan pukul 7.24 pm artinya ia datang bersamaan dengan waktu makan malam. Agam memasuki rumahnya setelah mengucapkan salam.

Dari kejauhan tampak Santi yang datang menghampiri Agam sembari menggunakan sebuah celemek berwarna merah.

"Selamat datang mas," Sambutnya sambil menerima tas kerja yang dipegang Agam.

"Mana Dila?" Tanya Agam tak melihat keberadaan gadis itu sama sekali di lantai satu.

Santi tersenyum simpul, "lagi diatas benar lagu juga turun," ujarnya sambil membimbing Agam ke arah sofa, "mau mandi atau makan dulu mas?"

Agam menghela nafas berat lagi dan menatap istrinya yang tengah menunggu jawaban darinya, "makan dulu aja."

Santi mengangguk dan menuju ke bangku meja makan, menarik sebuah kursi agar Agam dapat duduk lalu kembali berkutat dengan dapur dan wajan yang tengah dipanaskan diatas kompor yang berisi potongan jamur dan sayur lainnya.

Selagi Santi sibuk memasak Agam duduk menunggu hidangan makan malam mereka sembari melepaskan dasi dan kancing di lengan kemejanya, wajahnya terlihat sangat lelah karena harus duduk selama berjam-jam di dalam ruangannya di kantor.

Tak sampai 5 menit Dila turun dari kamarnya dan berjalan menuju ruangan makan, "oh! Udah pulang om?"

"Udah." Jawab Agam menatap gadis itu dengan senyum.

Dila menarik bangku di hadapan Agam sembari tersenyum lebar, tampak dia dangat girang akan sesuatu.

"Gimana sekolahnya Dila?" Tanya Agam sambil menarik sebuah gelas dan teko,ia menuangkan air putih ke gelas tersebut selagi Dila memikirkan jawaban yang pas.

"Seru walau awalnya aku di tuduh nggak jeles," jawab Dila sambil memicingkan kedua matanya, teringat bagaimana Amel dan Angel menuduhnya tadi pagi.

Agam menatapnya heran, "sama Lancie?"

"Nggak ada apa-apa kok cuma ku gebukin aja pake bola voli."

Dia Kembaranku [Slow Update] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang