BAB 10

599 38 53
                                    

Hari ini Dila di taruh kembali di ruang rumah sakit sebelumnya ia ditempatkan, Dila dapat mendengar gosipan para suster yang tengah merapikan kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Dila di taruh kembali di ruang rumah sakit sebelumnya ia ditempatkan, Dila dapat mendengar gosipan para suster yang tengah merapikan kamarnya.

"Kasihan banget ya,"

"Iya katanya korban bully,"

"Tapi bukannya kemungkinan nggak bakal bisa di selamatin."

Ada 3 suster yang berada di kamar Dila saat ini, mereka tampak merapikan lemari disebelah kanan kasur tempat Dila terbaring.

"Pihak sekolah datang tiap Minggu jadi makin curiga deh," kata suster ya g sekarang tengah memegangi sebuah kotak berwarna putih.

"Shut! Ntar kena pula, itu keluarga Mahessa," bisik suster yang berdiri di dekat jendela kamar.

Mereka berita langsung membungkam mulutnya dan memilih mengobrol halnlain seperti sepatu baru atau rencana liburan.

Ceklek!

Dila ditinggal sendiri dalam ruangan setelah ketiga suster tadi pergi, "hah~" Dila membuka mata perlahan dan melirik pintu ruangannya dengan wajah malas, "kedengar sama gua asu!"

Kamarnya terasa sangat sunyi, selayaknya kamar VIP yang hanya dimasuki oleh orang-orang tertentu saja, Agam tengah sibuk bekerja di perusahaannya sedangkan Santi baru saja pulang setelah menemani Dila di sana selama 5 jam.

Tangan Dila meraba ke bawah bantal di kepalanya meraih hpnya yang di sembunyikan disana. Dila membuka kontak dan menekan sebuah nomor untuk du telpon.

Tut-tut-tut!

"Halo?"

"Bu~"

Panggil Dila dengan nada memelas, ia sangat merindukan suasana panti yang sangat heboh dan berisik setiap harinya.

"Lho? Dila? Gimana kabarnya?" Tanya Lilis dari balik telpon, nada bicaranya terlihat senang mendapat telpon dari Dila.

"Alhamdulillah sehat Bu, cuma bosan aja rumah om Agam udah kayak kagak ada penghuni aja sepi!"

"Yah~ namanya juga orang sibuk,"

"Habib sama yang lain mana Bu? Kok nggak kedengaran suaranya?"

"Ah~ mereka tuh lagi manen jambu air di rumah pak Andi noh,"

"Jadi pengen juga,"

"Lain kali kalau mau bilang aja ntar kalau ada waktu ibu antarin ke sana,"

"Lah? Nggak usahlah bu, kan ibu sibuk ngurus jahitan orang ngapain antarin segala."

"Kagak jauh juga naik angkot juga sampai."

Selagi Dila ditinggal oleh Santi ia menghabiskan waktunya untuk menelpon Lilis, ada juga Ratna yang sesekali menyempil pada obrolan mereka.

Dia Kembaranku [Slow Update] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang