BAB 8

610 39 39
                                    

Dila duduk di bangku meja belajarnya yang berada di dalam sebuah kamar di lantai dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dila duduk di bangku meja belajarnya yang berada di dalam sebuah kamar di lantai dua. Ia menatap jalanan dari dalam kamar lewat jendela.

"Hah~" helaan nafas terdengar dari mulut gadis tersebut.

Ia sedang sendirian di rumah besar milik Agam dan Santi ini karena sepasang suami istri tersebut sedang pergi mengurus sesuatu yang tak dimengertinya.

"Sepi banget!"

>> 3 jam yang lalu<<

"Maaf ya Dila om dan tante tinggal sendiri," ujar Agam saat berada di ruang tengah.

"Nggak papa kok om" jawab Dila tak mau ambil pusing.

"Sebentar aja kok tenang aja," sambung Santi saat keluar dari kamarnya sambil merapikan tali tas di pundaknya.

"Iya tante," jawab Dila lagi.

"Kalau kamu mau ngemil makanannya ada di lemari deket kulkas, minuman juga ada kalau bosen sama tv dikamar baca novel aja di ruangan samping kamar kamu," ujar Agam panjang lebar yang membuat Dila susah mencernanya.

Setelah menjelaskan dan mengingatkan beberapa hal Agam dan Santi meninggalkan gadai tersebut sendirian yang masih bengong saking ngelagnya.

>>Back now<<

"Apa aku lihat aja dulu kali ya?" Dila bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu kamarnya.

Ceklek!

"Sebelah kanan kan?" Gumam Dila menuju ruangan sebelah kanan dari kamar ia berada.

Dila berhenti di depan pintu ruangan tersebut menatapnya sesaat sebelum akhirnya dibuka. "Astaghfirullah! Ya Tuhan buanyaknya~~" Dila mengernyit syok saat melihat novel milik Dira yang di ceritakan Santi padanya.

Awalnya ia hanya mengira hanya berjumlah sekitar 50an novel tapi nyatanya rak didalam ruangan sudah seperti rak buku perpustakaan sekolah.

"Ni anak kagak rabun kan saking banyaknya baca?!" Tanya Dila terheran-heran.

Diraihnya sebuah novel berjudul bintang yang bersampul berwarna kuning emas. Ada beberapa lembaran yang di lipat, "bagian favoritnya?!"

Bagian yang berisi tentang sajak, puisi atau sebuah kalimat yang mengandung makna bagus dan indah. Dila menaruh kembali novel tersebut dan beranjak ke rak sebelahnya.

Rak sebelah hampir keseluruhan judulnya sudah bisa ditebak kalau berimsi tentang cinta-cintaan, di sebelah lainnya ada novel horor dan misteri, tak sebelahnya lagi ada buku pelajaran paket lengkap yang berjumlah lumayan banyak.

"Habis berapa banyak coba?" Ujar Dila bicara sendiri.

Di rak belakang sekali paling ujung yang di arahkan ke jendela ruangan yang ditutupi tirai berwarna gray terdapat novel-novel yang masih terbungkus plastik menandakan kalau ia belum dibaca.

Dia Kembaranku [Slow Update] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang