Zee terlihat beberapa kali membuang nafasnya kasar. Sepulang dari makam Celine dan Shani,Zee memutuskan pulang ke rumah membiarkan papanya beristirahat. Sedangkan dirinya,setelah beristirahat sebentar ia lantas mandi dan berganti pakaian kemudian kembali meninggalkan rumah menuju ke tempat ia berada sekarang. Tempat yang selalu mampu membuat dirinya kembali mendapatkan ketenangan hati maupun pikiran.
"Mah,Zee kangen. Bantu kuatkan Zee supaya bisa menghibur Papa dan mengembalikan senyumnya. Kondisi Papa sekarang sama persis seperti tiga tahun lalu waktu Mamah ninggalin kita. Zee juga sebenarnya masih belum nyangka kalo Tante Celine udah ga ada. Apa Mamah disana dah ketemu sama Tante Celine? Eh,tapi kayaknya ga mungkin sih. Secara kalian kan beda server. Hehe." Zee melamun sambil berbicara dalam hati. Hingga panggilan seseorang membuyarkan lamunannya.
"Kak Zee!!"
"Eh,Marsha. Aldo." Kaget Zee.
"Buset dah. Giliran Marsha yang manggil sekali aja langsung sadar. Sedangkan gue dari tadi manggil-manggil nama lo ampe 3x dah kayak manggil jin iprit,lo masih gak denger juga." Sewot Aldo.
"Ya udah sih Do. Sorry."
"Kak Zee ngelamun ya?" Tanya Marsha.
"Iya Sha. Belakangan ini lagi banyak pikiran. Hehe." Jawab Zee.
"Aduh!! Perut gue masih ga bisa diajak kompromi nih. Sha,kamu ga papa kan aku tinggal? Biar Zee deh yang nemenin kamu,ya? Ga papa kan Zee?"
Tanya Aldo sambil memegangi perutnya."Gue sih ga keberatan. Tapi ga tau kalo Marsha?" Jawab Zee.
"Iya Kak. Ga papa kok. Ya udah Kak Aldo mending ke toilet aja sekarang!" Ucap Marsha.
"Ya udah aku ke toilet dulu ya. Zee titip Marsha. Awas aja kalo sampe lecet!!" Ancam Aldo sambil sedikit berlari.
"Perut Aldo kenapa Sha?" Tanya Zee saat Aldo sudah tidak ada di hadapan mereka.
"Kayaknya semalem Kak Aldo kebanyakan makan sambel deh . Soalnya mulai dari di gereja tadi perutnya udah ga beres."
"Oalaaah. Diare? Eh,bentar!! Aldo ke gereja? Sejak kap-" Belum sempat Zee melanjutkan ucapannya langsung dipotong oleh Marsha.
"Kak Aldo cuma nganterin aku kok Kak. Sebenarnya aku tadi pengen bareng ama keluarga aku ke gerejanya. Tapi Kak Aldo ngotot pengen nganterin dan nungguin aku. Mungkin karena Kak Aldo tau aku sama keluarga berencana ke makam bunda,jadi dia pengen nemenin aku gitu deh. Kak Aldo emang selalu begitu." Ucap Marsha panjang lebar.
"Posesif banget ya Sha pacarnya?" Ledek Zee.
"Hah? Maksud Kak Zee?" Tanya Marsha dengan ekspresi bingung.
"Yaaa Aldo,keliatan posesif banget sama kamu." Jelas Zee.
"Oh. Sebenarnya Kak Aldo itu lebih ke overprotective aja sih Kak. Dia cuma ga pengen aku kenapa-kenapa."
"Mmhh... Kalo boleh tau kalian deket sejak kapan?" Tanya Zee hati-hati.
"Sejak kecil Kak. Lebih tepatnya sih sejak aku pertama pindah ke rumah yang sekarang dan baru masuk SD." Jawab Marsha.
"Oh..ternyata mereka dah kenal sejak kecil. Pantesan Aldo keliatan hampir tau semua kebiasaan Marsha." Batin Zee seraya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Oh iya Marsha. Aku boleh nanya satu hal lagi ga? Daripada aku penasaran terus,mendingan aku tanya langsung sama kamu." Ucap Zee kemudian.
"Mau tanya apa Kak Zee?"
"Bunda? Yang kamu maksud bunda itu sebenarnya siapa? Kamu bilang kalo kamu tadi ke makam bunda kan? Trus kemarin di dalem mobil beberapa kali kamu sebut-sebut Bunda. Sedangkan mama kamu kemarin sempet nelpon waktu kita di mobil Aldo. M-maaf kalo aku kepo." Ucap Zee yang mendadak kikuk saat Marsha tiba-tiba menatap ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku,Kau dan Senja
Novela JuvenilHai... Ini karya pertamaku di Wattpad. Nama-nama Cast/para tokohnya memang sengaja aku ambil dari member idol grup ibukota kita. Tapi jalan ceritanya sama sekali gak ada hubungannya sama kehidupan nyata mereka ya. Mudah-mudahan tulisan pertamaku ini...