Jeenan akhirnya bisa bernafas lega setelah urusannya dengan pihak keluarga korban kecelakaan selesai. Yap,kecelakaan yang menyebabkan Marsha,Chika dan Zee harus terjebak kemacetan semalam ternyata melibatkan salah satu truk milik perusahaan Jeenan. Hal ini yang memaksa Jeenan pulang hingga larut karena harus mengurus berkas-berkas di rumah sakit. Dan pagi tadi dirinya juga ikut menghadiri pemakaman ketiga korban tewas yang motornya hancur karena terlindas truk milik perusahaannya tersebut. Dan sekarang setelah urusannya selesai,Jeenan berniat untuk langsung pulang agar bisa menepati janjinya pada Marsha untuk makan malam bersama di rumah setelah sebelumnya ia lebih dulu menghubungi Cindy untuk memasak beberapa menu favorit keluarganya.
Sedangkan Cindy yang seharian ini tidak melakukan kegiatan di luar rumah hanya fokus mengurus pekerjaan rumah tangga sejak pagi tadi. Mulai dari membereskan beberapa ruangan,mengurus tanaman hingga mempersiapkan bahan-bahan untuk hidangan makan malam nanti. Bahkan kesibukkannya di dapur membuat Cindy tidak menyadari kedatangan Marsha yang langsung duduk melamun di sofa ruang tamu semenjak kepulangannya yang diantar Zee.
"Apa benar Kak Al dan Kak Zee adalah orang yang sama?" Pikir Marsha dalam keadaan jantung yang berdetak tidak beraturan dan tubuhnya yang terasa lemas begitu saja setelah mendengar teriakan Ashel tadi. Ingatannya pun memaksanya mundur beberapa tahun saat pertemuan pertama dirinya dengan seorang bocah lelaki yang usianya hanya terpaut satu tahun lebih tua darinya.
Flashback On.
"Kamu lucu banget sih! Nama kamu siapa?" Tanya seorang bocah lelaki pada gadis yang lebih muda darinya di hadapannya.
"Aku Macha Kak! Kalo nama Kakak siapa?" Jawab gadis tersebut dan bertanya balik.
"Namaku Aljazeera."
"Alja...apa Kak? Namanya susah!"
"Al...ja..zee..ra. Masa gitu aja susah!" Timpal bocah yang bernama Aljazeera itu.
"Al..ja..ji..la..gitu? Ih..susah tau Kak!!" Ucap kembali gadis yang bernama Macha dengan aksen yang menggemashkan sambil memajukan bibirnya.
"Hahaa. Ya udah kamu panggil aku Kak Al aja deh biar gampang. Nama lengkap aku jadi jelek kalo kayak gitu ngejanya." Jawab Aljazeera sambil tertawa hingga terlihat lesung di pipi kiri dan kanannya.
"Oke. Klo gitu aku panggilnya Kak Al aja ya!" Ujar Macha masih dengan ekspresinya yang makin menggemaskan di mata Kak Al nya itu.
"Iya Machaa...!! Kamu lucu banget sih jadi gemesh deh!" Bocah bernama Aljazeera tersebut mencubit kedua pipi gadis yang bernama Macha itu sebelum berlari meninggalkannya.
"Iiihh....Kak Al...!!! Bundaa...Kak Al nyubit pipi Machaaa!!"
Flashback off.
"Loh Sayang! Kamu udah pulang?" Cindy yang berniat untuk membuang sampah keluar sedikit terkejut dengan keberadaan Marsha di sofa ruang tamu. Apalagi saat disapa Marsha tidak langsung meresponnya. Ia khawatir telah terjadi sesuatu pada anak gadisnya itu.
"Marsha..! Sayang! Kamu baik-baik aja kan?" Cindy duduk di samping Marsha dan menepuk pelan bahunya setelah terlebih dulu meletakkan sampah di teras begitu saja.
"Ah! M-Mama...! I-iya Ma...! Marsha ga papa kok!" Sahut Marsha yang tersadar dari lamunannya.
"Beneran ga papa kan sayang? Ga ada yang sakit kan?" Cindy mengusap lembut kepala Marsha.
"Ga ada kok Ma. Cuma..." ucapan Marsha menggantung membuat Cindy menautkan alisnya.
"Cuma apa sayang?" Tanya Cindy penasaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku,Kau dan Senja
Roman pour AdolescentsHai... Ini karya pertamaku di Wattpad. Nama-nama Cast/para tokohnya memang sengaja aku ambil dari member idol grup ibukota kita. Tapi jalan ceritanya sama sekali gak ada hubungannya sama kehidupan nyata mereka ya. Mudah-mudahan tulisan pertamaku ini...