Malam semakin larut dan hujan masih saja setia membasahi bumi. Zee yang sedari tadi sulit memejamkan matanya pun memilih turun dari kasur dan berjalan menuju balkon kamarnya. Hari ini banyak hal yang tak direncanakan terjadi begitu saja hingga kejadian saat di dalam mobil Aldo tadi terus berputar di kepalanya dan sukses membuat matanya enggan terpejam.
Flashback on.
Drrrrtt drrrrtt
Aldo meraih ponselnya yang bergetar di dashboard mobil yang menandakan sebuah panggilan masuk.
"Hallo Tante?"
"...."
"Iya Tan,Aldo sama Marsha udah di jalan pulang kok. Jalannya sedikit banjir jadi bakalan agak telat kayaknya sampe ke rumah."
"...."
"Marshanya ketiduran Tante. Mungkin hpnya di silent jadi gak tau kalo ada panggilan atau pesan masuk."
"...."
"Iya Tante Aldo ngerti kok. Tante tenang aja." Panggilan pun terhenti.
"Mamanya Marsha?" Tanya Zee.
"Iya. Dari tadi ngechat Marsha tapi ga dibales. Ditelpon juga ga diangkat,jadinya khawatir deh."
Aldo melihat sekilas ke belakang memperhatikan Marsha yang terlihat tertidur dengan posisi yang kurang nyaman.
"Eunggh...hiks..hiks." terdengar rintihan dari Marsha yang terpejam seperti sedang menangis.
"Do. Marsha Do. Kayaknya dia mimpi deh." Ucap Zee sambil menoleh ke belakang.
"Zee,gue minta tolong ya. Lo pindah ke belakang dulu tenangin Marsha,kayaknya dia mimpi buruk deh."
"Hah? Gimana caranya?"
"Udah lo ke belakang dulu,mumpung lagi lampu merah nih. Lewat sini aja jangan keluar!" Titah Aldo sambil menunjuk space yang lowong di antara dua jok depan. Zee lantas menurut dan mengambil posisi duduk di sebelah Marsha.
"Terus gue harus ngapain?" Tanya Zee bingung melihat Marsha yang masih terdengar menangis bahkan keningnya pun sampai berkeringat. Sepertinya Marsha benar-benar bermimpi buruk.
"Coba lo usap-usap tangannya. Biasanya sih gue ngelakuin itu buat bikin Marsha tenang." Jawab Aldo yang langsung dipraktekkan oleh Zee.
"Ga mempan Do."
Aldo yang berniat untuk ikut pindah ke belakang pun tidak jadi karena lampu lalu lintas telah berubah menjadi hijau kembali. Dan terpaksa ia harus memajukan kembali mobilnya.
"Pake cara lo aja Zee,terserah mau gimana kek yang penting Marshanya jadi tenang."
"Sha...Marsha. Hey!" Zee memanggil Marsha selembut mungkin sambil terus mengusap punggung lengannya. Namun karena dirasa tidak ada perubahan dan Zee tidak tega melihat Marsha terus merintih,ia memberanikan diri mengusap pipi Marsha lembut sambil terus memanggil namanya.
"Sha...Marsha..."
"Euunghh...K-Kak Z-Zee?" Marsha terbangun dan tiba-tiba memeluk tubuh Zee sambil terisak.
Zee yang kaget pun sempat mematung namun kemudian ia membalas pelukan Marsha sambil mengusap-usap punggung Marsha berusaha memberi ketenangan.
"S-Sha...k-kamu mimpi ya?" Ucap Zee berusaha tenang. Padahal jantungnya kali ini sedang tidak baik-baik saja. Bahkan tangannya yang sedang mengusap punggung Marsha pun terlihat bergetar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku,Kau dan Senja
أدب المراهقينHai... Ini karya pertamaku di Wattpad. Nama-nama Cast/para tokohnya memang sengaja aku ambil dari member idol grup ibukota kita. Tapi jalan ceritanya sama sekali gak ada hubungannya sama kehidupan nyata mereka ya. Mudah-mudahan tulisan pertamaku ini...