Bab XIII

681 77 29
                                    

Chika mengajak Christy membantunya di dapur. Ia sengaja meninggalkan Marsha berdua dengan Aldo di kamar karena Chika merasa ada yang harus mereka berdua bicarakan empat mata saja. Kali ini Chika akan mengajak Christy memasak sayur sop kesukaan Marsha.

"Aku bisa bantu apa Kak?" Christy bertanya saat mereka sampai di depan meja dapur.

"Mmmh. Kamu potong-potong sayurannya aja. Nanti Kak Chika yang bagian bersihin daging ayamnya!" Jawab Chika sambil memberikan pisau pada Christy.

"Begini Kak motongnya?" Christy memperlihatkan wortel yang baru saja ia iris.

"Iya betul! Nanti kalo dah dipotong-potong semua langsung kamu cuci ya!" Ucap Chika diiringi senyum.

"Siap Kak!" Balas Christy dengan tersenyum pula.

"O iya kalo boleh tau,kamu berapa bersaudara? Punya adik kah atau kakak gitu?" Tanya Chika dengan tangannya yang sibuk membersihkan sedikit bulu-bulu halus yang ada pada kulit ayam.

"Aku tiga bersaudara Kak. Kakakku dua-duanya cowok. Yang satu udah berkeluarga,satu lagi kuliah. Aku anak paling bungsu."jawab Christy yang kali ini mulai memotong buncis.

"Oh gitu. Asik donk jadi anak cewek satu-satunya,bungsu pula. Pasti dimanja banget!" Chika menimpali sambil mulai merebus daging ayam di dalam panci.

"Ya gitu deh Kak. Tapi aku justru pengen banget ngerasain punya kakak cewek. Pasti lebih seru karena bisa saling tukeran daster atau minjem make up gitu!"

"Haha...kamu ada-ada aja." Chika tertawa mendengar penuturan Christy. Makin lama ia makin gemas dengan gadis di depannya itu.

"Mmmh. Kalo Kak Chika cuma dua bersaudara aja ama Marsha? Atau mungkin ada lagi kakak gitu yang udah berkeluarga?" Gantian Christy bertanya kali ini. Tawa Chika pun seketika melemah.

"Sebenernya kita berdua tuh sama-sama anak tunggal yang dipersatukan. Marsha anak kandung Papa Jeenan sama istrinya yang dulu,beliau meninggal waktu Marsha kelas VI SD. Sedangkan aku anak Mama Cindy sama papa kandungku yang dah meninggal juga." Chika menghentikan aktifitasnya sebentar saat menjawab pertanyaan Christy.

"Maaf Kak aku terlalu kepo ya. Aku gak bermaksud buat lancang kok,beneran!!" Ujar Christy merasa bersalah melihat Chika yang langsung terpaku.

"Eh. Ga papa kok. Kak Chika cuma jadi keinget sesuatu aja. Kamu ga salah,kan Kak Chika yang duluan nanya-nanya ke kamu." Chika menangkup kedua pipi Christy sambil tersenyum.

"Beneran?" Tanya Christy ragu.

"Iyaaa. Ya udah kita lanjut masak lagi."

Mereka pun melanjutkan kegiatan memasaknya sambil diiringi obrolan-obrolan ringan lainnya.

Sementara di kamar Marsha,Aldo yang sedang mendapat tatapan dari Marsha nyalinya sedikit menciut. Ia mulai mengatur susunan kalimat yang harus ia ungkapkan pada gadis di hadapannya saat ini.

"Jadi,apa bener Kak Aldo sama Kak Zee berantem gara-gara aku?" Tanya Marsha yang belum melepas tatapannya pada Aldo.

"Kamu serius mau bahas ini sekarang? Mendingan kamu istirahat dulu Sha!" Aldo berkata selembut mungkin berharap Marsha menuruti perkataannya.

"Ck! Aku dah tidur selama di mobil tadi Kak. Jawab aja pertanyaanku dulu!"  Tatapan Marsha berubah menjadi tatapan yang penuh intimidasi.

"Gak sepenuhnya bener Sha! Aku sama Zee emang sempet ribut,tapi kita gak berantem. Lebih tepatnya kita saling nonjok aja." Ucapan Aldo membuat kerutan di dahi Marsha yang nampak bingung.

"Emang kalo saling nonjok itu ga termasuk berantem ya? Aku baru tau." Timpal Marsha.

"Maksud aku kalo berantem itu kan ga ada yang mau ngalah. Keduanya pasti saling serang. Sedangkan aku tadi nonjok Zee dua kali tanpa perlawanan. Terus pas aku udah selesai,Zee bales nonjok aku tapi cuma sekali. Setelah itu kita baikan deh." Tutur Aldo sambil memberanikan diri membalas tatapan Marsha.

Aku,Kau dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang