Bab IV

875 70 2
                                    

Suasana yang berbeda pagi ini dirasakan oleh sebuah keluarga di ruang makan. Sebenarnya bukan baru hari ini,lebih tepatnya seminggu ini rumah yang tadinya jarang sekali ada canda tawa berubah menjadi hangat dan terasa lebih hidup.

"Waaahh...anak kesayangan Papa kelihatan makin cantik aja ya pakai seragam SMA..!" Kalimat pertama terlontar dari Jeenan sang kepala keluarga membuka percakapan mereka di meja makan.

"Ooohhh...jadi gitu..!! Anak kesayangan Papa sekarang cuma Marsha aja..! Kayaknya Chika harus siap-siap buat cari Papa baru deh Mah." Ucap Chika anak gadis yang berumur lebih tua,sambil melirik nakal pada Mamanya.

"Chika! Bercandanya gak lucu loh sayang..!!" Balas Cindy sang Mama.

"Tau nih Kakak,suka sembarangan kalo ngomong..! Giliran nanti ucapannya dikabulin Tuhan aja baru tau rasa." Kali ini Marsha,gadis yang mengenakan seragam SMA di sebelah Chika ikut bicara.

"Duuh...kayaknya Papa salah ngomong nih..!! Begini ya,,Tuan Putri Yessica Tamara dan My Princess Marsha Lenathea,,,kalian berdua itu sama-sama anak gadis kesayangan dan kebanggaan Papa. Juga semangat hidup Papa. Jadi jangan berpikir buat nyari papa baru,lagipula belum tentu diluar sana ada laki-laki lain yang tahan sama kebawelan Mama kalian." Ucap Jeenan sambil mengusap lembut tangan kedua putrinya.

"Oohh...begitu ya..!! Berarti kalian perlu cari mama baru buat Papa kalian kayaknya,yang ga bawel kayak Mama." Ujar Cindy sedikit sewot.

"Astagaaaah.." Marsha menggelengkan kepalanya,sementara Chika tersenyum puas ke arah papanya.

"Huft...Salah ngomong lagi ternyata." Ucap Jeenan pelan.

"Oh iya sayang,kamu hari ini ke sekolahnya Mama yang antar ya,kan ini hari pertama kamu." Ucap Cindy pada Marsha.

"Gak perlu Ma,,,Marsha bareng Kak Aldo aja. Sebentar lagi juga pasti kesini." Jawab Marsha.

"Pake motor?? Kamu yakin Dek??" Tanya Chika yang membuat raut muka Marsha berubah seketika.

"M-maksud Kakak,kamu ga takut rambut kamu atau poni kamu rusak gitu,kan harus pake helm." Chika buru-buru melanjutkan ucapannya saat melihat ekspresi Marsha berubah.

"Kakak tenang aja,Kak Aldo bakal bawa mobil kok ke sekolahnya." Jawab Marsha datar.
Setelah itu keheningan dirasakan beberapa saat.

"Ekhm..ekhmm..!! ya udah kalo gitu buruan habiskan sarapannya keburu Aldo datang. Papa juga harus secepatnya berangkat ke kantor." Ucap Jeenan berusaha membuang ketegangan. Tak berselang lama Aldo pun tiba.

***

Selama di perjalanan menuju sekolah,Marsha hanya diam sambil menghadap pada jendela mobil di sampingnya. Tatapannya terlihat kosong. Aldo yang mengerti mengapa Marsha menjadi seperti itu,setelah sebelumnya Jeenan membisikkan sesuatu sebelum mereka berdua tadi masuk ke dalam mobil,perlahan menghembuskan nafas pelan lalu mencoba untuk membuat Marsha sadar dari lamunannya.

"Neng...kok diem aja sih Neng..!!" Aldo mencoba bersuara namun tidak ada respon,Aldo pun tidak menyerah.

"Neng geuliiss,ulah diem wae atuh..ntar Mamang Aldo jadi ngantuk kalo didiemin wae...!!!"

"Neng...pamali tau pagi-pagi ngalamun,ntar kesambet jurig cimol looh..!!" Dan kali ini berhasil.. Marsha menoleh pada Aldo sambil tertawa pelan.
"Kak Aldo apaan sih,mirip deh sama Mang Ujang tukang kebun Nenek di Bandung."

"Masih mending tukang kebon Neng,daripada kang cilok." Lanjut Aldo masih dengan logat sunda yang dibuat-buat.

"Lah emang kalo tukang cilok kenapa? Malahan aku yakin kalo kang ciloknya kayak Kak Aldo,pasti antrian pembelinya bisa bermeter-meter panjangnya." Ucap Marsha yang terlihat mulai membaik kembali moodnya.

Aku,Kau dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang