Zee dan Marsha terlihat melangkah keluar dari sebuah area pemakaman menuju mobil sedan hitam yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka berada sekarang. Baju seragam yang mereka kenakan menandakan kalo keduanya langsung kesini selepas pulang sekolah. Sebenarnya tidak hanya mereka berdua yang mengunjungi makam,ada Aldo dan yang lainnya juga. Namun karena Marsha hari ini dijadwalkan untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit,jadi keduanya terpaksa meninggalkan area pemakaman lebih dulu meninggalkan yang lainnya.
"Gak kerasa ya Kak,ternyata Kak Ashel udah 40 hari ninggalin kita semua." Ucap Marsha pada Zee saat keduanya telah masuk ke dalam mobil.
"Iya Sha. Dan gak kerasa juga kamu udah sebulan lebih berjuang minum ramuan yang pahitnya gak ketulungan itu." Timpal Zee yang mulai menginjakkan kakinya perlahan pada pedal gas.
"Eheum. Seharusnya sih dua hari yang lalu aku kontrol ke rumah sakitnya. Tapi Kak Zee juga tau sendiri kan alesannya kenapa."
"Iya Sha. Mudah-mudahan hari ini dokternya gak ada halangan lagi ya. Dan semoga hasil pemeriksaannya nanti juga memuaskan." Sahut Zee.
"Amiin." Balas Marsha singkat namun penuh harap.
Tidak sampai tiga puluh menit mobil yang mereka tumpangi kini telah sampai di depan gerbang rumah sakit. Zee lantas melajukan mobilnya menuju parkiran. Nampak disana sudah ada Gracio yang sepertinya juga baru saja tiba.
"Pah. Udah lama? Om Jeenan udah sampe belum?" Tanya Zee yang langsung menghampiri Gracio setelah sebelumnya membantu Marsha turun dari mobil.
"Papa baru sampe kok Zee. Tadi harus ketemu klien dulu soalnya. Kalo Om Jeenan udah ada di dalem katanya sama Nenek Ve." Jawab Gracio.
"Loh! Nenek kesini juga,Om?" Tanya Marsha sedikit terkejut.
"Iya sayang. Tadi katanya Nenek kamu kekeuh minta dijemput Papa kamu buat ke rumah sakit." Jawab Gracio sambil mengusap rambut Marsha sekilas.
"Ya udah kalo gitu kita langsung ke dalem aja,yuk!" Zee meraih tangan Marsha lalu menggandengnya. Ketiganya lantas berjalan bersama menuju ke ruang praktek dr. Frans yang kemungkinan juga sudah ada dr. Vino disana.
"Selamat sore Dok!" Sapa Gracio saat memasuki ruangan dr. Frans bersama Marsha dan Zee.
"Selamat sore Mr. Gracio!" Balas dr. Frans dan dr. Vino serempak.
"Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga." Ucap Ve yang langsung mendapat pelukan dari sang cucu.
"Kita ketemu lagi ya Marsha! Dan sekarang kamu keliatan lebih fresh dibanding waktu itu." Ujar dr. Vino tersenyum.
"Tambah cantik pula." Imbuh dr. Frans yang membuat Marsha tersipu malu.
"Ekheum! Ekheum! Kalo boleh tau dr. Frans sama dr. Vino anaknya udah berapa?" Zee melontarkan pertanyaan sambil memasang ekspresi datar pada kedua dokter di hadapannya. Kakinya pun melangkah mendekat pada Marsha lalu tanpa ragu Zee merangkul bahu Marsha dari belakang kursi yang diduduki Marsha. Ve dan Jeenan tersenyum tipis melihat sikap Zee,sedangkan Gracio terlihat tersenyum canggung pada dr. Frans dan dr. Vino yang terlihat saling tatap akibat pertanyaan dari Zee. Marsha pun dibuat kikuk dengan situasi sekarang. Ia mendongakkan kepalanya dan tersenyum ke arah Zee sambil mengusap lengan Zee yang berada di bahunya.
"Mmh..Dok! Jadi gimana? Hari ini Marsha bisa langsung menjalani pemeriksaan kan?" Tanya Jeenan berusaha mengembalikan topik pembicaraan.
"Ah iya!! Tentu! Kondisi Marsha juga terlihat sangat memungkinkan untuk menjalani pemeriksaan hari ini." Jawab dr. Vino tersenyum ke arah Marsha sekilas lalu kembali menoleh kepada Jeenan.
"Kalo gitu Marsha bisa dibantu suster untuk siap-siap dulu sekarang. Prosedurnya sama kok kayak proses M.R.I waktu itu!" Ujar dr. Frans. Tak berselang lama suster yang bertugas untuk membantu Marsha masuk ke ruangan lalu mengajak Marsha ke ruang persiapan ditemani Ve.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku,Kau dan Senja
Fiksyen RemajaHai... Ini karya pertamaku di Wattpad. Nama-nama Cast/para tokohnya memang sengaja aku ambil dari member idol grup ibukota kita. Tapi jalan ceritanya sama sekali gak ada hubungannya sama kehidupan nyata mereka ya. Mudah-mudahan tulisan pertamaku ini...