Bab XXII

757 78 37
                                    

Aldo yang sedang berada di balik kemudi mobil beberapa kali terlihat melirik ke arah Marsha yang duduk di jok sebelahnya. Mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju sekolah pagi ini.

"Kenapa sih Kak?" Marsha yang merasa risih akhirnya mencoba bertanya.

"Hah? Kenapa,gimana maksudnya?" Jawab Aldo kikuk.

"Iya Kak Aldo,kenapa nyetirnya kayak gak fokus gitu? Ada yang aneh sama aku ya?"

"Iya! eh..maksud aku...anu..itu..tumben kamu hari ini...cantik banget. Eh! Maksudnya...tumben di make up!" Jawab Aldo sambil menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal.

"Berarti kemarin-kemarin aku gak cantik,gitu maksudnya?" Tanya Marsha memajukan bibirnya.

"B-bukan! Bukan gitu atuh Neng! Setiap hari Neng Marsha mah selalu cantik di mata Mang Aldo. Cuma,kalo hari biasanya cantiknya tuh natural! Kalo hari ini cantiknya gak aman!"

"Gak aman?" Marsha menyipitkan matanya mencerna maksud ucapan Aldo.

"Iya! Gak aman buat jantung aku!!" Jawab Aldo.

"Halahhh! Pagi-pagi udah gombal!" Marsha memalingkan wajahnya ke samping.

"Aku gak gombal Marsha! Ini serius! Lagian kamu kesambet apa sih tumben-tumbenan ke sekolah di make up gitu! Biasanya kan kamu di make up kalo ke acara penting aja!"

"Emang ga boleh ya? Aku cuma sayang aja ngeliat peralatan make up di meja rias tadi. Udah lama banget ga pernah aku pake." Jawab Marsha tidak sepenuhnya jujur. Sebenarnya make up yang ia gunakan pagi ini bertujuan untuk menutupi wajahnya yang terlihat sedikit pucat semenjak bangun tidur tadi.

"Ohh! Tapi kalo penampilan kamu tiap hari kayak gini bisa-bisa aku kena serangan jantung Sha! Atau minimal mimisan lah!"

Plak!

"Awwss!" Aldo meringis saat lengannya mendapat tepukan cukup keras dari Marsha.

"Gak usah dilanjutin lagi ngegombalnya! Fokus nyetir aja kalo masih pengen sampe ke sekolah dengan keadaan selamat!" Ucap Marsha dengan nada yang dibuat sok galak.

"Aku sih rela Sha kalo misalkan mati bareng kamu sekarang!" Ucap Aldo tanpa sadar.

"Mulutnya ya Kak! Aku gak suka Kak Aldo ngomong kayak gitu!" Wajah Marsha berubah dingin.

"Becanda Sha!! Sorry!" Sesal Aldo.

"Bercandanya gak lucu! Aku gak suka Kak! Seandainya aku harus mati sekarang,aku gak akan pernah ngajak siapapun buat nemenin aku Kak! Aku akan pergi sendiri." Ucap Marsha datar.

"Sha! Please,aku cuma bercanda barusan! Kok kamu malah ngomong gitu sih!" Aldo memelankan laju mobilnya.

"Tapi yang aku bilang barusan serius Kak!" Ucap Marsha yang masih terdengar datar.

"Sha-.."

"Kak Aldo mendingan fokus deh biar kita cepet sampe!" Potong Marsha yang membuat Aldo menghela nafas lalu kembali menginjak pedal gas mobilnya.
Keheningan tercipta setelahnya, hingga beberapa menit kemudian akhirnya mereka memasuki kawasan sekolah.

"Udah sampe Sha!" Ucap Aldo pada Marsha yang terlihat melamun.

"Hah! M-maaf Kak! Aku gak sadar kalo udah sampe." Jawab Marsha sedikit terkejut.

"Ya udah yuk kita turun!" Ajak Aldo lembut sebelum membuka pintu mobil.

"Kak Aldo! Makasih!" Ucapan Marsha menghentikan Aldo yang hampir keluar dari mobil.

"Makasih buat?" Aldo kembali duduk lalu menatap wajah Marsha.

"Everything!! Terima kasih karena selama ini udah jadi orang yang selalu ada di samping aku! Terima kasih untuk semua waktu dan perhatian yang Kak Aldo kasih buat aku sampai saat ini! Terima kasih karena selalu jadi orang yang pertama ada di setiap kali aku ngerasa kesepian. Terima kasih untuk kesabarannya yang luar biasa menghadapi aku yang moodnya sering naik turun ini! Terima ka-..."

Aku,Kau dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang