Disinilah Zee dan Papanya berada sekarang,di sebuah aula dari salah satu hotel berbintang lima di Jakarta,terlihat dekorasi yang begitu mewah dengan ornamen-ornamen hiasan yang cantik dan elegan yang bernuansa serba putih. Nampak puluhan tamu undangan yang hadir. Ada yang terlihat menggandeng pasangan,ada yang hanya bersama teman kerjanya,dan tak sedikit juga yang hadir bersama keluarganya.
Setelah Zee dan Papanya menghampiri yang punya hajat dan memberi selamat kepada pengantin,keduanya mulai berbaur dengan tamu undangan yang lain untuk menikmati hidangan yang tersedia sambil sesekali diselingi dengan obrolan-obrolan,mulai dari pembicaraan ringan sampai urusan pekerjaan. Hingga beberapa menit kemudian tangan kanan Zee ditarik pelan oleh Papanya,yang membuatnya otomatis mengikuti langkah sang Papa. Setelah langkah mereka terhenti,Papanya menepuk pelan bahu salah seorang tamu undangan disana seraya menyapanya.
"Mr. Jeen...??" Ucapnya sedikit ragu."Mr. Harlan? A-Anda disini juga rupanya?". Pria itu membalikkan badannya menghadap ke Papa Zee dan bertanya dengan raut wajah antara kaget atau gugup.
"Long time no see ya,,bagaimana kabar Anda?" Tanya Papa Zee alias Mr. Harlan.
"Puji Tuhan,kabar saya baik saat ini. Anda sendiri,bagaimana?" Tanya balik orang yang bernama Mr. Jeen itu.
"Yaah...Alhamdulillah...seperti yang bisa Anda lihat sekarang,saya pun dalam keadaan yang baik,bahkan sangat baik" Jawab Mr. Harlan sedikit menekankan setiap ucapannya.
"Ah..sukurlah kalau begitu." Balas Mr. Jeen sdikit canggung.
"Apa Anda tidak ingin memperkenalkan dua orang wanita cantik yang sedang bersama Anda saat ini,Mr. Jeen?" Tanya Mr. Harlan lagi.
"Ah..i-iya..tentu saja. Perkenalkan ini Cindy i-istri saya,dan di sebelahnya ada putri kami,namanya Yessica." Jawab Mr. Jeen yang langsung mendapat tatapan bingung dari Mr. Harlan,namun tersamarkan oleh senyum yang sedikit dipaksakan.
"Ibu dan anaknya sama-sama cantik ya...! perkenalkan juga ini anak lelaki saya satu-satunya,Al- jazeera biasa dipanggil Zee." Lanjut Mr. Harlan. Kemudian mereka saling berjabat tangan.
"Mmhh...Zee ini masih sekolah atau kuliah ya kalau Tante boleh tau?" Tanya Cindy berusaha mencairkan suasana.
"Zee masih SMA kelas 12 Tante." Jawab Zee lalu mencoba balik bertanya "Kalau anak gadis Tante masih SMA kah atau kuliah?"
"Aku baru satu tahun jadi Mahasiswi di salah satu fakultas kedokteran." Yessica langsung menjawab pertanyaan Zee sambil tersenyum tipis.
Obrolan pun berlanjut di antara mereka,sampai akhirnya sebelum pamit Papa Zee sempat membawa Mr. Jeen sedikit menjauh dari anak istrinya dan juga Zee.
"Kapan-kapan kita ngopi berdua di luar. Saya harap nomer kontak saya masih Anda simpan." Ucap Papa Zee.
"Baik,kita atur waktunya nanti." Jawab Mr. Jeen tanpa ragu.
Setelahnya mereka berpisah,lalu Zee dan Papanya berpamitan pada kedua mempelai dan keluarganya sebelum meninggalkan pesta tersebut.
***
Setibanya di rumah,Zee menatap bingung pada Papanya yang menjadi murung,seperti ada sesuatu yang sedang dipikirkan.
"Pah...kenapa? Semenjak pulang dari acara tadi kayaknya ngelamun terus?" Tanya Zee penasaran.
"Ah..enggak kok..!! Mana ada ngelamun,Papah cuma capek aja."
"Papah yakin?? Gak ada yang mau diceritain ke Zee?"
"Gak ada Zee,Papah serius gak papa kok. Mendingan kamu istirahat ke kamar gih! Jangan lupa sholat dulu..!!"
"Ya udah deh,kalau gitu Zee ke kamar ya.. tapi Papah juga istirahat,jangan ngelamun terus."
![](https://img.wattpad.com/cover/325436996-288-k973979.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku,Kau dan Senja
Fiksi RemajaHai... Ini karya pertamaku di Wattpad. Nama-nama Cast/para tokohnya memang sengaja aku ambil dari member idol grup ibukota kita. Tapi jalan ceritanya sama sekali gak ada hubungannya sama kehidupan nyata mereka ya. Mudah-mudahan tulisan pertamaku ini...