Setelah hampir sebulan Marsha menjadi murid SMA SOEDIRMAN48,banyak perubahan yang terjadi. Orang tua dan Kakaknya kini sudah bisa bersikap biasa tanpa harus overprotective lagi padanya,karena hal yang selama ini sering dikhawatirkan sampai saat ini tidak terjadi.
Ashel,cenderung menghindari Aldo dan mengurangi interaksi di antara mereka,bahkan akhir-akhir ini ia tidak pernah lagi menunggu di pinggir lapangan saat latihan basket,kecuali saat sedang bentrok dengan jadwal Ekskul Cheer'snya.
Berbeda dengan Ashel,Zee justru sebaliknya. Ia malah terlihat semakin nyaman dengan sifat Aldo yang sekarang,yang tidak kaku seperti tahun-tahun lalu. Lagipula menurutnya dengan tetap menjaga hubungan baiknya dengan Aldo,maka ia bisa sesekali mencuri kesempatan agar bisa lebih akrab dengan Marsha. Sedangkan Marsha sendiri,ia terlihat bisa lebih menikmati hidupnya. Apalagi di kelasnya ia mendapat teman sebangku seperti Christy,yang ternyata memiliki hobi yang sama sepertinya yaitu menyukai semua hal yang berbau Jepang. Tak jarang mereka menyempatkan waktu untuk membeli komik dan menonton anime bersama. Tentunya dengan ditemani Aldo juga.
Sebenarnya Marsha bukan tidak peka terhadap sikap Ashel. Beberapa kali Marsha memergoki Ashel yang sedang memperhatikan Aldo dari jauh. Padahal jika sedang berdekatan,Ashel terlihat menghindar. Marsha pernah membicarakan hal ini pada Aldo,namun memang dasarnya sifat Aldo yang cuek jadi dia tidak begitu memperdulikan.
Sedangkan Zee,ia bukan tidak peduli pada Ashel. Justru ia merutuki kebodohannya sendiri yang terlambat menyadari kalo sahabat kecilnya itu menyukai Aldo selama ini. Seandainya ia tau sejak awal,maka akan lebih mudah ia membantu Ashel untuk dekat dengan Aldo. Dan peluangnya untuk dekat dengan Marsha pasti akan semakin lebar. Yapz,,Zee tidak bisa menepis perasaannya terhadap Marsha. Sejak pertama kali ia bertemu dengan gadis itu,ia bisa merasakan getaran berbeda dalam dirinya yang selama ini belum pernah ia rasakan. Tetapi melihat keadaan yang terlanjur seperti sekarang rasanya akan sulit sekali mewujudkan semua harapan itu. Terlebih Aldo yang jarang sekali berada jauh dari Marsha. Bahkan ketika di pantai saat memandangi senja pun Marsha selalu didampingi Aldo. Zee sesekali menghampiri mereka,namun hanya sekedar menyapa. Setelahnya ia memilih untuk menikmati senjanya sendiri.
Namun sepertinya dewi fortuna kali ini sedang berada di pihak Zee. Saat ini ia sedang di perpustakaan mencari buku tambahan untuk membantu mengerjakan tugas fisikanya. Tanpa diduga saat Zee sedang menuju salah satu rak,ia melihat Marsha yang sedang berjinjit kesusahan menggapai buku yang letaknya sedikit tinggi dan malah membuatnya oleng ke belakang dan hampir saja terjatuh bila Zee telat menahan tubuhnya.
"Aakkhh...!!" Pekik Marsha sambil terpejam saat ia merasa tubuhnya akan terjatuh. Namun ia bingung karena merasa ada yang menahannya. Saat ia membuka matanya,ia dibuat lebih kaget lagi karena posisi tubuhnya yang sekarang.
"Lain kali hati-hati..!" Ucap Zee lembut menyadarkan Marsha yang masih terdiam dengan lengan kiri Zee yang menahan punggung Marsha dari belakang dan lengan kanannya melingkar di atas perut sampai ke pinggang Marsha. Wajah mereka pun hanya terpaut beberapa senti saja,bahkan Marsha bisa merasakan hembusan nafas Zee saat ia berkata barusan.
"M-makasih Kak... Mm-maaf." Ucap Marsha gugup sambil membenarkan posisinya dibantu oleh Zee.
"Iya,gak papa. Lain kali jangan ragu minta tolong sama penjaga Perpusnya." Balas Zee sambil mengambil beberapa buku yang terjatuh ke lantai.
"Yang ini bukan bukunya?" Tanya Zee sambil menyodorkan sebuah buku.
"Iya Kak. Makasih." Jawab Marsha.
"Sama-sama. Tumben gak sama Aldo?" Tanya Zee lagi.
"Kak Aldonya tadi dipanggil Bu Gaby,jadi aku duluan kesini." Jawab Marsha.
"Ooh..ya udah. Kalo gitu kita ke kelas aja sekarang,dah dapet kan bukunya?"
"Udah kok Kak." Jawab Marsha sambil menunjukkan buku-buku yang akan dipinjamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku,Kau dan Senja
Teen FictionHai... Ini karya pertamaku di Wattpad. Nama-nama Cast/para tokohnya memang sengaja aku ambil dari member idol grup ibukota kita. Tapi jalan ceritanya sama sekali gak ada hubungannya sama kehidupan nyata mereka ya. Mudah-mudahan tulisan pertamaku ini...