Bab X

710 70 13
                                    

>>>>>

Seorang gadis kecil terlihat sedang mengejar bocah lelaki yang berlari mendahuluinya di tepi pantai.

"Ayoo kejar aku!!" Kata bocah lelaki yang berada sedikit jauh di depannya.

"Aaahh aku capek. Kita maen pasil aja yuk Kak,aku dah ga kuat lali..!!" Rengek si gadis kecil dengan aksen balitanya.

"Ya udah tangkap aku dulu,nanti kita main pasir!"

"Benel ya? Nanti kalo dah ketangkep kita maen pasil!"

"Ya udah coba tangkap aku dulu!!" Si bocah lelaki lantas berlari lebih cepat dari sebelumnya. Namun tak lama ia langsung berbalik arah saat melihat si gadis kecil terjatuh.

"Aduuh!!"

"Kamu ga papa? Eh,lututnya berdarah." Si bocah lelaki pun meniup dan membersihkan butiran pasir yang menempel di area lutut si gadis kecil yang berdarah.

"Sakit ya? Maafin aku ya dah ngajak kamu lari-larian sampe jatoh." Ujarnya kemudian.

"Gak papa kok Kak. Gak sakit kok." Jawab si gadis kecil sambil menggelengkan kepalanya.

"Ya udah sekarang kamu naek kesini biar aku gendong sampe ke hotel!" Titah si bocah lelaki seraya menepuk-nepuk punggungnya.

"Gak usah Kak. Nanti Kak Al capek."

"Gak bakal capek kok. Buruan naek atau aku tinggalin nih."

"Huuft..ya udah deh. Telus kita gak jadi main pasil donk?" Ucap si gadis kecil dengan lesu lantas naik ke punggung si bocah lelaki.

"Nanti aja main pasirnya kalo lukanya dah diobatin ya."

"Janji ya!"

"Iya,janji."

"Aku belat ya Kak? Kalo ga kuat aku jalan aja ga papa kok."

"Kata siapa kamu berat? Lagian aku kan laki-laki. Kata Papa jadi anak laki-laki tuh harus kuat,ga boleh cemen apalagi cengeng."

Saat keduanya baru saja beranjak,terdengar suara seorang wanita yang menghampiri mereka sambil membawa es krim di kedua tangannya.

"Loooh,Machaa? Kamu kok digendong sih sayaaang. Kasian donk Kak Al nya keberatan!" Ucap wanita tersebut.

"Bukan Macha yang minta kok Bunda. Tapi Kak Al yang mau."

"Hehe. Iya Tante. Tadi Macha jatoh trus lututnya berdarah."

"Aduh sayang. Kan Bunda tadi dah bilang gak usah lari-larian. Ya udah turun dulu deh. Coba Bunda liat lukanya. Nih kalian sambil makan es krimnya dulu." Wanita tersebut lantas memperhatikan lutut anaknya yang sedikit berdarah.

"Ini luka kecil aja kok. Nanti di hotel biar Bunda bersihin trus kita plester ya. Sekarang biar Bunda aja yang gendong. Kasian Kak Al nya nanti capek."

"Macha bisa jalan sendili kok Bun. Tadi Kak Al aja yang maksa buat gendong Macha."

"Beneran ga mau digendong Bunda?"

"Iya Bunda. Macha ga mau Bunda capek."

"Ya udah kalo gitu kita jalan pelan-pelan aja ya. Es krimnya buruan dihabisin keburu cair."

Saat tengah menikmati es krim si bocah lelaki dengan jahil mengoleskan sedikit es krim ke wajah si gadis kecil yang membuatnya sedikit tersentak.

Aku,Kau dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang