1. silencer

12.7K 375 0
                                    

" Kau tau , aku hanya menyukai gadis berambut pendek . Entahlah , leher mereka terlihat sangat seksi saat berada di atas "

"Jadi .... Kau sudah pernah bermain dengan mereka? " Tanya pria di hadapan haechan .

Semua terdiam , atmosfer bumi seperti 5 detik tak berkerja. Suasana cafe dini hari itu terasa begitu sesak .... Sesak bagi satu orang yang sejak tadi duduk diam di sofa ujung sambil memutar-mutarkan gelas berisi whisky.

"Yaaa.... Kau gila , aku bahkan belum pernah menyentuh tubuh gadis manapun" sahut haechan dengan mimik wajah tak terima pernyataan jeno .

"Cihhh... Wajah orang kaya ini tak pandai berbohong" sanggah renjun .
" Mark, kenapa kau diam saja ?
Apa kau lapar ? " lanjut renjun .

"Diam lah , kepalaku sakit .... Aku ingin pulang " ucapnya , mark bergegas berdiri dan menenteng jas hitam nya yang sedikit kusut sambil memperhatikan haechan yang sedikit mendongak memperhatikan dirinya .

Tanpa pamit , ia meninggalkan yang lain bergegas menuju mobil yang ia parkiran di cafe.

Bingung ? Tentu saja tidak .
Ini bukan sekali atau dua kali , mark Albarn sering melakukan ini di saat pikirannya kacau .

" Gadis atau kerjaan "

"Aku tidak tau , tapi karena aku tidak membawa kendaraan, aku akan ikut mark pulang . Sampai jumpa" ucap haechan.

"Tapi setau ku mark tidak punya wanita , wanita yang selalu ada di samping nya hanya gisel sekertarisnya . Tapi jika itu soal pekerjaan...."

"Dia baik-baik saja di kantor , tidak usah cemas" sahut chenle memotong ucapan jaemin .

"Apa... Apaa.... Kenapa kau yang paling tau tentang dia ? Apa dia menceritakan rahasia nya padamu ?"

"Tidak jaemin hyung , sudahlah aku juga lelah .
Jeno hyung aku akan menginap di cafe mu malam ini"

"Aku juga"

"Renjun juga ???? , Jika renjun dan chenle menginap, aku juga ikut "

" Kalian bertiga adalah beban cafe ini  , aku bisa bangkrut jika terus begini"

Bagaimana cafe jeno tidak bangkrut jika  ada mereka . Memang cafe itu adalah cafe besar dan menjanjikan , tapi sama hal nya jika jadwal buka cafe pagi akan di undur hingga siang sebab teman-temannya yang sulit di suruh bangun .

Mereka ber 7 adalah anak dari seorang pengusaha . Usut nya , mereka berteman saat masih di bangku kuliah dan di kenal sebagai cowok kulkas . Tak ada yang berhasil merebut hati mereka kecuali gadis bernama lyra...

**

Helaan nafas kasar yang mark lontar kan saat di dalam mobil , sambil memegang erat kemudi stir nya dengan satu tangan . Matanya memerah , hati nya panas , sepertinya ia butuh sesuatu untuk di lampiaskan tapi di sebelahnya hanya ada satu pria yang terduduk gemas sambari memegang ponsel dan tersenyum saat mark sedikit mengeluh.

"Hyung , apa ini soal gisel lagi ? Apa dia menolakmu ? "

"Sudah ku katakan jika aku tidak menyukainya"

"Jadi..."

"Diam atau kau turun " boom , itu bukan boom bunuh diri untuk haechan. Pria itu malah terkekeh pelan dan memegang pundak mark yang di lapisi kemeja putih.

"Kau harus belajar bagaimana cara mencintai orang dengan benar . Jika aku jadi gisel , aku juga tidak akan mau hyung , kau begitu kaku"

"Kaku ?.... Jadi apa yang harus aku lakukan? Pria seperti apa yang kau sukai ? "

"Hah ??? Priaa ?" Ucap haechan kaget . Kali ini ia terkejut dengan ucapan pria di sampingnya . Matanya terbelalak menatap seolah ikut berbicara berikan aku perjelasan.

"M- maksudku... Jika kau jadi gisel , pria seperti apa yang kau sukai ?"

"Jadi kau menyukai gisel mark hyung ?"

"Tidakk , aku menyukai orang lain"

...........

Rumah megah yang di halangi pagar besi hitam yang menjulang tinggi milik keluarga haechan , di lengkapi dua pilar kiri dan kanan yang nampak terlihat dari luar jalan . Dan taman mini di samping parkiran mobil milik mendiang ibunya .

Udara dingin pukul 3 dini hari menyambar lapisan luar kulit dan menyapa bulu-bulu halus kedua pria tampan itu.
Mark menyakukan tangannya di celana dan haechan menyembunyikan kedua tangannya di saku Hoodie miliknya .

Saling berhadap-hadapan sebelum mengucapkan selamat tinggal , mark sempat terkesima selama beberapa detik saat sapuan angin menyapu poni haechan yang ada di hadapannya.

"Jadi , apa yang di katakan jeno tadi benar ? Kau pernah bermain dengan seorang gadis ?"

"Hahaha.... Aku tidak menyangka kau masih mengingat ucapannya. Hyung , aku mewarisi sifat hendery hyung yang hanya akan membuat wanita tergila-gila setelah itu di tinggalkan ".

"Maksudmu......"

"Aku memiliki tipe tersendiri , dan aku belum menemukan orang yang tepat "

"Ahh, baiklah "

"Hyung , aku akan masuk . Terimakasih sudah mengantarkan ku dan semoga sukses dengan wanita yang kau kejar " ucap haechan memukul pelan lengan mark dan berjalan ke arah gerbang itu .

Pintu gerbang tertutup dengan rapat , tapi pemilik tubuh yang masih berdiri di tempat yang sama enggan untuk berpamit .

Matanya menatap kesegala arah bangunan itu " apa yang harus aku lakukan haechanahhh....."

Rumah nya tak jauh dari sini , masih dalam area kompleks yang sama . Tapi perbedaan besar terjadi di sini  . Rumah ini terlihat sangat hangat , sedangkan rumah yang di tinggali mark terasa dingin . Padahal jika di bandingkan orang yang bekerja di rumah mark lebih banyak dari pada di rumah haechan.

Entahlah , apa ini cemburu?.










°°MARKHYUCK°°
🔞
🔞

The Obsession [MARKHYUCK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang