17 . Piyama

2.1K 84 0
                                    

Bara api yang mulai mencapai titik terpanas saat itu , mereka meletakkan setumpuk makanan ke atasnya .
Baik itu jagung , sosis ataupun marsmellow .

Jejeran botol kaca sudah menghiasi meja sedari tadi di samping nya juga terdapat beberapa botol jus strawberry dan juga susu pisang berkepemilikan .

Haechan dan mark duduk berdampingan menghadap kolam , langit malam sungguh indah di temani dengan petikan gitar dari seorang jeno .

Tugas memasak adalah tugas jaemin , bukannya apa ... Tapi di sini yang mengambil jurusan tata boga adalah dirinya .

Pukul 22.30 udara tampak normal , tak terlalu dingin untuk ukuran suhu tubuh mereka . Pesta barbeque di mulai saat jaemin mendetingkan gelas kaca .

Semua terkumpul di meja panjang dengan kursi empuk menghadap makanan yang masih berasap .

" Apa ini cukup ? Ini terlihat hanya sedikit !"

" Jisung'ah..... Porsi makan mu seberapa banyak ?"

"Ahh aku ingin menanyakan sesuatu kepala mark hyung dan haechan "

Mark serta haechan yang sedang melahap sosis pun terdiam , serangan panik tiba-tiba yang muncul dari otaknya membuat dirinya hampir tersedak . Jaemin serta jisung ikut terdiam saat renjun mulai mengeluarkan pertanyaan nya .

"Apa kalian berdua pacaran ? " Tanyanya .

"Apa .... Apa yang kau katakan.... Aku ?? Haechan ?? Itu tid..."

"Iya " jawab haechan . Pernyataan itu ia lanturkan pas sebelum mark melanjutkan omongannya .

Chenle yang tak habis pikir rahasia yang di jaga sedari dulu terbongkar sebab haechan. Tak ada yang berkata-kata setelah itu .

Antara salah tingkah dan gugup , mark meminum sebotol minuman dengan sangat rakus , sedangkan tersangka utama asik menikmati makanannya dengan wajah yang sedikit sombong.

...............

"Mengapa kalian tidak pulang?"

"Aku ingin menginap di rumahmu , hitung-hitungan sebagai perayaan atas kalian berdua yang sudah berpacaran"

"Apa ???"

"Aku akan ikut renjun hyung menginap di sini , bukankah seru jika kita bermain game hingga larut malam ?" Ucap jisung .

"Apa kalian tidak ada jadwal besok pagi ? " Tanya chenle mengintimidasi. Ia tau raut wajah haechan dan mark seakan tak merestui ajakan renjun .

"Aku tidak , aku ingin minum hingga mabuk malam ini , ya.... Jisung , kau bisa menemani ku "

"Aku dan jaemin akan pulang sebab cafe harus buka pagi hari "

"Ahh baiklah , chenle jika tidak mau kau bisa ikut jeno dan jaemin pulang . Rumahmu dan mereka kan searah "

Sumpah , kutukan yang haechan lontarkan di dalam hati untuk renjun sangat bersungguh-sungguh. Beberapa kali ia mendengus kesal sebab ia tak di biarkan tinggak sendiri .

"Ahh aku rasa ini sudah pas . Kalian bertiga pulanglah , aku , jisung , dan mark akan menemani haechan di sini "

Pesta piyama di mulai pukul 00.21 . Acara dadakan ini membuat mark juga ikut merasa kesal , apa lagi sejak renjun dan jisung ingin mereka berempat tidur sekamar . Memang jika haechan masih memiliki cadangan kasur yang bisa di taruh di lantai untuk renjun dan jisung . Tapi kegiatan nya untuk membujuk haechan agar kembali ke rumahnya terhalang , mark tau jika haechan belum sepenuhnya memaafkan nya .

Beberapa camilan menghiasi meja kecil  depan TV kamar haechan . Jisung dan chenle sedang menikmati game dengan posisi melantai .

Lihatlah kedua pria yang tengah bermain ponsel dan tak saling berkomunikasi .

The Obsession [MARKHYUCK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang