27. Payung hitam malam hari

2.3K 89 6
                                    

Menunggu setahun itu bukanlah hal yang mudah , mark di hantui bayangan haechan yang terus menghampiri nya dalam mimpi .

Keputusan mutlak yang ia ambil , menjual villa , menjual rumah nya dan memilih meninggalkan semua yang ada di kota ini . Kantor pusatnya di pindahkan ke ibu kota canada , perlu perundingan lama tentang hal ini , langkah yang ia ambil hanya sebagai pelarian dari bayangan haechan.

2 bulan lalu , saat chenle dan mark mengunjungi Shanghai. Ia menemui orang tua haechan . Berlutut di hadapan orang tuanya membuat mark semakin percaya jika ia akan di berikan kesempatan untuk memperbaiki diri sekaligus di beri tau kemana haechan pergi .

Tetapi yang mereka dapatkan hari itu hanya kepala yang tertunduk dengan mata mommy nya yang berkaca .

Satu keluarga membungkam , bahkan nenek nya tak mampu lagi menahan isak tangis .

"Kami tidak tau di mana haechan berada" ucap hendery.

Bantahan soal kecelakaan pesawat yang di tumpangi haechan di bantah keras oleh hendery . Adiknya tak pernah menaiki pesawat hari itu .

Lalu siapa penumpang yang memiliki nama yang sama dengan haechan ?.

Kepulangan nya ke negara itu tak membawakan hasil .

Perusahaan yang di pegang mark mengalami penurunan drastis setiap hari nya .
Beberapa produksi barang di hentikan , banyak kontrak yang di batalkan sepihak oleh mark .

.................

" Jadi kau akan pergi dari sini hyung ?"

"Emmm.... sekaligus memperbaiki perusahaan ku . Seperti nya aku akan bangkrut , tetapi tak akan aku biarkan "

"Wahhh benar , kau hampir bangkrut hyung "

"Kalian berdua tidak pergi ? Renjun , jisung dan chenle sudah berada di hotel "

"Tidak , jaemin dan aku tak akan menghadiri acara itu . Biarkan jisung menyelesaikan pertunangan nya sendiri"

"Kalau begitu aku akan pergi " ucap mark tiba-tiba.

"Kemana ? Pukul berapa pesawat mu hyung" Tanya jeno saat mark baru bangkit dari kursi nya .

"Jalan-jalan. Jam 8 malam "

Mark pergi meninggalkan rumah jeno . Jaemin dan jeno kembali menghabiskan waktu berdua .

Langit kala itu sudah mulai menghitam, tak ada senja ataupun berkas cahaya yang tertinggal di langit .

Beberapa orang sudah menyiapkan payung , apakah akan turun hujan ?

Mark terdiam , duduk di bangku taman dan memperhatikan beberapa kelompok orang yang berlalu lalang di depan stand warna-warni itu . Kepulan asap dari makanan yang panas tak kunjung menariknya untuk mendekati dan membeli beberapa makanan .

"Haechan sangat suka jajanan seperti itu . Apakah dia tau berapa banyak debu yang tertempel di makanan itu ? Dasar bodoh " Ucap nya sambil terkekeh .

Hujan rintik mulai berjatuhan , deringan ponsel membawanya ke kenyataan pahit setelah mengangkat nya . Saat-saat terakhir nya berada di sini.

"Tuan , saya menunggu di bandara "

"Baik , aku akan segera kesana "

Mark berlari , melawan arah hujan . Bahkan pakaian itu sudah basah kuyup . Bodohnya ia memarkirkan mobilnya jauh dari taman .

Hujan bertambah lebat sesuai langkah kaki itu , tetapi langkah nya berhenti tiba-tiba saat ia rasa tubuhnya tak lagi terasa tetasan air .

Payung hitam tepat berada di atasnya . Berkat eratan sang pemuda yang sedang memayungi mark.

Mark membalikkan badannya , tubuhnya kaku seketika saat menatap manik itu .

" Kau kebasahan . Pakailah payung ku , kebetulan aku punya dua " ucap nya.
"Tuan....."
"Haloooo..... Aku harus segera pergi" lanjut pemuda itu .

Mark masih saja terdiam , gemuruh langit menjadi saksi bisu betapa kaget bercampur bahagia nya ia saat ini .

" Aa.... Apa yang ku lihat ini benar ?"

"Apa kau pikir aku hantu? Peganglah payungnya sendiri "

"Haechan'ah.....apa itu kau ? Ini benar-benar kau??.... Haechan'ahh , aku menyesal atas apa yang telah aku lakukan , kumohon kembalilah"

"Apa yang kau bicarakan? Apa kau mengenalku"

" Babe ,...."

"Ahh jangan menyentuh ku , jika kau tak mau payung aku bisa mengambil nya lagi . Jangan berbuat mesum " ucap pemuda yang memiliki fisik seperti haechan. Tak ada satupun yang berbeda , bahkan caranya ia menatap mark masih sama seperti dahulu .

Pemuda itu lantas menjatuhkan payung yang sudah lama ia pegang. Meninggalkan mark dalam keadaan basah kuyup di tengah hujan malam.

" Kenapa aku terus bertemu orang aneh di dunia ini ?" Ucapnya ketika berbalik badan , dan berlarian.

Sepertinya sedang mengejar bus , ia berlari ke arah halte bus dengan sangat cepat .

Tapi ralat , mark tak bisa mengejar nya . Dirinya seakan tak percaya apa yang ia lihat .

Ponselnya sejak tadi terus berdering . Persetan dengan keberangkatan nya , ia ingin sekali mengejar haechan.

Mata itu tak berbohong saat ia mencari setiap sudut yang di lewati pemuda itu .

"Tuan anda hampir terlambat , ini penerbangan terakhir" ucap gisel di sana .

Entah apa akan bertemu lagi dengan pria itu . Mark ingin sekali meminta maaf padanya dan mengatakan. " Seberapa keras aku menghindar. Nyatanya , pemeran utama itu masih saja haechan "

19.52 . 15 menit sebelum keberangkatan. Mark tiba di bandara internasional itu , sang asisten maupun sekertaris membawa barang-barang mark .

Eskalator yang ia naiki terasa begitu lambat , jam dengan dentingan detik itu pun mendukung seakan mengatakan " apa yang kau lakukan ? Berbaliklah dan carilah kekasih mu "  namun , semua nya ia tepis habis kala berada di ujung eskalator.

Kakinya melangkah dengan berat , membawa beban dan rasa sakit yang terbendung . Akan kah ia kembali ke tempat ini ? Atau ia benar-benar tak akan kembali sesuai perkataan nya ? .

Para staff yang berdiri di ruang tunggu seakan menanti kedatangan penumpang terakhir .

Hembusan nafas pasrah yang ia lontarkan seakan menjelaskan " Aku melepaskan mu haechan'ah......"

Wajah paripurna itu menunduk lesu . Garbarata yang ia lewati seakan menjadi ruang penghapusan ingatan . Tetapi perhatian nya teralihkan. 

Ia menolehkan tubuhnya ke belakang saat seseorang meneriaki nya di depan pintu ruang tunggu.

"Hyungggggg.............."

Matanya membulat sempurna kala melihat seseorang dengan peluh keringat yang memenuhi tubuhnya.

Nafasnya tersengal kala meneriaki mark . Tak ada pergerakan apapun dari mark . Dirinya hanya memandangi dengan perasaan yang tak karuan di garbarata bandara malam hari itu.











°°MARKHYUCK°°
🔞
🔞
~END~

The Obsession [MARKHYUCK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang