Haechan membuka pintu rumahnya dengan sangat perlahan . Ia sengaja melepaskan alas kakinya agar kedatangan nya tak di ketahui oleh penghuni rumah . Seluruh ruangan tambah gelap, yang tersisa hanya lampu gantung yang memantulkan sedikit cahaya dari arah luar .
Saat ini sudah benar-benar larut , ia yakin jika tak ada seorangpun yang tau kedatangannya . Hingga sebuah ruangan tiba-tiba menyala, menampilkan sesosok pria bertubuh besar yang berdiri di samping pintu ruang kerjanya sambil menatap haechan yang baru menaiki anak tangga ke 5 .
"Bisa kita bicara sebentar"
Tubuh haechan mati rasa saat itu , Daddy dengan tiba-tiba nya muncul di depan pintu hitam itu . Apa Daddy sengaja menunggu haechan pulang? . Apa yang harus ia lakukan ? Jantungnya hampir tak terselamatkan sebab getaran hebat yang ia rasakan hari ini .
"Kau dari mana ? " Tanya Daddy , haechan sudah mendudukkan dirinya di sofa empuk yang berada di ruangan yang jarang tersentuh oleh haechan .
Daddy dengan wajah serius nya menatap putra bungsu nya ini , kemeja setengah terlipat dan kancingan kerah yang sedikit melonggar . " Aku habis dari cafe jeno " jawab haechan gugup.
Pandangan haechan lurus menatap ke bawah . Ia bahkan takut untuk menatap wajah sang ayah saat ini .
" Tapi Daddy mencari mu ke tempat itu , hanya ada segerombolan teman mu yang sedang nonton , kau tak ada disana . Mau sejauh apa kau membohongi Daddy mu ini . Apa aku mengajarkan mu berbohong haechan ?"
Haechan menghembuskan nafas pelan , ia tau jika ini bukan alasan yang tepat . Otak nya tampak berpikir keras saat kedua kaki Daddy sedikit bergerak tak sabar menunggu jawaban haechan .
"Aku minum terlalu banyak , setelah aku terbangun , aku sudah berada di hotel " bohongnya lagi.
"Sejak kapan kau pandai minum sendirian ? Apa kau mengajak seorang gadis ? Bar mana yang kau kunjungi ? Tidak bisakah kau meminta ijin terlebih dahulu sebelum bertindak "
"Daddy , aku sudah dewasa . Kalian tak perlu selalu menjaga ku , aku tak perlu selalu memberi tau apa yang aku lakukan kepada kalian "
"Bagaimana jika kau terluka ? Kau menjaga benda saja tidak bisa , bagaimana kau bisa menjaga tubuh yang bernyawa . Daddy harap kau bisa menyesalinya . Kembali ke kamar mu dan jangan harap bisa keluar "
**
Pagi hari , saat fajar menyingsing bertambah kuat menjelang matahari terbit . Padat kendaraan sudah mulai meramaikan sisi jalan utama , orang berbondong-bondong berjalan menuju kantor-kantor besar bergedung tinggi .
Tapi ........
Haechan , tersembunyi di balik selimut dengan mata yang tertutup 5 menit yang lalu . Ia tak ingin keluar dari kamar ini , ia tak ingin mengikuti hyung nya ke kantor, dan ia tak ingin turun ke bawah hanya untuk sekedar memanaskan mesin mobilnya yang sudah mendingin sejak kemarin .
/Tok tok tok .......
Suara ketukan pintu , sangat halus . Bahkan ia tak tau jika seseorang telah masuk ke dalam kamar untuk membuka gorden dan duduk di sisi ranjang nya . Sedikit goyangan di kasur nya membuat nya tersentak dan membuka mata secara perlahan .
Cahaya matahari khas musim dingin menerobos masuk ke dalam kamar yang semula gelap gulita dan pengap sebab tak ada pertukaran udara yang terjadi .
"Kau tidak kepanasan ? Mengapa kau menutup tubuhmu dan tidak menyalakan penyejuk udara ? "
"Haechanah...... Apa kau marah ? Apa Daddy mu memarahi mu ?"
"Tenang lah , ia sudah pergi bersama hyung mu ke kantor . Hanya ada mommy dan kau di sini "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Obsession [MARKHYUCK] ✓
RomanceMark Gabriel Albarn , rela melakukan apa saja ,dia terobsesi dengan pria yang sudah lama menjadi teman nya itu . Tapi suatu hal terjadi di luar dugaan sebab kecerobohan nya . Haechan menghilang dan tak pernah kembali . "Haechanahh , aku menyesal at...