"Lu yakin pengen ikutan fotografi?" tanya Chris pada adik perempuan sematawayangnya yang hanya beda satu tahun darinya itu. Adiknya yang bernama Keyrans mengangguk mantap.
"Fotografi itu keras loh, dek. Lu badannya gampang ambruk gitu seriusan pengen ikutan? Bakal muter-muterin kota Seoul loh. Gua yang dulu sempet ikut aja mutusin berhenti kok sebelum diksar," tanya Chris lagi. Keyrans tersenyum manis.
"Gapapa bang. Kan Abang tau sekarang adek lu ini udah kuat? Lagian sayang banget kan nasib kamera gua kalo gak ikutan begituan? Ntar malah rusak gak karuan deh," jawab Keyrans pada kakaknya itu. Chris mendengus pasrah.
"Ya udah, ya udah. Tapi nanti kalo lu ngga kuat, lu keluar aja ya? Jangan dipaksain. Soalnya gua khawatir sama lu." Chris mengalah. Keyrans mengangguk.
"Ya udah, gua ke stand Oprek dulu ye, bang Chris!" ucap Keyrans. Chris mengangguk.
"Kalo udah balik telpon gua ya, Key!" seru Chris yang berlalu menghampiri tubuh temannya. Keyrans melambaikan tangannya.
"Permisi, kak," ucap Keyrans pelan saat ia menghampiri stand open rekrutmen anggota baru dari organisasi fotografi di kampus District 9 Seoul University. Seorang kakak tingkat perempuan menengadah melihat ada sesosok mahasiswi baru yang ingin meminta berkas formulir pendaftaran anggota baru.
"Oh, iya silakan!" serunya sembari tersenyum.
"Ini berkas formulir pendaftarannya ya. Sore nanti jam 5 silakan ke sekre fotografi yang ada di gedung FISIP, pas di samping tangga di lantai 3," sambung kakak tingkat itu lagi pada Keyrans. Gadis itu mengangguk paham.
"Baik, terima kasih kak!"
👻 Indi-Go! 👻
"Bang? Gedung FISIP tuh yang sampingan sama gedung fakultas lu kan?" tanya Keyrans pada Chris melalui sambungan telpon karena Chris yang sedang melakukan kerja kelompok di kelasnya.
"Iya. Lu mau ke sekre ya?" tanya Chris dari saluran telpon.
"Iya nih, bang. Nih gua udah berdiri di depan gedungnya," jawab Keyrans pada kakaknya yang tampan itu. Terdengar deheman Chris dari seberang sana.
"Mau gua anter?" tawar Chris. Keyrans tersentak.
"Aaaa.... Gausah bang. Lu bukannya lagi ada kelas?" tolak Keyrans.
"Ada sih, tapi gada dosennya. Cuma ada kerja kelompok yang harus diserahin besok," jawab Chris. Gedung fakultas Keyrans dan Christopher memang berbeda, tapi masih dalam lingkup kampus yang sama. Keyrans di fakultas seni dan sastra, sedangkan Chris di fakultas hukum.
"Ya udah gapapa, bang gua ke sekre sendiri ae. Lu lanjutin ae dah," jawab Keyrans sembari terkekeh. Terdengar nada kekhawatiran dari Chris.
"Serius nih gapapa?" tanya Chris lagi. Keyrans berdehem sebagai jawaban.
"Ya udah lu ati-ati ya. Rumornya sih di FISIP itu dulu pernah ada pembunuhan. Kalo lu liat atau ngerasa sesuatu lu cerita sama gua. Karena gua paham lu itu gimana anaknya," ucap Chris lagi. Keyrans terkekeh.
"Iya, iya. Gabakal kenapa-kenapa. Yang ada malah 'dia' yang seneng temenan sama gua!" kekeh Keyrans. Chris berdecak.
"Ck! Kalo dibilangin tuh!"
"Hahaha, iya iya ntar gua cerita sama lu kalo ada apa-apa. Bahkan kalo bisa ntar gua telpon lu," jawab Keyrans. Chris terdengar menghembuskan napas leganya. Keyrans mematikan telponnya. Ia memasuki gedung bercat biru muda yang di atasnya terdapat tulisan besar bertuliskan FISIP*.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indi-Go! • Han Jisung ✓
Horror[Book 1 dari Pentalogi Fanfiction Indi-Go!] Suka duka kehidupan Keyrans Bang, gadis yang mempunyai six sense sehingga menuntunnya pada sosok lelaki tampan yang hobi nongkrong sendirian di tangga lantai 3 samping sekre fotografi. [Cerita ini dilandas...