08. Flashback

304 54 13
                                    

"Loh, itu bukannya-"

"Peter?!" Keyrans mendesis tanpa suara saat mendengar suara Nayeon yang sedang berbicara pada Jessi. Ia menoleh pada Peter yang sedang tertawa dengan puas.

"Buahahahaha! Sumpah gua ngakak pas inget semalem. Dia sampe lari pontang-panting gegara liat gua. Padahal gua cuma berdiri doang di pojokan sana gak ngapa-ngapain. Apalagi kalo gua ngerjain dia dengan berdiri pas di depan bilik WC ya?!" ucap Peter sembari tertawa. Keyrans meringis. Ia membungkam mulutnya agar tawanya tak terdengar. Ia menoleh pada wajah Peter yang tertawa girang. Tanpa sadar seutas senyuman manis mengembang di wajah chubby milik Keyrans. Peter terpaku.

Kok imut? pikir Peter.

👻 Indi-Go! 👻

"Lu gak balik, Key?" tanya Peter yang duduk di sebelah tubuh Keyrans yang sedang tidur-tiduran di sekre seorang diri. Keyrans menoleh pada jam dinding yang ada di atas layar komputer, menunjukkan angka 5 tepat. Keyrans kembali fokus akan layar ponselnya yang sedang menonton Tom and Jerry di salah satu channel YouTube.

"Ntar, nunggu bang Chris dateng," jawab Keyrans santai. Peter terlihat mengernyit bingung.

"Chris? Siapa dia? Cowok lu?" tanyanya penasaran. Keyrans menoleh lagi.

"Kamu nanya?" ledeknya dan kembali fokus akan tayangan pada ponselnya. Peter merengut.

"Ya iya lah gua nanya. Kan gua penasaran," jawab Peter.

"Kamu bertanya-tanya?" ledek Keyrans lagi, mengikuti yang sedang viral. Peter menatapnya datar.

"Kepo bener jadi hantu!" ucap Keyrans lagi. Peter mendelik.

"Gak, bukan. Abang Christopher itu adalah Abang gua. Abang kandung gua," jawab Keyrans. Peter hanya mengangguk paham.

"Eh btw, kok lu bisa tau sih kalo gua itu bisa liat lu?" tanya Keyrans penasaran.

"Kamu nanya?" ledek Peter, membalas Keyrans. Gadis itu memutar kedua bola matanya.

"Gampang aja sih. Kan yang pertama, lu bisa liat gua dan tau ada gua pas pertama kali ke sini. Kedua, gua bisa liat sinar terang di kening lu," jawab Peter apa adanya. Keyrans reflek memegangi dahinya dengan raut wajah polosnya. Peter terkekeh.

"Ya gabakalan keliatan kali kalo lu liat sendiri juga!" ucap Peter lagi.

"Bagi kita, seseorang yang bisa liat kita itu ada cahaya yang bersinar di keningnya. Jadi kita bisa tau siapa aja yang bisa liat kita. Termasuk temen cowok lu, Lee Minho." Peter menjelaskan. Keyrans membulatkan mulutnya seraya berkata oh tanpa suara.

"Gua sebenernya gak paham tentang yang beginian. Karena gua gak menekuni. Gua bisa interaksi sama lu aja udah untung. Bahkan lu dengan ikhlas kasih liat tampilan lu sebelum lu meninggal. Karena yang gua tau, entitas itu akan selalu menampakkan tampilan aslinya atau yang gua bisa sebut 'wujud seramnya' ya agar bisa menakuti orang-orang yang punya hati jahat. Iya kan?" ucap Keyrans. Peter mengangguk.

"Lu mau liat gua meninggalnya gimana?" tanya Peter pada Keyrans. Keyrans langsung mengunci ponselnya dan duduk berhadapan dengan Peter.

"Apa gua bisa?" tanya Keyrans hati-hati. Peter mengangguk.

"Bisa, kalo lu gua tuntun. Tapi kalo lu sendiri yang mengulik itu semua, gua gak yakin lu bisa," ucapnya dengan nada mengejek. Keyrans merengut.

Indi-Go! • Han Jisung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang