20. Out

219 44 7
                                    

"KALIAN SEMUA GAK TAU ADEK GUA LAGI KEK GIMANA. SESEKARAT APA KONDISI DIA. DAN LU DEK, LU SEMUA PADA KEMANA PAS KEY BUTUH BANTUAN HUNTING TUGASNYA HAH?! CIH, ORGANISASI JANJI DOANG KELUARGA. KELUARGA ANJING YANG ADA YA! ADEK GUA SEKARAT PUN MASIH DIKATA SAKIT BOONGAN, GOBLOK LU SEMUA! ANJING!" sarkas Chris dengan mata melotot yang terlihat berkaca-kaca. Air matanya bahkan sudah mengumpul di pelupuk matanya. Raut wajah sangarnya terlihat sangat seram saat ia menggertakkan kedua rahangnya itu dan mengepalkan kedua tangannya.

"Chris, udah ya? Gua tau, Key lagi sakit. Gua-"

"LU JUGA KEMANA PAS ADEK GUA DIKASIH TUGAS SEBANYAK ITU HUH?! LU KATANYA KAKAK MENTOR ADEK GUA, HAH? TAPI LU KEMANA PAS ADEK GUA BERJUANG SENDIRI, DITA!?" teriak Chris sembari mencengkeram bahu Dita, memotong ucapannya. Dita tersentak. Benar yang dikatakan Chris. Ia sedang pulang ke Indonesia sehingga ia tak bisa membantu adik dari teman sekelasnya itu. Ia tertegun.

Wheein yang melihat Chris semarah itu pun hanya dapat menundukkan wajahnya. Ia merasa gagal menjaga adik tingkatnya yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Padahal ia sudah berusaha membantunya, tapi tetap hal itu membuat tubuh Keyrans ambruk karena tekanan batin yang juga ia rasakan di saat ia kelelahan.

"Chris, ta-tapi gua udah berusaha semaksimal yang gua bisa buat bantu dia hunting. Gua, Soyeon, Lino dan Rosé bantu dia hunting kemarin," ucap Wheein. Chris tersenyum.

"Gua berterimakasih banget sama lu, tapi... sama yang lainnya gua gak Sudi!" jawab Chris.

"So-sorry. Kakak gua nikah, jadi gua harus balik ke Indonesia dan... Key jadi harus susah payah sendiri," lirih Dita sembari menundukkan wajahnya. Chris melemas. Ia mengendurkan cengkeraman tangannya itu dan terduduk dengan air mata menetes membasahi wajahnya yang tampan.

"LU SEMUA!" Chris menuding semua orang yang ada di dalam ruangan sekretariat fotografi itu dengan raut wajah murka.

"Udah puas lu bikin adek gua sekarat hah?! UDAH PUAS BIKIN ADEK GUA MASUK UGD? UDAH PUAS NGERJAIN ADEK GUA SAMPE STEP? PUAS?!" teriak Chris lagi. Semua orang yang ada di hadapannya hanya terdiam tak terkecuali Lee Know yang berada di balik pintu sekre karena ia tak berani masuk. Chris terdengar terisak. Ia mengusap kepalanya dengan kasar.

"Mulai hari ini, KEYRANS BANG KELUAR DARI ORGANISASI BANGSAT INI! TWEH! Najis gua sama kalian. orang-orang toxic berhati busuk! Harusnya dari awal gua cegah adek gua buat ikut organisasi tai ini! Karena dari awal gua ikut juga sama. Bajingan semua orang-orangnya dan luar dalamnya!" ucap Chris penuh penekanan.

BLAM

Setelah puas ia mengeluarkan semua unek-uneknya, ia keluar dari ruangan sekretariat fotografi kampus District 9 Seoul University, membanting pintu dengan keras. Lee Know masih mengikutinya dari belakang. Dita terlihat bangkit dan ingin keluar ruang sekre namun pergerakannya terhenti oleh suara panggilan seseorang padanya.

"Dit? Lu pen jenguk Key?" tanyanya.

"Iya kak Wheein. Gua pengen jenguk dia," jawab Dita sembari mengangguk.

"Titip salam aja buat dia ya," ucapnya lagi. Dita mengangguk lagi dan segera keluar sekre, mengejar tubuh Chris yang sudah berjalan cepat menuruni tangga menuju lantai 1.

"Chris tunggu! Gua pengen minta maaf!" Dita berusaha mengejar Chris yang sudah memasuki mobil miliknya bersama Lee Know. Chris menoleh dan menatap tajam manik bulat Dita.

"Lu gak salah kok, ngapa lu minta maaf sama gua?" tanya Chris dingin. Dita menundukkan wajahnya.

"Gua boleh gak jengukin Key?" tanya Dita. Chris membuang wajahnya.

"Gaperlu! Gausah! Lagian udah telat!" ucapnya pedas. Dita menitihkan air matanya.

"Sumpah Chris gua lagi izin ke Indonesia karena ada acara keluarga gua. Kalo tau adek lu ada hunting gua bakal ke Korea lebih cepet dan bakal bantu adek lu," ucap Dita, mencoba meyakinkan lelaki di hadapannya yang mana adalah teman sekelasnya. Chris menghela napasnya kasar.

Indi-Go! • Han Jisung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang