"13 genre, 1 genre minimal 5 foto? Key lu serius dek?!" Chris terbelalak shock saat ia membaca catatan Key yang baru saja ia tulis saat Jessi masih bersamanya. Keyrans mengangguk santai.
"Kenapa sih? Kok kaget gitu?" tanya Keyrans bingung. Ia heran pada kakak kandungnya yang tampan itu kenapa ia bisa seterkejut itu melihat catatan tugas yang telah diberikan oleh Jessi padanya.
"Lu sanggup emang 65 foto seminggu? Bakal muter-muterin kota Seoul ini kita dek," tanya Chris khawatir. Keyrans tersenyum.
"Santai ae bang. Anggep aja kita jalan-jalan berdua naik mobil! Street Fashion Photography kan kita bisa ambil di jalanan kota Seoul, Folk Photography bisa ambil di alam, dan yang lainnya ntar gua bisa pikirin lagi. Asal lu mau temenin gua ya?" pinta Keyrans sembari menunjukkan tatapan memelasnya layaknya kucing yang ingin dimanja. Chris meringis. Ia mendengus.
"Iya deh, iya. Tapi jangan dipaksa kalo udah cape ya?" jawab Chris yang diakhiri dengan pertanyaannya. Keyrans mengangguk senang.
"Siap, bang Chris yang ganteng!" ucap Keyrans semangat.
👻 Indi-Go! 👻
"Bang, kita mending agendain hari ini motret Folk Photography dulu ya?" ucap Keyrans pada Chris. Chris mengangguk.
"Ya udah, gua bakal anterin lu ke gunung Bonghwasan. Ntar lu bisa motret di sana," ucap Chris sembari fokus menyetir mobil miliknya.
"Malemnya lu bisa anter gua ke Namsan tower sama Haneul Park, bang?" tanya Keyrans memohon. Chris menoleh.
"Mau motret apaan?" tanya Chris singkat.
"Gua pengen motret Night Photography bang," jawab Keyrans. Chris menghela napasnya.
"Iya, iya. Ntar gua anter ke sana," jawabnya pasrah. Terdengar sorak sorai dari Keyrans.
Tak butuh waktu lama, mobil bermerek Mercedez Benz C-Class berwarna hitam milik Chris sudah sampai pada tempat parkir menuju gunung Bonghwasan, tujuan pertama Keyrans. Ia dan Chris segera turun dari mobil dan berjalan di sekitar gunung itu. Mencari spot foto yang pas dan memotret beberapa pengunjung yang sedang menikmati alam.
Keyrans langsung mengambil angel yang pas agar sesuai dengan pedoman Folk Photography. Chris yang melihat adiknya sedang sibuk hanya dapat bersandar pada besi pembatas. Ia tak tahu jika di sampingnya sudah terlihat sosok tampan berbayang dan bertabur sinar perak, sedang memerhatikan adiknya yang sedang fokus memotret. Ia hanya merasakan jika di tubuh bagian kirinya terasa berat dan panas. Sesekali ia memukuli bahu kirinya itu karena merasa tak nyaman.
"Udah bang!" seru Keyrans dari kejauhan. Chris menoleh pada adiknya.
"Udah?" tanyanya. Keyrans mengangguk.
"Ya udah sekarang ke cafe yuk?" ajak Keyrans. Ia menoleh dan tersenyum pada Peter saat ia tahu Peter datang melihatnya.
"Ngapain ke cafe? Laper lu?" tanya Chris. Keyrans menggeleng.
"Gua pengen motret Food Photography, bang," ucap Keyrans. Chris menepuk mukanya.
"Ya udah, ayok. Gua juga laper," ucap Chris. Mereka memasuki mobil dan segera mencari cafe terdekat.
Saat sudah berada di cafe, Keyrans dan Chris sengaja mencari tempat yang sepi pengunjung dengan alasan agar tak ada yang mengganggu kegiatan mereka. Saat makanan sudah datang, Keyrans mencoba memotret dengan angel yang ia ketahui, sedangkan chris dengan sabar menunggu adiknya itu selesai dengan kegiatannya dikarenakan ia yang tak diperbolehkan memakan makanan miliknya sebelum selesai dipotret. Peter terkekeh melihat Chris yang terlihat kesal karena menunggu Keyrans memotret makanan miliknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indi-Go! • Han Jisung ✓
Horror[Book 1 dari Pentalogi Fanfiction Indi-Go!] Suka duka kehidupan Keyrans Bang, gadis yang mempunyai six sense sehingga menuntunnya pada sosok lelaki tampan yang hobi nongkrong sendirian di tangga lantai 3 samping sekre fotografi. [Cerita ini dilandas...