22. Hanya Ingin Tenang

270 40 29
                                    

"Apa jangan-jangan, mayat Peter selama ini... dijual kampus ke sindikat human trafficking? Yang biasa jual-beli daging manusia gitu?" pikir Keyrans. Chris dan Sam bahkan Peter terbelalak.

"HAH?!" seru Chris dan Sam bersamaan. Bahkan Peter juga ikut terkejut. Mereka berpandangan satu sama lain.

"Key, lu jan mikir yang aneh-aneh deh, dek!" ucap Chris. Keyrans menggeleng.

"Tapi buktinya 'kan? Mayat Peter sampe sekarang aja kita gatau dimana? Masa sih gada gitu aja?" pikir Keyrans. Sam mengangguk.

"Logis sih, pemikiran dek Key ini. Tapi apa mungkin? Kalau iya, jahat banget dong kampus kita selama ini," pikir Sam.

"Hm, dari pada kita kebanyakan mikir, mendingan kita cari tau aja langsung ke FK!" seru Keyrans. Chris terbelalak.

"Apa?! Ke FK lagi?" ucapnya lemas.

"Loh? Emang kalian sebelumnya ke sana?" tanya Sam. Key dan Chris mengangguk.

"Gak nanggung-nanggung, om. Anak ini malah bawa gua ke kamar mayat FK coba. Gokil 'kan?" ucap Chris. Keyrans mencubit bisep kakaknya yang tampan itu.

"Ish, sakit ogeb!" desis Chris sedangkan Keyrans hanya melotot.

"Gila ya kalian. Bisa seberani ini," ucap Sam sembari menggelengkan kepalanya. Ia tersenyum. Peter tersenyum bangga melihat kedua kakak beradik itu yang berani dan mau memecahkan misteri dimana jasadnya selama ini menghilang.

"Kenapa kalian sampe repot-repot bantuin sahabat om, eum? Padahal Peter bukan siapa-siapa kalian," tanya Sam lagi. Keyrans tersenyum manis.

"Peter kan temen baik Key selama Key ngampus, om Sam. Ya... meskipun dia bukan manusia, tapi... Key jadi belajar bahwa banyak arwah ataupun jin yang baik sama kita, sedangkan banyak manusia yang jahat layaknya jin dan iblis, om," jawab Keyrans. Sam tersenyum hangat. Tangannya terulur ke arah puncak kepala Keyrans dan mengusapnya dengan gemas.

"Kamu gemes banget deh. Jadi keinget sama anaknya om," ucap Sam setelah sukses membuat rusak tatanan rambut Keyrans, gadis itu bahkan tak keberatan sama sekali. Keyrans tersenyum dan menoleh ke Chris.

"Emang anak om kemana? Key pengen kenalan!" ucapnya semangat. Sam tiba-tiba tertunduk. Peter yang melihat sahabatnya semasa hidup itu tertegun saat raut wajah Sam yang tiba-tiba saja berubah menjadi sedih.

"Loh, om Sam kenapa?" tanya Chris kalut. Sam tersenyum getir.

"Anak om udah gak ada. Dia baru meninggal bulan lalu karena kecelakaan. Dan bahkan tragedi itu terlihat jelas di mata om dan istri Om yang sedang menjemputnya," lirih Sam sembari menitihkan air matanya secara tak sadar. Ia segera mengusap lelehan air matanya menggunakan lengannya dengan kasar. Keyrans dan Chris tersentak. Mereka berpandangan satu sama lain. Terutama Peter. Ia bahkan tak menyangka hidup seorang Sam Hwang akan seperti ini.

Ternyata nasib lu juga tak seberuntung itu ya, bro. Semoga ke depannya lu baik-baik aja, Sam! pikir Peter.

"Istri Om juga meninggal seminggu setelah anak om meninggal. Ia shock sampe sakit dan buat umurnya gak lama," ucap Sam lagi. Keyrans menundukkan wajahnya.

"Ah, maaf om. Bukan maksud Key-"

"Gak apa-apa, cantik. Lagi pula memang itu sudah takdirnya. Anak om cantik, lucu dan berani seperti kamu. Tapi dia masih SMP kelas VII," ucap Sam lagi. Key menundukkan wajahnya.

"Key? Kita pulang kuy? Udah malem nih. Gak enak sama om Sam. Lagi pula nanti mommy dan Daddy nyariin. Lu kan baru sembuh sakit, ntar Abang diomelin mommy!" desis Chris mengajak Key pulang. Gadis itu mengangguk.

"Eum, om? Kita pulang dulu ya? Nanti kita coba cari lagi deh di FK, ikutin saran dari om," ucap Keyrans pamit. Chris mengangguk.

"Iya om, maaf ya udah kita gangguin. Kan om Sam jadinya batal keluar gara-gara kita," ucap Chris meringis. Sam terkekeh.

Indi-Go! • Han Jisung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang