"Key, lu pengen kemana? Muka lu pucet banget kek mayat. Lu sakit?" Peter menggenggam pergelangan tangan Keyrans dan terlihat kalut. Sayangnya suasana hati Keyrans sedang tak bersahabat dengan Peter dan meronta dengan tubuh lemahnya.
"LEPASIN!" teriak Keyrans dengan suara seraknya dan terdengar lirih. Peter terbelalak mendengarnya.
"Key lu sakit, gua panggil Lino ya?" Peter makin terlihat kalut melihat kondisi teman manusianya itu.
"LEPASIN!" teriak Keyrans lagi, semakin terdengar melemah. Pandangannya seketika memburam dan membuatnya jatuh menggelinding dari lantai 3 ke lantai 2 karena ia pingsan di tangga dan Peter belum sempat memanggil Lee Know. Peter terbelalak, lagi.
"KEYRANS!" teriak Peter kalut. Lee Know yang baru saja memasuki gedung FISIP dan baru menaiki tangga di lantai 1, tersentak saat ia mendengar suara teriakan Peter yang menggema di telinganya, sedang menyerukan nama Keyrans temannya. Seketika ia terbelalak dan berlari secepat yang ia bisa menaiki tangga lantai 2.
"OH, SHIT!" Lee Know terbelalak saat ia melihat tubuh Keyrans tergeletak di tangga lantai 2. Dia langsung menoleh dan menatap tajam sosok Peter yang sedang terlihat kalut.
"Bukan gua! Dia pingsan dan jatuh di tangga. Niatnya gua pengen manggil lu, tapi lu gak ada di sekre." Seperti tahu apa yang dipikirkan oleh Lee Know, Peter menjelaskan.
"Keyrans mukanya pucet banget kek mayat. Dia sakit kayanya. Gua gak bisa rasain suhu tubuh manusia soalnya," sambung Peter lagi. Lee Know langsung berjongkok di dekat tubuh lemah Keyrans yang tergeletak itu dan melihat wajahnya yang terlihat sangat pucat seperti mayat. Lee Know tersentak. Ia segera meraba dahi Keyrans dan terkejut saat merasakan suhu badan gadis itu yang terasa sangat panas. Ia juga segera mengecek denyut nadinya dan makin terbelalaknya ia.
"KEYRANS KRITIS!" teriak Lee Know. Peter terbelalak.
"Ap-apa?!" tanyanya tak percaya.
"Ki-kita harus segera bawa dia ke rumah sakit!" seru Lee Know. Peter mengangguk. Lee Know terlihat sedang mencoba menghubungi seseorang. Raut wajahnya berubah sedikit lega saat mendengar suara bariton yang sedang mengangkat telponnya.
"Halo? Napa Lin?"
"Ba-bang Chris! K-Key, bang!" ucap Lee Know tergagap. Chris terbelalak di seberang sana.
"Key? Key kenapa, Lin?! Adek gua kenapa?!" Suara Chris berubah kalut.
"K-Key... k-kritis bang! Di-dia pingsan di tangga samping sekre!" jawab Lee Know. Terdengar suara teriakan di seberang sana.
"Ya udah, gua ke sana sekarang! Kita bawa Key ke rumah sakit!"
Tak butuh waktu lama, Chris yang berlari secepat kilat melihat tubuh adiknya yang sedang dipangku oleh Lee Know. Chris melemas saat melihat wajah ayu adiknya itu terlihat putih pucat seperti mayat.
"Gua aja yang gotong dia, lu yang bukain mobil gua nantinya!" ucap Chris yang dijawab anggukan cepat oleh Lee Know. Peter yang melihatnya hanya dapat berdoa pada Tuhan agar Keyrans bisa sembuh. Ia pasti akan merasa kehilangan jika terjadi apa-apa pada Keyrans karena gadis itu adalah satu-satunya teman yang ia miliki. Meskipun Lee Know sudah bisa berinteraksi dengannya, ia tak terlalu nyaman berteman dengan Lee Know layaknya ia berteman akrab dengan Keyrans.
Chris dan Lee Know turun ke arah lantai 1 dan segera menuju tempat parkir. Tak jarang banyak mahasiswa/i yang melihat mereka dan terlihat kalut sembari berbisik kata 'kenapa?' pada temannya yang lain.
Peter terlihat sudah menampakkan tubuhnya tepat di bawah pohon besar yang ada di hadapan gedung FISIP. Lee Know berbicara pada Peter melalui hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Indi-Go! • Han Jisung ✓
Horror[Book 1 dari Pentalogi Fanfiction Indi-Go!] Suka duka kehidupan Keyrans Bang, gadis yang mempunyai six sense sehingga menuntunnya pada sosok lelaki tampan yang hobi nongkrong sendirian di tangga lantai 3 samping sekre fotografi. [Cerita ini dilandas...