02. Maba

412 51 22
                                    

"Key, lu jangan ngadi-ngadi, deh dek! Gada orang di sana. Lu jangan buat gua parno, ah!" Chris terlihat bergidik. Keyrans terkekeh.

"Ih, serius lah bang! Noh ngeliatin mulu ke elu," ucap Keyrans.

"Tauk ah!" Chris langsung menjalankan mobilnya dan meninggalkan parkiran kampus.

👻 Indi-Go! 👻

"Lu beneran berani ospeknya?" tanya Chris khawatir. Ia mengelus rambut adiknya itu. Keyrans mengangguk.

"Iya, bang. Tenang aja!" jawab Keyrans mantap.

"Ya udah nanti gua pantau lu ya, dek. Kebetulan lu di gugus yang kakak gugusnya temen sekelas gua. Jadi kalo nanti ada apa-apa, lu bilang aja ya sama kakak gugus lu. Dia namanya Jung Jaehyun," ucap Chris lagi. Keyrans mengangguk. Mereka telah berdiri di hadapan gerbang kampusnya. Terlihat banyak sekali mahasiswa/i baru yang datang, mengenakan pakaian putih hitam dengan sepatu pantofel dan name tag yang dipakai.

"Udah jam segini, lu masuk gih sana! Ntar siang gua ke kampus, nanti mantau lu dari jauh. Oke?" ucap Chirs lembut sembari melihat arlojinya yang sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Keyrans mengangguk.

"Ya udah, bang. Gua masuk dulu, ya?" ucapnya pada Chris dan berjalan ke arah kampusnya. Namun saat ia baru saja melangkahkan kakinya, ia tersentak dan berlari ke arah belakang tubuh kekar abangnya itu. Chris mengernyit bingung.

"Kenapa? Katanya masuk? Ntar dihukum loh kalo gak langsung masuk," tanya Chris. Keyrans menggeleng takut.

"Banyak yang liatin," jawab Keyrans lirih. Chris terkekeh.

"Ya iya lah banyak yang liatin. Kan banyak orang di sini?"

"Bukan itu!" Keyrans menyanggah.

"Lalu?" tanya Chris bingung.

"Wait, ap-apa jangan-jangan...."

"Iya, bang. Mereka. Mereka liatin gua semua. Dan jumlahnya ngga bisa dikatakan sedikit," jawab Keyrans. Chris membungkam mulutnya.

"Ya udah, ya udah. Lu gak usah panik. Anggep aja mereka gak ada, oke? Kalo lu butuh sesuatu bilang aja ke Jaehyun, ya dek? Ntar Abang bilangin ke dia. Pokoknya lu jangan pernah kosong pikirannya, oke?" ucap Chris mencoba menenangkan adiknya itu. Keyrans mengangguk cepat-cepat.

"Good girl. Dah, sana masuk! Udah mau setengah 4 nih, ntar lu dihukum kalo telat," ucap Chris dan melambaikan tangannya pada Keyrans. Keyrans membalas lambaian tangan kakaknya itu dan masuk ke dalam kampus. Sedangkan Chris masuk ke dalam mobilnya dan berlalu pulang.

👻 Indi-Go! 👻

"Gimana selama ospek, dek? Ngga ada hal aneh kan?" tanya Chris pada Keyrans. Keyrans mengangguk.

"Gak ada bang," jawab Keyrans sembari tersenyum. Chris mengusap lembut rambut adiknya itu dengan gemas. Hari ini adalah hari pertama Keyrans masuk sebagai mahasiswi baru setelah pertemuan ramah tamah perkenalan di dalam kelasnya, 1 C.

"Lu ada jadwal pagi kan? Mau gua anter ke kelas?" tanyanya. Keyrans menggeleng.

"Gak usah bang. Bukannya lu bakal ada kuis? Mending lu belajar aja. Gua bisa cari kelas gua sendiri," jawab Keyrans sembari tersenyum. Chris tersenyum lagi.

"Ya udah kalo gitu, gua ke FH dulu ya," pamit Chris. Keyrans mengangguk dan melambaikan tangannya. Mereka berdua berpisah di antara gedung berlantai 3 yang menjulang tinggi. Chris berjalan ke arah gedung FH yang letaknya masih dekat dengan parkiran. Sedangkan Keyrans harus berjalan ke arah belakang gedung utama kampusnya yang biasa digunakan sebagai ruangan staf dan dosen kampusnya itu, serta ruang aula dan bank kampusnya yang ada di satu gedung yang sama.

Saat langkah kakinya sudah berada di lantai gedung FSS, Keyrans berjalan menyusuri lorong yang terdapat beberapa ruang kelas yang ada di lantai 1 fakultasnya. Ia mengambil jurusan Sastra Inggris sedangkan Chris mengambil jurusan Program Studi Ilmu Hukum.

Baru saja ia berjalan di lorong itu, ia terdiam karena merasa ada yang memanggil namanya. Ia juga merasa jika ada sosok yang sedang berdiri dan menempel pada jendela ruang kelas paling ujung. Keyrans yang penasaran mulai menolehkan wajahnya ke arah kanan tubuhnya.

"Aaa! Aish!" Ia langsung buru-buru menundukkan wajahnya saat matanya menangkap pemandangan horor yang ia lihat. Sosok berbulu hitam lengkap dengan tanduk dan tatapan matanya yang tajam, serta gigi taring yang terlihat banyak darah itu menyapa Key dengan cara menempel pada kaca jendela ruang kelas 1.30, kelas paling ujung yang rumornya adalah kelas paling angker.

Key menggeleng pelan sembari mencoba melangkahkan kakinya, meninggalkan sosok berbulu itu. Namun lagi, saat ia belum lama melangkahkan kakinya, ia merasakan jika bahunya ditepuk oleh seseorang yang membuat langkah kakinya terhenti seketika. Ia paham betul siapa yang menyapanya itu, karena bulu kuduknya meremang dan rasa panas terasa di bagian bahu kanannya. Keyrans terdiam. Ia terlihat memejamkan mata takut dan mencoba menghitung 1-3 tanpa suara sebelum ia menolehkan wajahnya secara perlahan.

"Aaaaaaa!" teriaknya lagi dan langsung berlari menuju ruang kelasnya saat ia melihat ada sosok tanpa kepala yang sedang menepuk pundaknya.

Di dalam jadwal, ia melihat jika jam kuliah pertama di hari Senin adalah di ruang kelas 1.20. Saat tubuhnya sudah berada di depan ruangan 1.20, ia langsung saja membuka ruang kelas itu yang ternyata belum ada satupun mahasiswa/i yang datang. Ia bahkan melihat ada sosok perempuan berambut panjang dengan gaun putih lusuh yang berdiri di samping papan tulis, sedangkan ada sosok lain seperti sebuah ular besar yang ia lihat di dekat meja dosen. Aura yang ia tangkap juga begitu kuat. Membuatnya mengurungkan niatnya itu untuk masuk ke dalam ruang kelas yang ada di lorong itu.

"Kok belum ada yang masuk sih? Bukannya bentar lagi setengah 7?!" gerutu Key kesal. Ia mencoba melihat lagi jadwalnya yang sengaja ia buat menjadi wallpaper ponselnya itu. Ia terbelalak sempurna saat melihat jadwal yang sebenarnya.

"Anjir, jadi gua masuk itu sebenernya setengah 8?! Goblok bener gua! Kok sampe bisa salah liat? Argh bego!" rutuk Keyrans saat melihat ulang jadwalnya.

SRAK

Keyrans terdiam saat ia mulai merasakan suasana yang aneh lagi. Ia langsung berlari menjauh dari lorong dan segera duduk di depan ruang ibadah. Menunggu teman-temannya datang sembari menghapal materi yang akan ia presentasikan bersama dengan teman sekelompoknya.

To be Continued

18/12/2022

~Indi-Go!~

Banyak yang nanya, sebenernya jadi gua enak gak sih? Jujur gua ngerasa risih banget loh. Kemarin gua cek up ke RS, gua tiba2 di sapa sama "mereka" dan gua gak tau. Tiba2 aja gua ngerasa pusing, sesek napas sama mual. Pas balik dari RS gua udah B aja. Pokoknya bagi kalian yang normal, gua malah pengen banget kek kalian semua. Cape gua jadi sosok sensian kek gini. Hiks. :")

Indi-Go! • Han Jisung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang