01. Kehidupan Awal

584 59 14
                                    

"Lu seneng kan kuliah sekampus bareng Abang lu?" tanya seorang lelaki yang mencoba menggoda adiknya yang cantik. Gadis berambut ikal pirang itu tersenyum hangat.

"Ya iya lah, bang! Ya kali gua gak seneng kuliah di sini. Siapa sih yang ngga seneng? Secara, kampus pertama di kota Seoul dan satu-satunya yang paling bagus ya di sini!" ucapnya bahagia. Mereka berdua adalah kakak beradik Bang, Christopher Bang dan Keyrans Bang. Mereka berdua masih berdarah Australia. Oleh sebab itu nama mereka bukan nama Korea seperti yang lain.

"Tapi lu takut ngga buat ospek nanti?" tanya Chris dengan raut wajah khawatir. Keyrans menggeleng.

"Ngga lah ya. Gua kan galak. Bahkan lebih galak dari lu!" ledek Keyrans yang akrab dipanggil Key. Chris merengut.

"Lu bukan galak, tapi nyebelin!" ucap Chris kesal. Ia dan Key sedang berjalan menuju bank yang ada di kampusnya karena ingin melanjutkan pembayaran mahasiswi baru. Namun secara tiba-tiba, Keyrans merasakan telinganya berdengung parah. Seolah ia mendengar suara noise dari mic yang eror. Membuat tubuhnya terhuyung.

"Eh, eh, lu kenapa?!" tanya Chris kalut saat melihat tubuh adiknya itu terhuyung seolah ingin ambruk. Keyrans memegangi telinga kirinya dan memejamkan erat matanya.

"Aduh, penging! Sakit!" ucap Keyrans pelan.

"Ada yang lewat ya?" tanya Chris langsung. Keyrans mengangguk. Chris paham betul bagaimana kondisi adiknya. Bisa dibilang dia adalah salah satu anak yang memiliki sisi lain yang bisa melihat, berinteraksi bahkan sangat sensitif tentang 'mereka' yang tak kasat mata. Chris segera membacakan doa pada telinga Key dan segera membawanya duduk di bangku dekat gedung Bank yang ada di kampusnya itu. Ia merangkul Keyrans dan mengecup pelan pucuk kepalanya.

"Gua jadi keinget pertama kali dia kek gini," batin Chris.

Pukul 9 malam, Key sedang berjalan pulang menuju rumahnya karena ia baru saja selesai kerja kelompok untuk besok pagi. Jarak rumah temannya itu hanya berbeda satu blok saja dari rumahnya. Saat ia sedang berjalan pulang, ia bersenandung lirih. Menyanyikan lagu Stray Kids kesukaannya yang berjudul Levanter. Saat ia melewati suatu rumah yang berada paling pojok, yang ia yakini sudah lama tak berpenghuni lagi di blok 9, ia seperti mendengar sesuatu.

SRAK

Key tersentak saat ia mendengar suara daun yang bergerak di beberapa pohon yang terdapat di depan rumah angker itu. Ia kembali melanjutkan langkah kakinya tanpa mempedulikan suara itu. Dalam hatinya berpikir mungkin itu suara kucing yang sedang berjalan di dahan dekat dedaunan pohon.

SRAK

Suara itu terdengar lagi dan makin terdengar keras. Ia terhenti lagi dengan degupan jantung yang kuat. Ia memberanikan dirinya menoleh ke arah pohon itu dan benar saja. Ada sesuatu yang menyapa dirinya.

"A-aaaaaaa!" Keyrans berteriak saat matanya yang bulat itu menangkap sosok kepala yang terjulur di atas pohon dengan posisi terbalik, berambut panjang dan dengan muka menyeramkannya yang sedang tersenyum lebar. Ia segera berlari dan mengambil langkah seribu menuju rumahnya.

Toktoktok

"Mom, dad, bang! Bukaaaaaa!" teriaknya saat sudah sampai pintu rumahnya.

"Heol, lu kenapa dek?!" tanya Chris yang kalut karena keadaan adiknya yang kacau. Key hanya dapat menggelengkan kepalanya cepat-cepat.

"Nih, nih, minum dulu!" Chris memberikan segelas air mineral pada adiknya yang tergagap. Chris juga meraba kening adiknya itu yang terasa panas.

Akibat kejadian itu, Keyrans demam selama 5 hari dan ia mulai merasakan banyak keanehan di sekolahnya mulai dari mendengar suara tangisan perempuan, melihat kepala yang menggelinding seperti bola, melihat sosok anak kecil dan masih banyak lagi. Tapi ia masih tak percaya karena teman-teman di sekolahnya berkata itu hanyalah halusinasinya saja karena ia yang hobi menonton film horor.

Hanya keluarganya yang paham dia bagaimana dan percaya akan kelebihannya itu karena suatu kejadian. Ketika adik dari ibunda mereka dirawat di rumah sakit tepat setelah ia lulus sekolah. Ia, Chris dan sang ibu sedang duduk di depan kamar rawat adik ibundanya itu di sebuah rumah sakit yang ada di Seoul. Tepat di seberang mereka ada sebuah Playground yang terletak di sebuah taman kecil berumput dan berbunga cantik. Keyrans memerhatikan sebuah ayunan yang sedang dimainkan oleh sosok anak kecil dengan wajah pucat pasih. Chris dan ibundanya yang mengetahui gelagat Key langsung memandangi ayunan yang ada di Playground itu dan mereka menangkap pemandangan yang membuat bulu kuduk mereka meremang.

"Key? Lu liat apa?" tanya Chris hati-hati. Key menoleh.

"Itu, ada anak kecil yang ngeliatin kita terus. Lagi main ayunan," jawab Keyrans sembari menunjuk ke arah ayunan yang sedang dimainkan oleh anak kecil itu. Chris menatap wajah ibundanya dengan tatapan horor. Mereka menoleh ke arah ayunan itu yang dengan jelas mengayun sendiri tanpa ada seorangpun yang sedang memainkannya.

"Sayang, kamu beneran liat ada anak kecil di sana?" tanya mommy Bang. Keyrans mengangguk.

"Dek? Lu serius?" tanya Chris. Key mengernyit.

"Emang kalian gak liat ada anak kecil itu?" tanya Keyrans polos. Chris menggeleng. Keyrans tersentak. Ia langsung menoleh ke arah ayunan tadi dan tak mendapati siapapun yang ia maksud. Hanya ada ayunan yang bergerak sendiri meskipun tak ada angin yang berhembus. Ia merinding.

GREP

"Waaaaa! Bang Chris! Mommy!" Keyrans berteriak histeris saat melihat sosok bocah kecil itu sudah ada di hadapannya sedang memegangi kakinya. Chris dan ibundanya panik. Mereka mulai merapalkan doa-doa dan gadis cilik yang dilihat Key lenyap. Mulai saat itu, keluarga Bang terutama Christoper -sebagai sosok seorang kakak, selalu khawatir akan kehidupan Keyrans ke depannya. Meskipun ia kini tak jarang bisa berkomunikasi dengan sosok hantu baik. Tapi bukannya tidak mungkin adik kecilnya itu diganggu oleh sosok yang jahat padanya.

"Huft!" Chris tersentak saat mendengar helaan napas adiknya itu. Ia menoleh pada Key.

"Udah ngerasa lebih baik?" tanya Chris. Keyrans mengangguk pelan.

"Yap, hanya aja lebih pusing!" gumam Keyrans. Chris menghela napasnya berat.

"Ya udah, kita balik kuy? Ntar Abang traktir Starbucks deh!" ucapnya yang disambut teriakan bahagia dari adiknya itu.

Saat Key dan Chris sudah masuk ke dalam mobil, ia memandangi salah satu gedung yang letaknya tak jauh dari gedung Bank kampusnya itu. Ada sosok lelaki dengan pakaian lusuh dan kumuh, berdiri di bawah pohon besar yang ada di hadapan gedung itu. Di bagian atas gedung, terdapat tulisan FISIP.

"Eum, bang?" Panggil Keyrans pada Chris. Chris yang sedang menstater mobilnya menoleh dan mengernyit.

"Ada apa dek?" tanya Chris lembut. Key menoleh pada jendela mobil dan menunjuk sebuah pohon besar yang ada di depan gedung FISIP.

"Lu liat gak ada laki-laki yang berdiri di bawah pohon itu? Dia ngeliatin lu terus loh," ucap Keyrans. Chirs membuatkan matanya.

"Key, lu jangan ngadi-ngadi, deh dek! Gada orang di sana. Lu jangan buat gua parno, ah!"

To be Continued

18/12/2022

~Indi-Go!~

Btw FF ini bener2 based on my true story Yap. Jadi semua kejadian (gak semua juga sih) yang menyangkut hal mistis itu gua rasain. Contohnya ya pertama kali gua bisa liat "mereka" dan bisa interaksi sampe saat ini. Yang mampir jangan lupa vote komennya ya biar gua makin semangat lanjutnya karena mood berbunga2 wkwkw. ^^

Indi-Go! • Han Jisung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang