03. Oprek

339 50 19
                                    

"Jadi sastra adalah...."

Keyrans akhirnya tampil bersama dengan kelompoknya presentasi. Ia, Jinny, Yeji, Dahyun menampilkan presentasinya yang terbaik. Setelah mereka selesai, dosen yang mengajar mereka dengan tiba-tiba marah dan menyobek makalah mereka. Keyrans dan ketiga temannya itu tersentak. Dosen itu juga mulai bertanya pertanyaan sulit yang bahkan tak bisa dijawab dengan mudah oleh kelompok perdana mata kuliah Pengantar Sastra Inggris itu.

"Jadi, sebenarnya kalian belajar ngga?!" tanya dosen bermarga Cho itu. Keyrans, Dahyun, Jinny dan Yeji terdiam. Mereka berpandangan satu sama lain.

"Jawab! Ye, malah pada diem," gertak pak Cho lagi. Keyrans mengangkat tangan kanannya.

"Izin menjawab pak..."

"Ya, silakan."

"...kita sudah belajar semaksimal yang kami bisa pak, tapi anu... mohon maaf kalau misalnya masih kurang karena jujur, masih banyak yang kami belum pahami, pak," jawab Keyrans. Pak Cho hanya tertawa remeh.

"Sudah belajar? Kok masih gagu begitu?" cibirnya. Keyrans menundukkan wajahnya. Terlalu takut menatap dosennya yang killer itu.

"Lalu, apa yang kalian tangkap dari materi itu?" tanya pak Cho. Keyrans mengangkat tangannya lagi.

"Menurut Wellek & Warren dalam bukunya di tahun 2016 halaman 3 yang berpendapat bahwa sastra adalah sebuah kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Kegiatan kreatif ini menghasilkan deretan kata atau tulisan yang memiliki unsur seni. Sebagai karya seni, sastra merupakan ciptaan manusia yang berisi ekspresi, gagasan, dan perasaan penciptanya," jawab Keyrans. Dosen itu menatap jengah ke arah Keyrans.

"Saya minta yang kamu tangkap, bukan pendapat ahli!" ucapnya dengan nada dingin. Keyrans tersentak.

"Maaf, pak," lirih Keyrans sembari menunduk dalam.

"Ayo jawab. Apa yang kalian tangkap dari materi yang sudah kalian jabarkan tadi?" tanya pak Cho lagi. Key mengangkat tangannya, lagi. Dosennya yang bernama lengkap Cho Kyuhyun itu menggeram.

"Ini emangnya yang lain bisu?! Yang jawab Keyrans lagi, Keyrans lagi! Mau pada jawab, apa saya coret semua nilai kalian kecuali Keyrans?!" gertak pak Cho pada Keyrans dan kawan-kawannya itu. Yeji, Jinny dan Dahyun terbelalak.

"Ja-jangan pak!" seru mereka bersamaan. Pak Cho mendengus kasar.

"Ya udah cepetan jawab!"

Yeji, Dahyun dan Jinny berpandangan. Mereka saling tunjuk satu sama lain. Membuat Cho Kyuhyun kembali berdehem dengan keras.

"Lama! Yeji! Jawab!" Akhirnya pak Cho mengutus Yeji untuk menjawabnya.

"Sastra adalah suatu karya seni berbentuk tulisan atau karangan yang berisikan ekspresi penulis," jawab Yeji seadanya. Pak Cho mendelik.

"Salah!"

"Jinny, jawab!"

Selagi Jinny menjawab, Dahyun terlihat menunduk dalam. Keyrans yang mulai menyadari ada hal janggal pada teman satu kelompoknya itu menatap tubuh Dahyun.

"Sst? Hyun?" bisik Keyrans pada temannya. Namun disambut oleh tatapan tajam dari temannya itu. Keyrans membulatkan matanya.

"A-astaga!" desisnya tak percaya. Ternyata, ia bukan melihat Dahyun yang sebenarnya, melainkan sosok perempuan berambut panjang yang sejak awal ia lihat berada di dekat papan tulis, memasuki tubuh temannya itu.

"Dahyun!" Suara panggilan dari pak Cho terdengar. Namun Dahyun hanya menatap mata dosennya itu dengan tajam, seperti menantang. Cho Kyuhyun yang ditatap mahasiswinya dengan tatapan tak sopan mulai bangkit dari duduknya.

Indi-Go! • Han Jisung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang