Pukul 5 PM KST sudah ditunjukkan oleh arloji yang dipakai oleh Keyrans. Ia memang bukan gadis yang feminim, bahkan ia lebih berpenampilan maskulin ketimbang kakaknya. Ia tanpa ragu mengambil tasnya dan segera keluar dari kelasnya 3.24 dan menuruni tangga gedung FSS. Ia langsung bergegas menuju sekretariat fotografi yang ada di gedung FISIP. Karena letak FSS dan FISIP jaraknya tak sedekat FISIP dengan FH, ia sesekali berlari kecil untuk dapat sesegera mungkin menuju ke arah gedung yang di depannya ditumbuhi pepohonan rimbun yang besar.
Dari kejauhan, ia menangkap kembali sosok lelaki yang saat itu menatap kakaknya, sedang berdiri tepat di bawah pohon yang paling besar. Namun saat tubuhnya sudah dekat, sosok itu langsung menghilang entah kemana. Keyrans berhenti sejenak saat tubuhnya sudah di depan gedung FISIP sembari mengatur napasnya yang sedikit tersengal. Ia juga meneguk air mineral yang ada di tasnya.
"Kenapa sih gedung fakultas gua letaknya lumayan bikin cape?!" gumam Keyrans pelan. Ia segera merogoh saku celananya dan membuka kontak. Mencari kontak yang ditulisnya sebagai Christopher Oppa. Tanpa berlama-lama, ia mendial kontak itu.
"Halo?" terdengar suara Chris di seberang. Keyrans menghela napasnya lagi.
"Bang? Gedung FISIP tuh yang sampingan sama gedung fakultas lu kan?" tanya Keyrans pada Chris melalui sambungan telpon karena Chris yang sedang melakukan kerja kelompok di kelasnya.
"Iya. Lu mau ke sekre ya?" tanya Chris dari saluran telpon.
"Iya nih, bang. Nih gua udah berdiri di depan gedungnya," jawab Keyrans pada kakaknya yang tampan itu. Terdengar deheman Chris dari seberang sana.
"Mau gua anter?" tawar Chris. Keyrans tersentak.
"Aaaa.... Gausah bang. Lu bukannya lagi ada kelas?" tolak Keyrans.
"Ada sih, tapi gada dosennya. Cuma ada kerja kelompok yang harus diserahin besok," jawab Chris. Gedung fakultas Keyrans dan Christopher memang berbeda, tapi masih dalam lingkup kampus yang sama. Keyrans di Fakultas Seni dan Sastra, sedangkan Chris di Fakultas Hukum.
"Ya udah gapapa bang, gua ke sekre sendiri ae. Lu lanjutin ae dah," jawab Keyrans sembari terkekeh. Terdengar nada kekhawatiran dari Chris.
"Serius nih gapapa?" tanya Chris lagi. Keyrans berdehem sebagai jawaban.
"Ya udah lu ati-ati ya. Rumornya sih di FISIP itu dulu pernah ada pembunuhan. Kalo lu liat atau ngerasa sesuatu lu cerita sama gua. Karena gua paham lu itu gimana anaknya," ucap Chris lagi. Keyrans terkekeh.
"Iya, iya. Gabakal kenapa-kenapa. Yang ada malah 'dia' yang seneng temenan sama gua!" kekeh Keyrans. Chris berdecak.
"Ck! Kalo dibilangin tuh!"
"Hahaha, iya iya ntar gua cerita sama lu kalo ada apa-apa. Bahkan kalo bisa ntar gua telpon lu," jawab Keyrans. Chris terdengar menghembuskan napas leganya. Keyrans mematikan telponnya. Ia memasuki gedung bercat biru muda yang di atasnya terdapat tulisan besar bertuliskan FISIP.
Ia memantapkan niatnya dan segera memasuki gedung tersebut. Setelah ia menemukan tangga, ia langsung menaiki tangga tersebut. Saat tubuhnya baru sampai lantai dua, aura tak mengenakkan memang sudah dirasakan oleh tubuhnya yang sangat sensitif. Terlebih karena sepanjang lorong kelas lantai 2 itu terlihat sepi.
Keyrans kembali memantapkan niatnya untuk menaiki tangga menuju lantai 3. Saat tubuhnya baru saja berbelok ingin menaiki tangga terakhir, ia melihat sosok lelaki berpakaian lusuh, kumuh, kotor dan yang pasti banyak bercak darah mengering dimana-mana, sedang duduk sendirian di anak tangga atas.
Glek
Keyrans menoleh ke arah kanan dan ia meyakini jika sekre fotografi ada di sana. Sosok lelaki misterius itu menundukkan wajahnya. Keyrans terpaku melihat sosok itu. Tubuhnya bergetar. Meski ia sering melihat yang lebih dari sosok itu, tapi ia tetap saja takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indi-Go! • Han Jisung ✓
Horor[Book 1 dari Pentalogi Fanfiction Indi-Go!] Suka duka kehidupan Keyrans Bang, gadis yang mempunyai six sense sehingga menuntunnya pada sosok lelaki tampan yang hobi nongkrong sendirian di tangga lantai 3 samping sekre fotografi. [Cerita ini dilandas...