01【WL❦】- Mengunjungi Kuil

781 90 3
                                    

【White Lotus❦】

———

Halaman Sayap Wangi seperti namanya, berada di sayap kanan dan dipenuhi bunga-bunga beraroma wangi. Sebagai seorang selir biasa, hobi ibunya bahkan lebih elegan dari nyonya utama. Konon ini salah satu alasan mengapa ayahnya cukup menyukai ibunya. Berbicara tentang ibunya, dia adalah wanita dari selatan dan menikah dengan rumah perdana menteri saat berumur 18 tahun dan memiliki Beomgyu ketika berusia 19 tahun yang sangat cepat. Melihat waktu bergerak tidak terasa hingga tujuh belas tahun berlalu. Wajah cantik ibunya ternyata tidak banyak pudar.

"Ibu selir." Beomgyu memasuki halaman dengan langkah yang tanpa dia sadari cepat dan penuh semangat.

Nama keluarga ibunya adalah Jang dan dipanggil Jang Yiniang oleh orang-orang. Melihat putra semata wayangnya datang ke halamannya, wajah wanita itu tersenyum penuh kasih. "Aku dengar kamu pergi keluar bersama teman-temanmu, mengapa sudah kembali? Aku sudah menyelesaikan belajar lima buku besar dan empat seni, saatnya lebih banyak bermain diluar. Beomgyu-ah."

Beomgyu menyerahkan payung minyak kepada pelayan ibunya dan segera naik ke atas ranjang Kang untuk memeluk sang ibu. "Aku merindukan ibuku hari ini jadi kembali lebih awal. Ngomong-ngomong aku meminta Hyein mengirim kue kepadamu bu, apakah kamu sudah mencobanya bu?"

Jang Yiniang tengah menjahit sesuatu dan menerima kata-kata manis putranya mau tidak mau merasa gemas. "Berapa umurmu masih begitu lengket terhadapku huh? Apakah adik-adikmu tahu bahwa kakak mereka bisa seperti bayi kecil bila dihadapanku?"

Beomgyu mengerucutkan bibirnya. "Hanya di depan ibu akan bersikap seperti bayi! Aku ini kan memang bayi kecil ibu." Memiringkan kepalanya dan berkedip genit pada sang ibu. Membuat wanita itu tertawa terbahak-bahak dibuatnya.

"Ya, kamu adalah bayi kecilku yang paling manis dan lucu."

Sepasang ibu dan anak berbagai pot madu satu sama lain hingga hujan diluar mereda.

"Bu, kamu membuat jubah untuk ayah lagi?" Tanya Beomgyu memperhatikan pola bangau terbang dibagian keliman jubah tampak hidup.

Jang Yiniang memiliki keterampilan yang sangat baik dalam menjahit sayang sekali Beomgyu hanya bisa memiliki secuil keterampilan ini dari ibunya. Paling-paling dia hanya bisa menjahit pola ikan koi atau teratai di atas saputangan. Sisanya benar-benar tidak bisa dikatakan lagi.

"En, aku memperhatikan jubah ayahmu yang terakhir kali aku buat sudah usang. Jadi gantilah dengan yang baru. Ngomong-ngomong sudahkah kamu memberi salam pada ayahmu hari ini?"

Beomgyu yang sibuk mengigit kue tertahan dan ingat bahwa dia memiliki tujuan lain untuk menemui ibunya. Buru-buru membersihkan remahan di sekitar bibirnya, Beomgyu pun menatap ibunya dengan serius. "Bu, sebenarnya ayah...." Dia menceritakan rencana ayahnya dengan suara pelan.

Jang Yiniang tentu saja terkejut. Bukannya merasa bahagia untuk kemuliaan putranya. Jang Yiniang malah merasa tertekan. "Beomgyu apakah kamu benar-benar menerima permintaan ayahmu? Ini tentang masa depan mu sendiri. Meski Istana Kekaisaran itu tampak mulia dan agung, dibalik semua kemegahan itu adalah ladang pembunuhan yang tidak kalah seperti medan perang!" Bagaimana seorang ibu rela membiarkan putra satu-satunya memasuki tempat dimana manusia dan iblis berkumpul?

Beomgyu tahu apa yang dikhawatirkan ibunya. Tetapi sang Kaisar sudah dua kali menyatakan niat, berani mereka menentang kehendak keluarga Kekaisaran? Orang takut bahwa seluruh klan akan terlibat!

WHITE LOTUS - TAEGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang