WHITE LOTUS - TAEGYU

17【WL❦】- Rencana

【White Lotus❦】

---

"Niang-niang, mengapa anda tiba-tiba menargetkan Wanyi Choi hari ini?" Pelayan dengan gaun hijau muda bertanya dengan berbisik, kekhawatiran tersirat jelas diwajahnya yang bulat.

Niang-niang yang disebutkan bersandar di sofa malas, kecantikan dingin di wajahnya tertimpa cahaya matahari. Membuat keindahan pada setiap jengkal kulitnya semakin bersinar. Memikirkan langkah yang dia ambil secara impulsif diaula beberapa saat lalu, dia menghela nafas dan berkata dengan tidak berdaya. "Apakah menurutmu bagus bagiku untuk tetap diam? Orang-orang sudah mengambil langkah sekarang, aku sebagai yang paling 'disukai' seharusnya juga bergerak. Jika aku bahkan tidak mengambil satu langkah pun, orang takut yang berada di Istana tengah akan mengambil kesempatan lebih dulu."

Orang-orang tua di istana sangat jelas. Dan pelayan seperti dia yang telah berada di Istana selama beberapa tahun bersama tuan berpangkat tinggi bahkan lebih tahu tentang apa yang terjadi di balik layar. Persaingan antara selir sudah dimulai sejak para pendatang baru memasuki pintu dan satu-dua orang telah menghasilkan benih naga yang berharga, taruhan antara para selir bahkan dinaikkan. Khususnya bagi mereka yang berada diperintkat tinggi. Ancaman pendatang baru tidak sekedar untuk disukai oleh Kaisar melainkan juga keturunan yang mampu menstabilkan posisi seseorang. Jika ada dari pendatang baru yang mampu mempertahankan kasih sayang Kaisar lebih dari para veteran, itu benar-benar harus diwaspadai.

"Tetapi tuan, Hui Fei Niang-niang bukan orang yang cocok untuk diajak bekerjasama. Pelayan telah mencari tahu bahwa Hui Fei telah menarik beberapa selir kecil untuk berlayar ke dalam perahunya. Diantara orang-orang itu, mereka sangat merepotkan."

Bang Junhyuk menaikkan satu alisnya, "Siapa yang ingin bekerjasama dengan orang seperti dia? Hari ini aku hanya meminjam kesempatan untuk tampil sekilas. Aku tidak akan bodoh berurusan dengan selir kecil secara terang-terangan. Lagipula orang seperti Wanyi Choi memiliki keluarga Choi dibelakangnya, apakah menurutmu anak-anak keluarga itu mudah ditangani? Selama orang tidak menyentuh garis bawahku, pantang bagiku untuk berkelahi dengannya."

Bang Junhyuk memiliki ukurannya sendiri dan apa yang dia lakukan dalam perhitungan yang matang. Jika dia sembrono seperti Shin Yuna yang menembak tanpa tujuan dan Lee Geonwoo yang bodoh itu, Lee Nakyung adalah yang pertama akan menangkapnya. Mengingat Permaisuri Istana Tengah yang selalu memusuhi dia, Bang Junhyuk mendengus.

'Kamu selalu ingin mendorong perahu dengan arus. Lee Nakyung, kamu tidak pernah belajar dari kesalahan sebelumnya.'

"Lupakan. Ingat saja bahwa selama sikap Yang Mulia tidak berubah terhadapku. Kita tidak akan menyinggung orang tanpa pandang bulu." Bang Junhyuk disukai oleh Kaisar Taehyun bukan tanpa alasan. Dia memahani setidaknya beberapa poin, Kaisar Taehyun menyukai hal-hal baru tetapi dia tidak akan melupakan yang lama. Bukankah sejak dia memasuki Istana, dia telah melihat Kaisar memanjakan satu atau dua selir baru tetapi orang lama juga akan mendapat perlakuan yang sama. Tentu saja dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Seorang gadis pelayan menyelinap masuk dengan keseriusan diwajahnya. Bang Junhyuk segera mengusir pelayan lain dengan dalih, "Ayo bersiap untuk menyambut keluarga Bang. Ada hari yang panjang hari ini karena bibi ku ingin menunjukkan pernikahan yang baik bagi sepupu. Kita tidak bisa salah."

"Iya Niang-niang!"

Bang Junhyuk melepas Mahkota rambut dan membiarkan surai hitamnya tergerai dengan indah. Dia memberikan isyarat agar gadis pelayan itu mendekat. "Ada apa?"

Gadis pelayan membungkuk rendah dan berkata; "Budak baru saja kembali dari mengirim token ke paviliun Donghua seperti Niang-niang perintahkan. Ditengah jalan, budak ingat bahwa Niang-niang ingin memakan pir musim panas jadi budak memutar jalan ke kebun belakang Istana. Siapa tahu bahwa budak tidak sengaja melihat Yang Mulia tengah berjalan-jalan..."